#18 Kotak (R)

516 67 4
                                    

Rachel sampai di New York tengah hari. Ia langsung cepat-cepat ke apartmentnya.

"Aku taruh di mana ya?".

Seingat Rachel, ia menaruh kotak itu di laci meja rias, tapi tidak ada.

Ia mengedarkan tangannya ke seluruh ruangan sambil berkata "kotak orang tuaku, kotak orang tuaku" di dalam hati.

Tiba-tiba tangannya berhenti di arah ruang tamu. Rachel mengikuti arah tangannya dan akhirnya mengarah ke sudut ruang tamu.

Kotak peninggalan orang tuanya ada di lantai sudut ruang tamu. Seingatnya ia tidak pernah mengeluarkan apalagi memindahkan kotak itu dari laci kamarnya. Tapi kenapa kotaknya bisa ada di ruang tamu?

"Sejak kapan kotak itu ada di sini?", gumam Rachel.

Ia langsung membuka kotak itu dan mengecek jumlah kotak kecilnya. Masih berjumlah delapan, tetapi urutannya sudah teracak. Dan salah satu dari kotak itu sudah lecet dan banyak goresan seperti seseorang yang mencoba membuka paksa kotak itu.

Rachel langsung waspada, ia berdiri lalu mengambil tongkat sapu yang paling dekat dengannya dan mengecek apartmentnya. Mulai dari ruang tamu, dapur, kamar mandi dan terakhir kamarnya. Tapi tidak ada seorangpun di sana.

Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa selain dirinya di apartmentnya, ia langsung mengambil kotak itu dan menyimpannya di tas dengan aman.

Ia keluar dari kamar apartmentnya sambil mengecek apakah ada orang yang mencurigakan di sekitarnya. Setelah aman, ia langsung menuju lift.

Buk!
Karena terus menerus melirik ke belakang, Rachel pun menabrak orang yang ada di depannya dan terjatuh dengan keras. Orang yang di tabrak Rachel juga terjatuh dan barang-barangnya tercecer semua.

"Oh! I'm sorry miss! Are you okay?", tanya pria itu.

"Yeah, I'm okay! I'm sorry too. Let me help you", ucap Rachel lalu membantu pria itu mengambil barang-barangnya.

Salah satu barangnya terguling terlalu jauh. Rachel langsung menggunakan kemampuan telekinesis untuk mengambil barang itu dan memberikannya kepada pria yang di tabraknya.

"Thankyou miss!", ucap pria itu setelah selesai mendapatkan kembali barang-barangnya.

Rachel mengangguk lalu pamit dan memencet tombol turun. Sesekali ia melirik ke belakang karna perasannya mengatakan ada sesuau yang tidak beres. Lift datang dan Rachel pun masuk ke dalamnya.

Pria itu masih berdiri di sana sampai Rachel masuk lift. Rachel mendongak dan untuk pertama kalinya ia melihat wajah pria yang di tabraknya itu dengan jelas.

Pria itu menyeringai dan Rachel tersentak.

"Oh, sial!", umpat Rachel dengan pelan.

Itu pria yang sama dengan orang yang pernah menguntitnya setelah beberapa saat ia pindah ke New York.

Dan pintu lift pun tertutup.

Pria itu mengeluarkan telfonnya dan menelfon seseorang.

"I got it, boss! It's her. What should I do?"

---

Rachel sampai di Korea keesokan harinya. Ia langsung mengambil penerbangan kembali ke Korea setelah mengambil kotak peninggalan orang tuanya dan itu membuatnya tidak dapat beristirahat.

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang