12. Who?

13.2K 1.2K 153
                                    

Song: One Kiss - Calvin Harris ft Dua Lipa

***

SUASANA di sana berubah menjadi sangat senyap, terlebih sang gadis yang saat ini tengah menjadi alasan utama kedua lelaki di tengah lapangan beradu argumen. Sakura terdiam, dengan mulut yang sedikit terbuka dan ekspresi yang teramat bodoh. Mendengar ucapan Sasuke beberapa menit yang lalu membuat otaknya berhenti bekerja. Sasuke tentu berbicara dalam bahasa Inggris, tetapi kenapa hatinya menolak untuk percaya?

Sasori turut terdiam di depan sana, tetapi tak lama kembali membuka suara. "Apa yang bisa kau berikan untuk kebahagiaannya?" tanya Sasori, semakin melangkah mendekati Sasuke yang berpikir bahwa pria itu akan kembali melayangkan tinju di atas wajahnya. "Kau pandai berkelahi bukan? Perlihatkan padaku, bajingan."

Jantungnya berdebar, menunggu Sasuke memberikan jawaban atas pertanyaan Sasori. Begitu pula dengan beberapa orang di sana yang selama ini melihat interaksi di antara keduanya. Sakura bungkam, tetapi tubuhnya segera bergerak untuk mendekat dan menghalangi pandangan Sasori pada Sasuke. "Sudah cukup," gumamnya. "Apakah kau sadar bahwa semua ini adalah hal yang memalukan?!"

Suara nyaring yang tertuju pada Sasori membuat pria itu tergugu. "Aku tidak—"

"Caramu sama sekali tidak seperti Sasori yang kukenal," Sakura menggeleng dalam ucapannya, kemudian berbalik untuk membantu Sasuke berdiri dari posisinya. "Kuharap kita masih bisa bicara lagi nanti."

Terakhir yang Sasori lihat sebelum keduanya beranjak pergi dari sana adalah tatapan teramat kecewa yang Sakura berikan untuknya, membuat lidahnya kelu meski hanya untuk mencegah Sakura pergi. Apakah Sasori sudah melakukan kesalahan? Netranya melunak, kemudian menoleh menatap ke arah sekelilingnya dimana orang-orang mulai membubarkan diri dari sana.

Senyuman kecutnya terbentuk, ia sendirian, bodoh sekali.

***

Teman-teman Sasuke saat ini tidak berada di hosastion, mereka mungkin tidak tahu bahwa sang Alpha sudah babak belur sedemikian rupa karena kesalahan Sakura. Ia cukup beruntung, meski rasa bersalah membuat Sakura tidak cukup berani untuk menatap kedua netra milik Sasuke saat ini. Hanya kedua tangannya yang bekerja untuk mengobati, membuat suasana di antara keduanya hanya dipenuhi oleh suara ringisan Sasuke tanpa adanya topik obrolan.

Terasa sangat canggung, dan Sakura tidak menyukainya. Ia menggigit bibir kemudian berucap, "Aku minta maaf."

"Bukan kesalahanmu," jawab Sasuke, memejamkan matanya ketika sentuhan kapas Sakura berpindah menuju sudut matanya yang mungkin sudah membiru. "Para lelaki memang sudah seharusnya memiliki bekas luka."

"Tapi ini terlalu banyak," Akhirnya, ia memiliki keberanian untuk menatap lawan bicaranya. Sakura tidak mengerti kenapa ia berdebar, tidak mengerti kenapa perutnya meletus dengan irama yang menyenangkan ketika netra Sasuke bersinggungan dengan miliknya diiringi senyuman manis. "Aku sangat ingin memberimu tinjuan lagi saat ini."

Sasuke terkekeh, "Lakukanlah Sugar."

Namun bukan benar-benar tinjuan yang ia berikan. Sakura menyimpan kapasnya di atas nakas, kemudian menyentuh rahang Sasuke dengan kedua telapak tangannya. Memberi pemuda itu ciuman singkat yang sangat berhati-hati. "Terima kasih," bisiknya, "Tapi jangan lakukan ini lagi."

Sasuke membalasnya dengan sebuah senyuman, kemudian kembali mendekatkan wajahnya untuk mencium Sakura lebih lama. "Anything. Bahkan membunuh akan kulakukan untukmu."

MADNESSWhere stories live. Discover now