#16 Aku Pergi

512 81 10
                                    

"Bibi!"
Rachel berlari menuju bibinya yang duduk di depan ruang ICU dengan Nico yang tertidur di pelukan ibunya.

"Rachel", panggil Mrs. Tan.

"Sebenarnya apa yang terjadi?", tanya Rachel.

"Pamanmu ke rumah sakit sendiri dengan kondisi babak belur", ucap Mrs. Tan dengan air mata yang terus mengalir. "Masuklah, ia melarangku bercerita kepadamu sampai kau mendengarnya sendiri dari mulutnya".

"Bibi..."
"Tidak ada waktu. Cepatlah masuk", pinta Mrs. Tan.

Rachel mengangguk lalu masuk ke ruangan ICU. Ia berjalan sampai kamar pamannya terbaring di sana.

Kepalanya di perban, pipinya memar di hampir semua bagian dan kedua tangannya di gips.

"Paman", panggil Rachel pelan.

Dr. Tan membuka matanya dengan lemah, mulutnya memanggil nama "Rachel" tanpa suara.

"Ya paman aku di sini. Apa yang terjadi? Kenapa paman bisa seperti ini? Siapa yang melakukannya?", tanya Rachel.

Dr. Tan menggerekkan mulutnya, dan Rachel pun mendekatkan telinganya.

"Kotak... orang... tuamu... Mereka... datang... Pergi...", jawab Dr. Tan dengan susah payah.

"Siapa yang datang?", tanya Rachel.

"Pergi... sekarang... Jangan... cari... Nico... bibimu..."

"Paman bilang apa? Paman jangan buat aku takut", jawab Rachel panik.

"Pergi!", kata Dr. Tan lebih keras.
Tiba-tiba bunyi monitor di samping Dr. Tan berbunyi.

Bip... Bip... Bip...

"Paman, paman kenapa?! Dokter! Suster!", seru Rachel dengan panik.

Dr. Tan mengalami kejang dan para dokter pun menerjang masuk ke kamar dan seorang suster mendorong Rachel untuk keluar dari kamar.

Di luar Mrs. Tan menangis dan Nico yang sudah bangun pun memeluk ibunya.

"Noona...", panggil Nico sambil menahan tangisnya. Tangan kecilnya terulur ke arah Rachel. Ia menghampiri Mrs. Tan dan Nico lalu memeluk mereka.

Mrs. Tan melepas pelukan Rachel dan memanggilnya, "Rachel...".

"Ya, bi?", jawab Rachel.

"Pergilah... Kau tidak boleh ada di sini".

"Ke--kenapa, bi? Ba--bagaimana dengan paman? Bagaimana dengan bibi dan ... Nic?".

"Untuk pamanmu ... kami yang akan mengurusinya, Rachel. Kami sudah tahu ... cepat atau lambat, ini ... ini pasti akan terjadi", papar Mrs. Tan dengan susah payah.

"Apa maksud bibi?", tanya Rachel bingung.

"Bukalah kotak peninggalan orang tuamu, pasti ada sesuatu di sana. Sekarang pergilah".

"Tapi bi..."

"Mrs. Tan?"
Dokter yang menangani Dr. Tan keluar dari ruang ICU.

"Ya?", jawab Mrs. Tan dengan cemas.

Dokter itu membungkuk dengan dalam dan dengan suaranya yang berat, ia berkata, "Maafkan kami. Kami sudah mengerahkan kemampuan kami tapi ia sudah pergi..."

Mrs. Tan langsung ambruk dan Nico hanya melihat dokter itu dengan tatapan bingung, mencoba untuk mencerna apa yang di katakan dokter.

Suster dan dokter langsung memindahkan Mrs. Tan ke ruang rawat meninggalkan Rachel dan Nico.

D.O's StylistWhere stories live. Discover now