#24 Just...

461 73 8
                                    

"Eomma", sapa Nico setelah keluar dari gerbang sekolah.

"Bagaimana dengan belajarmu?", tanya Mrs. Tan sambil membimbing Nico ke mobilnya.

"Karna gempa semalam, hari ini kami harus belajar keras karena ketinggalan satu hari. Apalagi sudah mau ujian. Hoam!", nguap Nico.

Mrs. Tan mengelus kepala Nico dengan sayang, "Tidurlah sebentar. Eomma akan membangunkanmu kalau sudah sampai rumah".

"Ya, eomma".
Nico memejamkan matanya lalu Mrs. Tan memekan pedal gas meninggalkan area sekolah.

"Sejujurnya, aku sangat merindukan Rachel noona", ucap Nico selagi memejamkan matanya.

"Jangan coba-coba hubungi dia, Nic!", jawab Mrs. Tan.

"Ya, aku tau eomma. Rachel noona akan dalam bahaya kalau orang yang membunuh appa tahu kalau noona masih menghubungi kita".

Mrs. Tan mengangguk lalu berfokus pada jalanan di depannya lagi.

Tiba-tiba, suara ledakan terdengar membuat Mrs. Tan langsung menepikan mobilnya.

Nic langsung membuka mata, "Ada apa?".

"Sepertinya ban pecah. Tunggu lah di sini, eomma akan memeriksanya", Mrs. Tan keluar dari mobil dan memeriksa bannya. Ternyata ban depan bagian kanan pecah

"Eomma akan menelfon mobil derek, tunggulah sebentar", ucap Mrs. Tan.

Ia baru saja mengeluarkan handphone dari sakunya, tiba-tiba seseorang dari belakang langsung memukul kepalanya. Walaupun tidak terlalu keras, tetap saja Mrs. Tan kehilangan kesadaran.

"Eomma!", Nic langsung keluar dari mobil ketika melihat ibunya di bawa masuk ke sebuah mobil.

Setelah memasukkan Mrs. Tan ke dalam mobil, orang itu berbalik ke arah Nico dan melayangkan sebuah tinju. Tapi Nico sudah bersiap, ia langsung mengelak dan memukul bagian ulu hati orang itu.

Ternyata berguna juga aku belajar Taekwondo.
Batin Nico.

Orang itu memegang perutnya, tidak sakit, tapi harga dirinya terluka karena di pukul oleh anak yang masih di bawah umur.

Orang itu kembali melayangkan sebuah tinju dengan cepat. Nico yang tidak siap langsung terkena pukulan di hidungnya.

Nico mengusap hidungnya, berdarah. "Sialan!".

Ia langsung maju menerjang orang itu, tapi Nico yang baru memulai belajar Taekwondo setelah Mr. Tan meninggal kalah dengan orang yang sudah berpengalaman itu.

Orang itu memukul pelipis Nico yang membuatnya terhuyung mundur. Ia langsung ditarik ke dalam mobil dan di ikat ke jok kursi.

Orang itu masuk ke kursi kemudi lalu menjalankan mobilnya meninggalkan jalan itu.

"Eomma! Eomma!', seru Nico berusaha membangunkan Mrs. Tan yang pingsan.

Nico berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Tapi, semakin ia berusaha semakin ketat pula ikatannya.

"Argh!", erang Nico.

"Ikatanmu akan semakin kuat kalau kau bergerak terus, bocah. Jadi duduk diam saja kalau kau tidak mau kehilangan tanganmu yang berharga", ucap orang itu tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan.

Nico menerjang ke depan, tapi ia langsung berhenti ketika tangannya terasa seperti tersayat.

Mobilpun berhenti. Orang itu berbalik ke belakang dan menatap Nico.

"Katakan padaku, di mana Rachel?".

"Ra--Rachel? Untuk apa kau mencari noona-ku?", tanya Nico dengan sengit.

D.O's StylistWhere stories live. Discover now