#26 Pengorbanan

597 77 18
                                    

Listening to: Super Junior - Black Suit🎧

•••

"RACHEL, BELAKANGMU! AWAS!"

Rachel dan D.O langsung berbalik dan melihat Han-Ryu sudah sadar dan berdiri tegak dengan pistol yang di arahkan ke mereka berdua.

"MATI SAJA KALIAN!", seru Han-Ryu lalu menarik pelatuk itu.

Rachel langsung memutar posisinya memeluk D.O dan punggungnya menghadap Han-Ryu.

DOOORR!!

Tubuh D.O dan Rachel terdorong ke belakang, lalu ambruk. D.O langsung memposisikan dirinya dalam keadaan duduk. Ia membawa tubuh Rachel ke pangkuannya.

"Rachel... Rachel... Rachel!", panggil D.O sambil menggoyangkan tubuh Rachel.

"Argh!", erang Rachel.

D.O melihat tangannya yang berlumuran darah yang berasal dari luka tembak di bahu Rachel.

Han-Ryu langsung terduduk ketika melihat siapa yang terkena sasarannya.

"Sialan! Rachel! Tetap buka matamu!", seru D.O. Tanpa sadar ia menangis.

Rachel membuka matanya dengan pelan, pandangannya mulai kabur. Kepalanya terasa hampir pecah dan dadanya sakit sekali. Tapi ia masih bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di hadapannya.

"Dio-ssi", panggil Rachel.
Tangannya terangkat untuk memegang wajah D.O, tapi terkulai kembali karena tidak ada tenaga yang tersisa di dirinya.

"Kau tertembak! Jangan banyak bergerak, darahmu terus keluar. Hyung! Manager-nim! Panggil ambulance!", teriak D.O dengan panik.

Manager dan Suho akhirnya tersadar dari keterkejutannya.

"A--am--ambulance..."
Manager mengeluarkan handphone dari sakunya dan menelfon ambulance dengan tangan yang bergetar.

Sedangkan Suho berlari ke tempat D.O dan Rachel.
"Rachel, bertahanlah sebentar lagi! Tetaplah sadar!", ucap Suho sambil menahan darah yang keluar dari luka Rachel.

"Tidak, tidak, tidak, Rachel! Jangan tertidur!", D.O menggeleng kuat sambil mengguncang tubuh Rachel.

Kepala Rachel terkulai ke samping. Bibirnya yang sudah pucat tercetak senyum yang sangat tipis.

Ah, jadi begini rasanya ketika kita bisa menyelamatkan orang yang kita cintai? Rasa puas dan bahagia menyelimutinya ketika ia melakukan sesuatu yang benar.

Rachel menutup dan membuka matanya dengan pelan. Matanya yang kabur melihat sosok yang tak jauh dari mereka yang berusaha berdiri.

Han-Ryu bangkit kembali sambil memegang pistol yang bergetar di tangannya.

Dengan berat, Rachel memalingkan wajahnya menghadap D.O.
"Dio-ssi", panggilnya.

"Jangan berbicara dulu, Rachel-ah. Kau kehilangan banyak darah", isak D.O.

"Han... Han-Ryu..."

D.O dan Suho langsung mengalihkan perhatiannya. Han-Ryu berdiri tak jauh di depan mereka dengan tubuh bergetar. Tapi, senyum jahat tetap tercetak di bibirnya.

"Rachel, kau mengorbankan dirimu... untuk menolongnya. Jadi, ... lihatlah apa yang akan kulakukan sekarang", ucap Han-Ryu lalu membidik D.O dan Suho.

"Ini akan lebih menyakitkan bagimu ketika melihat pengorbananmu untuk mereka sia-sia", ucap Han-Ryu sambil tertawa bercampur tangisan.

"Tidak... Jangan...", bisik Rachel. Air matanya mulai mengalir.

Han-Ryu mengokang pistolnya kembali dan memegang dengan kedua tangan agar pistolnya berhenti bergetar.

D.O's StylistWhere stories live. Discover now