5. You jerk!

17.4K 1.7K 224
                                    

Mulmed: Nova Miller — Turn Up the Fire

***

SAKURA terdiam seraya memandangi sebuah lukisan yang berada di ruang utama apartemen Sasuke. Lukisan wanita yang tengah memainkan alat musik cello, wanita itu menunduk dengan wajah miring dan ekspresi sedih, memakai gaun kuning pucat dan tiba-tiba saja Sakura bergidik merasa kedinginan. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain, kemudian berjalan menuju sofa dan mengistirahatkan bokongnya di sana. Sial, seluruh sendi tubuhnya pegal, Sakura juga mengantuk, tetapi ia tentu tidak bisa tidur di tempat Sasuke.

Pemuda itu datang dengan secangkir minuman di tangannya, kemudian duduk di samping Sakura diiringi helaan napas ringan. "Ini akan membuat suhu tubuhmu menghangat," ucapnya, menaruh cangkir berisi teh hangat tersebut ke atas meja kemudian bersandar pada sandaran sofa. Namun gadis di sampingnya tetap tidak bergeming, Sasuke menoleh dan melihat Sakura menatapnya sedikit curiga. "Jika kau berpikir aku memasukkan sesuatu seperti halnya obat perangsang. Percayalah, aku bisa melakukannya tanpa bantuan obat."

Sakura menaikkan kedua bahunya sekilas, tersenyum bodoh tanpa sadar seraya meraih cangkir tersebut. "Terima kasih." ujar Sakura nyaris berbisik, kemudian meminum sedikit teh hangatnya hingga mengalir menuju isi perutnya dan bagian sana lebih terasa hangat. Oh omong-omong, teh yang Sasuke buat ini enak.

Sedangkan Sasuke diam-diam mengamati, memperhatikan gadis itu yang kini mulai kembali melamun, kemudian bangkit meraih kantung plastik minimarket dan mengeluarkan isinya ke atas meja.

Mendengar suara gaduh di sampingnya, membuat Sakura berkedip dan menoleh pada Sasuke. Netranya tidak menemukan benda aneh memang, tetapi sebuah sikat gigi merah muda mengundang pertanyaan dalam kepalanya. "Kenapa kau membeli sikat gigi?"

"Untukmu, tentu saja." Sasuke menjawab diiringi tarikan salah satu sudut bibir. "Kau akan membutuhkan sikat gigi jika bermalam di tempatku."

Sakura mengkerut, "Kau dengan bodoh tetap membelinya meski tahu bahwa aku tidak akan berkunjung lagi kemari setelah ini."

"But my feelings say otherwise," Sasuke tidak tersenyum kali ini, tetapi kedua netranya melembut sedikit demi sedikit. Memberi Sakura "Jika kau tidak kemari, maka aku yang akan mengunjungi tempatmu dengan sebuah sikat gigi."

Sakura gagal untuk tidak tertawa. "Kau gila? Apa maksudnya?" Namun tak lama, suara tawanya menghilang ketika Sasuke mengeluarkan sebuah kotak dari dalam kantung yang sangat Sakura tahu apa isi di kotak tersebut. "Kau benar-benar membeli kondom?"

Kedua bahunya naik sekilas, "Yeah, kau yang mengingatkanku tentang benda ini. Meski aku tidak yakin apa ini akan terpakai atau tidak."

"Kenapa seperti itu?"

"Karena aku hanya ingin menggunakannya bersamamu."

Sakura tersedak air liurnya, kemudian dengan panik menepuk dadanya sendiri sedikit lebih keras. Sasuke membantu, mengusap belakang punggungnya diiringi tepukan ringan. "You can fuck another girl anytime, right? Why you-"

"Yes, I can," Sasuke menaikkan salah satu pahanya ke atas sofa, memiringkan tubuhnya untuk berhadapan dengan posisi yang nyaman pada Sakura. Pemuda itu tampak sengsara, dan Sakura tahu ada sesuatu yang salah. "Dan aku hanya menginginkanmu. Aku mungkin berubah menjadi gila karena menginginkan gadis sepertimu."

"What the-"

"Sesi mengobrol ini selesai, mari tidur." ucap Sasuke kemudian bangkit dari posisinya, mengulurkan tangannya pada Sakura yang kini balik menatap Sasuke setengah linglung.

MADNESSWhere stories live. Discover now