PROLOG

32.3K 2K 277
                                    

MADNESS © MIINAMI | 2018

***

GADIS itu menendang bantal guling yang bersemayam nyaman di antara kedua kakinya, dan bergumam tidak jelas tentang sesuatu yang menyakitkan pada salah satu tangannya. Itu disebabkan oleh tarikan kuat dari Karin yang mana membuat Sakura, gadis yang tengah merajuk di atas ranjang itu harus berulang kali menguap dan terpaksa mengucapkan kata selamat tinggal pada ranjang kesayangannya.

Hari libur tersisa dua hari lagi, dan Karin memaksa Sakura untuk sedikit bersenang-senang sebelum kembali ke dalam sel tahanan. Mereka menyebut kelas mata kuliah sebagai sel tahanan para mahasiswa, dan itu benar adanya. Terlebih professor Jump yang sering kali memberikan cahaya terang melalui kulit kepalanya yang terbebas dari akar rambut.

"Cepat bangun! Dasar tolol, pestanya akan dimulai setengah jam lagi!"

Sakura memutar kedua bola matanya bosan, lantas membanting mantel hangatnya ke atas ranjang dan menatap Karin, si teman satu asramanya dengan tatapan menggebu penuh amarah. "Aku tidak akan pergi, sial! Biarkan aku tidur!"

"Ya ya masa bodoh dengan itu. Kau akan tetap pergi bersamaku," Karin menyambar kunci mobilnya. Tak lupa bersama Sakura yang dia tarik sekuat tenaga karena gadis itu berpegangan kuat pada tiang ranjang, dan berteriak berulang-ulang seperti orang gila. Sakura berteriak seperti oh Tuhan, aku ingin hidup! Biarkan aku tidur kembali! Jangan berikan cobaan ini padaku Tuhan!

Karin lupa dimana ia memungut Sakura pada saat masa orientasi penerimaan. Dia mirip seperti beruang betina yang senang hibernasi dalam jangka waktu yang tidak normal. Sakura bahkan bisa tidur lebih dari dua belas jam sehari, dia akan tersenyum dalam tidurnya dan menggumamkan kata oh yes baby, peluk aku seperti itu. Karin khawatir bahwa Sakura benar-benar akan berubah menjadi seekor beruang gila yang penuh dengan khayalan tingkat tinggi karena asupan pria-pria tampan.

"Cepatlah gadis perawan! Kau berat! Angkat kakimu sendiri dan berjalan dengan benar!" dengus Karin, mengangkat salah satu telapak tangannya untuk mendarat di suatu tempat.

"Aw! Jangan menampar bokongku dasar sinting!"

***

Kepulan asap yang berasal dari sebatang rokok itu menghiasi lapangan gelap dengan beberapa mobil balap yang berjejer membentuk sebuah garis diagonal. Membuat langit malam yang kini tampak muram terlihat sedikit berwarna, dan juga sangat menakutkan. Musik yang berasal dari gubuk tua di belakang mobil-mobil terdengar seperti alunan musik neraka, dan itu membuat seulas senyuman terbit pada salah satu anak manusia di sana.

"Sasuke, kau tidak akan masuk ke dalam? Di sana lebih hangat."

Pemuda itu menganggukkan kepalanya sekilas, mengikuti alunan musik yang bahkan suaranya terdengar sampai ke ujung hutan. "Duluan saja," Ia bergerak, kembali menjepit batangan rokok tersebut di antara bibirnya. Mengembuskan kepulan asap tipis ke udara, kemudian menatap teman satu perkumpulannya dengan kilat jahil. "Aku menunggu sesuatu."

"Oh lihat betapa bajingannya dirimu, Dude." Naruto menggeleng dramatis, mengibaskan telapak tangannya ke udara persis seperti seorang anak gadis. "Jika kau melihat Sasuke Uchiha, bersiaplah untuk angkat gaun kalian ladies dan... run daddy run!"

Mereka tertawa keras, hingga salah satu di antaranya menginterupsi. Shikamaru menunjuk salah satu lahan gelap yang perlahan terang akibat sorot lampu kendaraan. "Tahan itu. Lihat mobil yang baru saja datang, bukankah itu Karin?"

Naruto yang mendengar nama Karin berkumandang langsung menegakkan punggungnya panik. "Sialan, kenapa jalang merah itu ada di sini? Dia bisa mengacau!"

"Dia sepupumu berengsek!"

Semua orang kembali tertawa, tapi tidak dengan Sasuke Uchiha yang kini memilih untuk menyandarkan pinggulnya pada bagian depan mobil. Memperhatikan mobil feminim milik sepupu Naruto yang bergerak untuk masuk ke tempat parkir, dan menunggu.

"Tunggu, siapa itu? Merah muda? Dia mengecat warna rambutnya?"

Senyumnya lagi-lagi terbit. Sasuke mengangkat salah satu tangannya ke udara, membentuk sebuah pistol dengan ibu jari serta dua jari lainnya, mengarah tepat ke arah Sakura yang baru saja keluar dari dalam mobil dan tampak ogah-ogahan memasuki kawasan setan di tengah hutan. "Phew! Phew!" gumam Sasuke, seiring gerakan tangannya seolah menembak dan tepat sasaran.

Ia telah menemukan mangsanya. Seorang gadis dengan celana tidur dan sebuah kardigan tipis. Oh si merah muda jelas tidak berminat untuk datang kemari, siapa orang gila yang akan memakai setelan tidur untuk datang ke sebuah pesta liar? Tentu saja ada, dan itu adalah Sakura Haruno.

"I got you."


***
To be continued...

A/n; here for you guys! Untuk pembaca baru, welcome to Madness ;)

Kalau-kalau ada yang berpikir bahwa saya menjiplak/plagiat dari hasil karya orang. Kamu perlu dengerin lagu mulmed di atas, dan cari tahu apa persamaan arti lirik tersebut dengan cerita ini. Karena saya sembilan puluh lima persen membuat cerita ini dari arti lagu tersebut. Sisanya terinspirasi dari novel Beautiful Disaster dan beberapa pengalaman pribadi.

P.s: dilanjut setelah saya selesai usbn, thank uu❤️

MADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang