#13 Beralih

612 79 7
                                    

"Hoam!", Rachel menguap dengan lebar.

Sudah jam 12 malam. Rachel merapatkan jaketnya dan berjalan menuju apartmentnya. Ia baru saja pulang dari studio FIT. Seminggu lagi konser akan di mulai, dan Rachel pun harus segera menyelesaikan kostum untuk konser nanti.

"Hoam!", Rachel menguap lagi. "Capek sekali", keluhnya.

Rasa lelah membuatnya ingin cepat-cepat sampai dan berendam di air hangat. Tapi karna langkahnya yang tidak teratur, ia tersandung kakinya sendiri dan jatuh.

"Auh! Lututku! Kenapa lututku yang berharga ini selalu kena duluan kalau jatuh!", omel Rachel kepada dirinya sendiri. Ia bangkit dan mulai berjalan setiap langkah dengan sadar.

Tiba-tiba langkahnya terhenti. Apartmentnya sudah tampak tak jauh dari tempatnya sekarang, tapi ia merasakan sesuatu yang tidak beres. Seperti seseorang yang mengikutinya.

Rachel melirik sekilas ke arah belakang, seseorang dengan pakaian serba hitam di tutup dengan topi hitam berdiri mengamati Rachel dari bawah lampu jalan tak jauh dari tempat Rachel berdiri.

Rachel tidak bisa melihat siapa orang itu, tapi ia bergidik ngeri. Orang itu menyeringai membuat Rachel hampir jatuh lagi.

Cepat-cepat ia kembali berjalan menuju apartmentnya. Ia bisa mendengar orang itu juga mulai bergerak.

20 langkah lagi
Batin Rachel.

15 langkah lagi,
Ayo jalan lebih cepat.
10 langkah lagi,
5 langkah,
3 langkah,
1 langkah.
Cepat tekan kode apartmentnya.

Rachel langsung masuk ke lobby apartmentnya dan menutup pintu dengan cepat. Ia melirik ke belakang, orang itu baru saja lewat dan seringai itu tetap tercetak di bibirnya.

Rachel bergidik sekali lagi, lalu dengan langkah seribu, ia berlari menuju kamar apartmentnya.

---

EXO sedang di studio Mister Go untuk memfitting baju. Tiga hari lagi mereka akan konser di belahan Amerika.

"Ini baju untuk Peterpan. Baju untuk White Noise, Playboy, Artificial Love...".
Chloee yang ada di sana juga mengecek baju-baju yang akan di pakai mereka pada saat konser nanti.

"Mister Go, kenapa tidak ada baju untuk pembukaan?", tanya Chloee.

Mister Go hanya mendelik dan menggidikkan kepalanya ke arah manager, "Tanya saja kepada managermu itu! Ya! Asisten Kim, bukan ini yang ku mau. Apa kalian tidak mangerti apa yang ku maksud? Modelnya harus--".

Chloee menggeleng-gelengkan kepalanya. Hari ini para model Mister Go tidak ada yang pas dengan ide-ide yang ada di kepalanya. Chloee menjadi kasihan melihat wajah Asisten Kim dan model yang di maksud itu. Mister Go memang sangat jenius dan itu membuat orang-orang sulit mengerti apa yang di inginkan oleh Mister Go.

"Manager, kostum untuk pembukaan di mana?", tanya Chloee.

Manager mengalihkan tatapan dari handphonenya dan menatap Chloee, "Apa?".

"Baju untuk pembukan, di mana?", Chloee mengulangi pertanyannya.

"Ah, sudah ku urus. Bajunya akan di antar ke tempat konser nanti. Jangan khawatir", jawab manager.

"Tapi, manager...".

Manager mengangkat sebelah tangannya dan menangguk menenangkan. Lalu melambaikan tangannya mengusir Chloee.

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang