Chapter 7

855 113 4
                                    


“Watashi wa Midorima [Name] desu, yoroshiku onegaishimasu.” Ucap [Name] sambil membungkukkan badannya empat puluh lima derajat.

“Midorima-san, silahkan duduk di bangkumu. Bangkumu ada di sebelah Momoi-san. Momoi-san tolong angkat tanganmu.” Ucap sensei.

Lalu perempuan bersurai pink mengangkat tangannya. “Terima kasih sensei.” Ucap [Name] sebelum berjalan menuju bangkunya.

Setelah [Name] duduk, perempuan yang di panggil Momoi menyapa [Name], “Momoi Satsuki, salam kenal Midorima-san.” Sapanya.

[Name] tersunyum, “Salam kenal juga Momoi-san.” Balas [Name].

“Panggil saja aku Satsuki-chan. Nee…Midorima-san, apakah kau adik Midorin?” tanya Momoi.

“Eh? Midorin?” tanya [Name].

“Midorima Shintarou.” Koreksi Momoi.

“Oh…Aku sepupunya. Panggil saja aku [Name]. Nee…Apakah kau mengenal Shintarou? Soalnya kau memanggilnya Midorin.” Tanya [Name].

“Tentu saja aku tahu. Karena aku manajer klub basket. Midorin juga ikut klub basket bersama Ki-chan dan lainnya.” Jelas Momoi. “Tetapi aku heran mengapa Ki-chan bisa mengenalmu.” Lanjut Momoi.

‘Ki-chan? Oh…Maksudnya Ryouta-kun.’
“Eh?” [Name] terkejut. [Name] berpikir keras apakah ia akan memberi tahu yang sebenarnya atau tidak. “Akan kuberi tahu nanti, tapi ini rahasia jangan sampai bocor. Sebaiknya kita mengikuti pelajaran terlebih dahulu. Oke?” putus [Name].

Momoi mengangguk, “Aku berjanji akan merahasiakannya.” Ucap Momoi.

.

“Jadi, [Name]-chan. Maukah kau membicarakan sekarang?” Ucap Momoi dengan tidak sabar.

“Baiklah, tetapi apa kau tahu di mana tempat yang sepi?” tanya [Name].

“Aku tahu! Ayo cepat!” ucap Momoi dengan semangat sambil menarik [Name].

Saat ini [Name] dan Momoi sudah berada di lorong yang paling sepi.

“Baiklah, akan kumulai ceritanya tapi ini benar-benar rahasia.” Ucap [Name].

“Aku bisa menjaga rahasiamu.” Ucap Momoi dengan wajah yang serius. [Name] pun menceritakan semuanya.

.

“Kau terlambat [Name].” ucap Akashi yang sedang duduk melingkar bersama Kisedai dan Kagami di atap.

“Maaf,maaf… Aku habis ada urusan dengan Satsuki-chan. Iya kan?” tanya [Name] pada Momoi.

“Un! Dan aku tahu semuanya. Jangan khawatir, aku akan tutup mulut.” Ucap Momoi meyakinkan.

“Baiklah kalau begitu ayo kita makan siang sekarang.” Ucap [Name] sambil duduk di sebelah Kiri Akashi dan menepuk tempat kosong di sebelahnya untuk menginstruksikan Momoi agar duduk di sebelahnya.

Setelah semua menghabiskan makan siangnya, Kagami mulai berbicara.

“Etto…Akashi, Aomine, Kise, Murasakibara, Kuroko, dan Midorima. Terima kasih sudah menolong dan menjaga [Name]. Aku sangat bersyukur [Name] bisa selamat. Sekali lagi terima kasih.” Ucap Kagami.

“Sama-sama Taiga.” Balas Akashi  yang di susul dengan anggukan yang lainnya.

“Kalau begitu kutitipkan [Name] pada kalian. Momoi juga, jagalah [Name].Tolong ya.” Ucap Kagami.

“Heh…Ternyata Bakagami bisa minta tolong juga ya…” ejak Aomine.

Perempatan imajiner muncul di kepala kagami. ‘Tenangkan dirimu Kagami. Ini untuk [Name]…’ batin Kagami.

“Tentu saja ssu!” ucap Kise.

“Jaa…Arigato…” ucap Kagami sambil membungkukkan badannya.

Semuanya tersenyum dan mengangguk. Lalu mereka kembali mengobrol tentang kub basket dan lainnya sambil sesekali bercanda. Tidak menyadari bahwa ada sesorang yang berdiri di balik pintu atap mendengar pembicaraan mereka sedari tadi. Orang itu meninggalkan tempatnya dan menyeringai.
‘Hee…Begitu ya…’

.
.
.
Hai minna! Icha balik lagi! Icha menyempatkan diri buat update. Makasih buat kalian yang udah nungguin cerita ini. Maaf kalo ceritanya gaje 😔😔😔

-Icha-

Arigatou [GoM x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang