Episode 25

883 67 9
                                    

○○○

Setelah segel yang diciptakan Kayaze telah hancur, tiba-tiba dia datang menghampiriku seperti menggunakan tekhnik dua dimensi...

Sehingga tiba-tiba dia menemui dan menantangku untuk bertarung di dalam Arena Master.

Tentu saja aku tidak akan menolaknya kali ini. Karena perbuatannya sudah di luar batas kesabaranku.
Dan yang terutama, dialah yang merebut pedang sejarah milik kerajaan Skycart.

Mungkin ayah sudah mengetahui tingkah laku seperti apa Kayaze itu. Karena itulah dia tidak menonaktifkan kekuatanku di dunia ini. Hanya saja aku tidak dapat terbang maupun melayang dengan sayapku seperti di Skycart.

Tapi dengan kekuatanku saja sudah cukup untuk membuka keadilan yang nyata...

07.10 AM.

Hari ini...

Ternyata terjadi juga...

Tinggal beberapa jam lagi aku akan bertarung melawan Kayaze...

Sial!
Kenapa aku terus kepikiran...

"Sora..."

"Ehh... Selica..."

"Apa kamu sedang gelisah?"
Tanyanya dengan mendekatkan wajahnya.

"Heh?? Ehh... t-tidak... aku biasa-biasa saja... kenapa kamu bertanya seperti itu..."

"Hmm... yakin?"

"T-tentu saja..."

"Hehe... kalau begitu aku akan memberimu semangat untuk hari ini..."

"Heh? Se..."

Tiba-tiba dia menciumku...
Tidak terbayang semua kejadian ini olehku...

Ternyata seperti inikah dukungannya...

"Ehh... Selica..."

"He'em... kamu tidak gugup lagikan hehe..."

"Heh? Haha... terima kasih ya Selica sudah mengkhawatirkan orang sepertiku ini..."

"Hmm... kenapa kamu berkata seperti itu?"

"Aku... aku sudah membuatmu khawatir, kamu membantu permasalahan dalam hidupku... tapi... aku tidak banyak membantu..."

"Hmm... kan aku sudah bilang jika kita bersatu selalu bersama-sama pasti akan jauh lebih kuat dalam segala hal... jadi Sora... tetaplah menjadi dirimu... menjadi dirimu yang aku cintai..."

"Selica..."

"Aku hanya ingin dirimu itu pun sudah lebih dari cukup..."

"S-selica..."

"Jadi... tetaplah menjadi seorang Sora yang hebat ya... hehe..."

"S-selica... terima kasih..."
Ucapku sambil memeluknya.

Aku seorang lelaki tapi kenapa air mata ini mengalir dengan sendirinya...
Tapi, aku... merasa senang...
Merasa nyaman... meraaa tenang...
Ketika bersamanya.

"Selica... tetaplah disisiku... pegang tanganku... kita akan menjalani hidup bersama setelah masalah ini kuselesaikan..."

"He'em... aku akan selalu bersamamu dan terus menggenggam tanganmu kemanapun kamu pergi..."

"Terima kasih Selica..."

"He'em... terima kasih juga Sora.
Hmm... tadi... apakah kamu sedang melamarku?"

"Heh??? A-apa?"

"Ya kata-katamu tadi seperti..."

"Heh?? Ehh... soal... itu... ya... apa salahnya jika aku mencoba melamarmu..."

Skycart World: Life In Griffinia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang