Episode 20

848 69 11
                                    

○○○

Tersisa 649 hari dari hukuman Sora.

(Bagian Timur kota Ellrium)
07.20 AM.

Aku pergi ke bagian timur kota Ellrium untuk menemui orang yang dikatakan Selica kemarin.
Tentu saja saat ini aku ditemani olehnya.

Kurasa mungkin orang itu adalah ibuku. Karena kehilangannya yang sungguh misterius membuatku penasaran kemana ibu saat ini.

Dan kupikir dia sudah tiada, tapi firasatku kali ini berbeda.

Karena satu-satunya orang yang memiliki kekuatan penyucian itu adalah ibuku di dunia Skycart.
Makanya aku sangat heran bagaimana bisa seorang manusia dapat mempelajari tekhnik sehebat itu.

Orang-orang langit saja tidak bisa melakukannya padahal dalam segi kekuatan merekalah yang teratas.

Apa ada hal tertentu yang mendukung? Tapi entahlah...

"Sora... apakah duniamu lebih indah dari dunia ini?" Tanya Selica.

"Ha? Hmm... kurasa tidak beda jauh... mungkin dunia ini sedikit lebih ramai."

"Hmm... apakah kamu mencintaiku?" Tanyanya.

"Heh?? Ehh..."

"Hmm... apa kamu tidak mencintaiku?" Katanya dengan wajah sinis.

"Heh? B-bukan... ehh... tiba-tiba kalau ditanya soal itu aku sedikit..."

"Hehe... jadi Sora-ku ini orang yang pemalu juga ya..." katanya dengan meledek.

"Ha? A-aku tidak begitu..." kataku sambil memalingkan wajah.

"Tuh kan... gerak-gerikmu sudah terlihat..."

"A-apa yang kamu katakan... aku biasa saja... Ehh... intinya aku benar-benar menyayangimu... aku tidak mau perjalanan kita berakhir dengan kesedihan, aku ingin membahagiakanmu Selica..."

"Sora... iya aku juga... aku akan berusaha menjadi yang terbaik..." katanya dengan menidurkan kepalanya dipundakku.

"Ya... aku sungguh berterima kasih kepadamu, Selica..."

Tidak lama kemudian kami telah sampai di lahan ladang yang cukup luas.

Lahan ladang gandum yang indah... apakah di tempat seperti ini ada seseorang yang tinggal?

Aku pun turun dari kereta kuda, untuk memastikan apa ada tempat tinggal di dekat lahan ini.

Saat aku melihat-lihat dan mencari akhirnya aku menemukannya.
"Selica... disana ada asap, mungkin itu asap dari kayu bakar... bisa jadi ada seseorang yang tinggal."

"He'em ayo kita kesana."

Dan kami pun menuju kesana, karena tempatnya sedikit masuk kedalam hutan jadi kami meninggalkan kereta kuda di area luar.
Dan kami pun menelusuri hutan itu.

Tidak lama kami mengikuti arah asap itu berada, ternyata ada sebuah rumah disana.

"Itu ada sebuah rumah Sora..." kata Selica.

"Iya ayo..."

Kami pun segera menuju rumah tersebut.

Tapi...

"Tunggu Selica... ada sekelompok prajurit mendekati rumah itu..." kataku sambil bersembunyi di balik pohon.

"Ehh... kenapa ada prajurit di tempat seperti ini..."

"Aku juga tidak tahu, tapi kita lihat saja dulu apa yang mereka lakukan..."

Ternyata ada sekitar 4 orang prajurit dari ibukota Ellrium. Yang membuatku heran adalah kenapa mereka berada disini...

Tidak lama kemudian salah seorang dari mereka berteriak "...Cepat mana bagian kami..."
Katanya di depan pintu rumah itu.

Kenapa dia berteriak seperti itu di depan rumah orang...

Ha!?

Apakah mereka memeras pemilik rumah itu??

"Selica..."

"Iya, mereka memeras penghuni rumah itu sepertinya." Katanya.

"Aku harus menolongnya... mungkin prajurit itu sudah lama melakukan hal ini, kali ini akan kuhentikan mereka."

"Iya, hentikan mereka Sora..."

Aku pun menghampiri para prajurit liar itu...
"Ada apa ini?"

"Hah? Apa kau tersesat?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Tidak, itu adalah rumahku..." kataku sambil menunjuk rumah itu.

"Hah? Jadi kau penghuni rumah ini juga?"

"Begitulah... memangnya kenapa?"

"Kalau begitu cepat bayar bagian kami..." katanya dengan memdekatiku.

"Hmm... membayar untuk apa?"

"Tentu saja keamanan di sini... ayo cepat kami tidak punya banyak waktu..."

"Ehh... tapi aku tidak mau bayar... keamanan seperti apa yang kalian lakukan?"

"Dasar... kau ini mencari masalah ya?" Katanya dengan menarik bajuku.

"Hehe... maaf para penjaga aku tidak bermaksud melukai kalian tapi... kalian yang memulainya tekhnik angin, Wind Blast."

Dan prajurit itu pun terpental...

"Hei!! Beraninya kau menyerang kami..." sahut mereka.

"Haha... kalian para pembuat onar sebaiknya pergilah dari sini dan jangan pernah kembali..." sahutku.

"Memangnya siapa dirimu dasar payah... rasakan ini tekhnik api, Fire Ball!" Serangnya kearahku.

"Tekhnik pelindung, Protection!"

Kekuatannya saja sangat lemah, tapi bertingkah sok kuat...
Menggunakan tekhnik pelindung tingkat satu saja masih bisa kutahan.

"Kalau kalian ingin tahu aku siapa maka kuberi tahu... aku adalah penjaga tempat ini..." sahutku.

"A-apa... dasar dia ini... serang dia!!" kata mereka dengan kesal.

Hmm... keras kepala mereka ini.
"Tekhnik angin, Wind Blast!"

Dan merekapun terpental semua...
Tidak lama kemudian mereka mundur dan lari...

Haha... memang begitulah seharusnya mereka, dasar payah...

"Sora... kamu terlihat keren..." kata Selica.

"Heh? Ehh... haha... mereka itu hanya sekelompok prajurit yang bertingkah saja..."

Tidak lama kemudian sang pemilik rumah itu pun keluar dari rumahnya.

Ha?

Diakah pemilik rumah ini?

"Ehh... Sora sepertinya dia pemilik rumah ini ya..." kata Selica.

"Ehh... sepertinya begitu. Tapi tadi aku mengaku-ngaku tinggal di rumahnya haha..."

"Hmm... dasar kau ini..."

"Haha..."

Apakah dia...

Ibu??

Apakah benar ibu tinggal disini??

Lalu penghuni rumah itu pun berjalan keluar dari rumahnya dan menghampiri kami...

Katanya...
"Kalian... terima kasih banyak..."

Hah!?

Orang ini...

D-dia...

"Sora... apakah dia ibumu?" Tanya Selica dengan berbisik kepadaku.

"Selica... dia..."

Apakah dia benar? Ibu?

○○○

Skycart World: Life In Griffinia [END]Where stories live. Discover now