#25 Mereka, Kau dan Aku

495 72 7
                                    

Rachel dan Soo-In sampai di gudang terbengkalai di belakang kampus Rachel dulu.

Soo-In langsung mengambil posisi bersembunyi di antara barang-barang terbengkalai di depan gudang.

Sedangkan Rachel perlahan membuka pintu gudang itu.

"Rachel masuk", lapor Soo-In melalui talkie-walkie nya.

(Pantau terus, Soo-In. Dan hati-hati)
Suara Xiumin terdengar di seberang sana.

Suho, Xiumin dan manager memarkirkan mobilnya tidak jauh dari gudang itu agar bisa bergerak cepat jika dalam keadaan mendesak.

Rachel berjalan perlahan-lahan ke dalam gudang itu. Tidak ada siapa-siapa di sana. Hanya ada barang-barang yang terbengkalai dan tiga kursi di tengah-tengah gudang.

Tiba-tiba pintu gudang tertutup. Dan Han-Ryu berdiri di depan Rachel dengan jarak yang jauh.

"Halo, sayang!", sapa Han-Ryu. "Kau tepat waktu".

"Di mana mereka?", tanya Rachel langsung.

"Ah, kau menyakitiku dengan pertanyaanmu, Rachel. Apa kau tidak ingin tahu keadaanku, hm?".

"Jangan bermain-main denganku, Han-Ryu! Di mana mereka?", tanya Rachel.

Han-Ryu menyeringai lalu mengangguk. Beberapa orang menyeret Mrs. Tan, Nico, dan D.O ke sisi Han-Ryu.

"Noona! ... Rachel! ... Rachel-ah!".

"Bibi, Nic, Dio-ssi! Kalian baik-baik saja?", tanya Rachel sambil mendekat perlahan-lahan. Matanya langsung membulat ketika melihat luka-luka di wajah Nico.

"Sialan kau, Han-Ryu! Ku bilang jangan sentuh mereka!", seru Rachel lalu berlari ke arah mereka.

"Berhenti, Rachel. Atau...", orang-orang yang menahan Mrs. Tan, Nico dan D.O langsung menempatkan pisau di leher mereka.

Rachel langsung berhenti. "Jauhkan pisau itu, Han-Ryu!".

"Tidak semudah itu. Kalau kau mengikuti perintahku, aku akan segera melepaskan mereka. Dan untuk adik kecilmu aku minta maaf, anak buahku tidak sengaja", jawab Han-Ryu dengan santai tanpa ada perasaan bersalah.

"Apa yang kau inginkan?!", tanya Rachel geram.

Han-Ryu menyeringai, "Dirimu!".

"A--apa?!", tanya Rachel.

Han-Ryu mendekati Rachel dengan santai. Ia berhenti ketika sudah sampai di depan Rachel. Tangannya terangkat ke pipi Rachel lalu mengelus pelan.

"Dirimu, sayang!", bisik Han-Ryu.

Nafas Han-Ryu di telinga Rachel membuatnya menegang. Ingin sekali ia menepis tangan Han-Ryu dari wajahnya, tapi ia bertahan karena hidup ketiga orang yang di cintainya ada di tangannya.

"Lepaskan tanganmu dari wajahku", ucap Rachel dengan geram.

"Jangan terlalu tegang, Rachel. Santai saja", Han-Ryu terkekeh. "Ikut aku", pintanya.

"Lepaskan mereka, itu perjanjian awal kita!", jawab Rachel.

"Ah ya, aku hampir melupakan mereka", jawab Han-Ryu lalu menunjuk ke salah satu anak buahnya, "Kau, periksa di luar sana".

Anak buah Han-Ryu langsung keluar dari gudang. Tak lama kemudian, ia kembali, "Tidak ada orang di luar, Tuan".

Han-Ryu mengangguk lalu tersenyum puas, "Kau menepati janjimu, Rachel. Baiklah, aku akan melepaskan mereka".

Orang-orang yang menahan Mrs. Tan, Nico dan D.O mulai mendorong mereka.

"Dan, sekarang ikut aku, Rachel", perintah Han-Ryu.

D.O's StylistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang