Episode 18

983 70 15
                                    

○○○

(Kediaman Serikat Xcore)

Aku dan Selica menuju tempat markas serikat Xcore.
Yang mungkin saja itu adalah serikat yang di dirikan oleh Kayaze.

Karena saat ini serikat Xcore sudah ternama dan menjadi nomor 1 di dunia ini.
Tentu saja karena pemimpinnya adalah seorang dari kerajaan Skycart.

Sebenarnya apa tujuannya berada di dunia ini...

Kayaze... tidak akan kubiarkan kau bertindak lebih dari yang telah kau lakukan kepadaku saat itu.

Kami pun telah tiba di kediaman serikat itu...

Sambutan dari seseorang...
"Selamat datang, terima kasih sudah menerima undangannya.
Aku Levi Lyon selaku pemimpin serikat ini."

Hmm... apakah dia yang tertinggi disini?

"Ehh... jadi kamu yang membentuk serikat ini?"
Kataku dengan sedikit memancing pembicaraan agar mengetahui siapa pemimpin sesungguhnya.

"Aku? Bukan... ada ketua tertinggi kami dialah yang membuat serikat ini dan tentunya yang menjalankan semua kinerja serikat ini."

"Hmm... kalau boleh tahu siapa namanya?"
Ayo jawab saja... aku tebak pasti dia orangnya, Kayaze...

"Nanti kamu akan segera bertemu dengannya..." katanya sambil mengajak kami masuk ke dalam.

Sepertinya dia memiliki sebuah rencana...
Tapi aku masih belum yakin dengan rencananya kali ini.

Tempat ini...

Sungguh besar dan megah... tidak seperti sebuah tempat serikat melainkan semacam kerajaan...

Lalu kami berdiri di depan pintu yang tinggi dan juga besar.

"Apakah ini ruangannya?" Tanyaku.

"Iya ini ruangan kerja pemimpin kami..." kata Levi.

Lalu dia membukakan pintunya dan kami pun masuk ke dalamnya.

Apakah itu dia??

Kayaze... apakah dia??

Ha!?

Itu...

Bukan dia...

"Halo Sora, dan... Selica ya... aku Arhan Lein pemimpin serikat ini." Sambutnya.

"Ehh... iya, jadi apa yang mau kamu bicarakan?" kataku.

"Hmm... langsung ke intinya ya haha... aku suka itu. Silahkan duduk..."

Sepertinya sedikit penawaran yang cukup aneh darinya, karena serikat ini tidak terlihat baik jika dilihat dari orang-orangnya.
Hanya bangunan luarnya saja terlihat hebat.

"Jadi, maksudku adalah... apakah kalian mau bergabung dengan serikat ini? Tentu saja tim kalian akan kami dukung dengan sangat baik." Katanya.

"Kami bergabung dengan serikat ini?" Tanyaku.

"Tentu saja, karena kalianlah yang telah berhasil mengalahkan tim pertama dari serikat ini. Tidak ada salahnya jika kalian ingin bergabung juga..."

"Hehe... penawaranmu memang baik, terima kasih. Tapi aku dan dia sepertinya tidak tertarik untuk saat ini..."

"Jadi... kenapa kalian tidak mau bergabung?"

"Hmm... entahlah... aku juga baru pertama kalinya datang kesini jadi wajar saja aku tidak bisa menerima tawaran orang lain dengan cepat."

"Hehe... menarik, baiklah kalau begitu. Bagaimana dengan sebuah tantangan?" Katanya dengan wajah sedikit seram.

"Tantangan? Haha... maaf kami tidak menerima apa pun, jika tidak ada yang mau dibicarakan lagi aku tinggal dulu..."

"Heh? Sora..." sahut Selica.

"Tenang Selica, kita sepertinya akan dipaksa bergabung dengannya jadi lebih baik kita pergi saja." Ucapku berbisik kepada Selica.

"Hmm... tentu saja, tantangan ini tidak merugikan pihak manapun. Cukup timmu saja menang dalam pertarungan lusa melawan tim kedua kami di Arena Master..." katanya.

"Haha... sudah kubilang tidak menerima apa pun mau itu tantangan pertarungan sekalipun..." lalu aku mengajak Selica untuk keluar dari ruangannya.

"Hehe... tunggu dulu bagaimana jika hadiahnya adalah pedang suci yang bersejarah?" Sahutnya tiba-tiba.

"A-apa!? Kau bilang apa tadi??"
Apa maksudnya dengan tawaran itu...

"Iya, jika kau menang maka pedang sejarah yang kau cari-cari akan segera kau temukan..."

"Siapa kau ini sebenarnya... kau pasti tahu sesuatukan!"

"Hehe... nanti juga kamu akan mengetahuinya... bagaimana? Tertarik?"

S-sial... dia ini...

"Sora sepertinya ini sebuah jebakan..." bisik Selica.

"Aku juga merasa begitu, tapi dia mengetahui soal pedang itu..." kataku berbisik kepada Selica.

Mungkin saja ini adalah sebuah jebakan yang telah direncakan oleh Kayaze.
Tapi jika benar pedang itu dapat kutemukan maka semuanya akan beres...

Bagaimana ini...

Sial... dia membuat pilihan yang sulit...

"Ehh... bagaimana jika aku kalah dalam pertandingan itu?" Tanyaku.

"Hmm... ya kau bergabung dengan kami..." jawabnya.

Sudah kuduga...

Pasti ia memaksaku untuk bergabung dengannya...

"Baiklah kuterima tantangan itu, tapi jangan libatkan gadis ini..." kataku.

"Heh? S-sora..."

"Tenang saja Selica aku hanya ingin melindungimu, bisa saja dia berbuat sesuatu yang buruk. Jadi lebih aman biar aku sendiri saja..."

Jawab orang itu katanya...
"Hmm... baiklah..."

(Keesokan Harinya)
07.35 AM.

Jika benar pedang itu berada di dunia ini maka Kayaze lah yang telah membuang pedang itu ke dunia manusia ini.

Ini seperti sebuah tipuan, untuk apa dia memberikanku benda yang telah dia sembunyikan...
Tapi rencanaku adalah menghentikannya...

"Sora... rencana apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Selica.

"Hmm... akan kucoba mengalahlan tim mereka dulu besok di Arena. Setelah itu akan kulihat apakah benar dia memiliki pedang itu..."

"Jika mereka menipumu bagaimana?"

"Ehh... ya akan kuhajar mereka..."

"Hmm... polos sekali pemikiranmu..."

"Heh?"

(Keesokan Harinya di Arena Master)

"Kembali lagi kita akan menyaksikan pertarungan epic haru ini! Antara tim Starlion melawan tim Flugor..." kata MC.

Seperti apa tim kedua dari serikat itu...

Ha!?

Apa!?

Tidak mungkin...

"Sora... orang itukan..." kata Selica dengan terkejut.

"Iya... k-kenapa ada dia di tim itu..."

Dia...

Pasti ini sudah di rencanakan oleh Kayaze...

Sial!!

Aku harus mengalahkan orang ini dulu...

Bagaimana bisa dia berada di dalam tim itu...
Jadi orang ini benar-benar sudah berada di bawah kendali Kayaze...

Orang ini...

Dia...

"Apa kabar pangeran Sora..." sahutnya orang itu dengan tersenyum sinis.

Sial!!
"Kau..."

○○○

Skycart World: Life In Griffinia [END]Where stories live. Discover now