#8 Berharga

635 90 5
                                    

"Sukmo", Rachel memeluk bibinya, Mrs. Tan dengan erat lalu melepasnya.

"Noona!!"
Seorang anak laki-laki dengan setelan baju yang rapi dan licin berlari menuruni tangga. Karna tidak hati-hati, ia tersandung di salah satu anak tangga dan terlempar ke bawah.

"Nico!",
"Nic!",
Pekik Mrs. Tan dan Rachel bersamaan.

Tapi sebelum anak itu menyentuh lantai, ia terangkat dengan perlahan dan berdiri kembali di dasar tangga. "Lain kali hati-hati, Nico", kata Dr. Tan sambil menurunkan tangannya.

Ternyata, Dr. Tan yang menahan Nico tidak jatuh ke lantai dan membuatnya berdiri lagi dengan tegak. Dr. Tan mempunyai kemampuan yang sama dengan Rachel, yaitu telekinesis.

Nico hanya memberikan cengirannya, menunjukkan dua lesung pipit yang dalam lalu berlari ke arah Rachel, "Noona!!".

Rachel langsung menggendongnya dan mencium pipinya dengan gemas.
"Selamat ulang tahun, Nic! Ah, kau semakin berat. Aku tidak sanggup menggendongmu! Lain kali berhati-hatilah, kalau tadi appa tidak menahanmu bagaimana?", keluh Rachel lalu cepat-cepat menurunkan adiknya.

"Baiklah, aku akan berhati-hati. Aku tidak meminta noona menggendongku", balas Nico sambil tertawa. "Kalau aku sudah besar nanti, aku yang akan menggendong noona".

"Noona tidak sabar melihatmu cepat-cepat besar. Tumbuhlah dengan baik, ya?", tanya Rachel sambil mengelus-elus kepala Nico dengan lembut.

Nico mengangguk dengan semangat lalu mengadahkan tangannya, "Mana hadiahku?".

"Rachel, Nico, ayo kita makan", seru Mrs. Tan dari arah dapur.

"Apa kau tidak rindu dengan noona-mu ini?", tanya Rachel sambil menuntun adik kecilnya ke meja makan di dapur.

"Tentu saja, aku sangat rindu dengan noona. Tapi, kan, hari ini ulang tahunku, jadi mana hadiahku?", tanya Nico sambil menatap Rachel dengan mata beningnya.

Rachel memutarkan bola matanya lalu mengeluarkan bingkisan kecil dari tasnya. Nico menatap bingkisan itu dengan tatapan bertanya, "Boleh aku buka?".

"Tentu saja", jawab Rachel.
Nico langsung membuka bingkisan itu dengan tangannya yang kecil dan matanya langsung berbinar ketika melihat apa yang di berikan oleh noona­-nya itu.

"Jangan hilangin lagi. Kau tahu mereka tidak memproduksi albumnya lagi", pesan Rachel.

"Wah ini... terima kasih noona. Kau baiiiik sekali", ucap Nico dan langsung mencium pipi Rachel.

"Apa itu?", tanya Dr. Tan yang baru saja bergabung dengan mereka di meja makan.

"Album MAMA dari EXO. Lihatlah! Ini ada tanda tangan dua belas member. Wah!! Keren!! Ah, aku jadi sedih. Tapi tidak apa-apa, aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku. Dan ini! Ini album baru yang tidak sempat kubeli kemarin karna uangnya habis untuk beli mouse", oceh Nico panjang lebar sambil menunjukkan dua CD, satu mini album MAMA dan satu album For Life.

"Kau mengoceh seperti seorang perempuan, Nic", kata Dr. Tan sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anaknya itu.

"Rachel-ah, kenapa kau membelikan sesuatu yang mahal ke Nico? Biarkan saja ia tabung sendiri dan beli barang dari hasil tabungannya", kata Mrs. Tan.

"Tidak apa, sukmo. Asalkan Nic senang, aku tidak keberatan", ucap Rachel sambil tersenyum.

"Tapi, noona dapat dari mana album ini? Ada tanda tangan lagi. Kan, albumnya sudah tidak di produksi lagi. Apa jangan-jangan, noona juga EXO-L?", tanya Nico dengan semangat.

D.O's StylistNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ