Chapter 19

573 82 44
                                    

"Baiklah, sekarang kita mau kemana?" tanya Momoi sambil memegang peta.

"Ke Nishiki Ichiba saja, di sana banyak makanan enak," yah kalian pasti tahu siapa yang  berbicara. Yap, Murasakibara.

"Boleh, biasanya di sana banyak cewek Maiko yang cantik-cantik dan beropp--" ucapan si hentai Aomine terhenti ketika gunting Akashi telah terarah kepadanya.

"Lanjutkan perkataanmu dan guntingku siap meluncur menuju wajahmu."

"Saran Murasakibara lebih baik daripada saranmu, Ahomine hentai," sindir Kagami.

"Cih, diamlah Bakagami."

"Sama-sama bodoh tidak usah saling ngatain," ujar Kuroko. "Bagaimana kalau Kuil Kitano Tenmangu saja? Aku kasihan kepada mereka berdua, siapa tahu jika kita berkunjung kesana otak mereka berdua lebih berisi dan tidak memikirkan basket saja maupun Mai-chan."

[A/N : Kuil Kitano Tenmangu tempat pemujaan dewa pendidikan, “Sugawara no Michizane”]

Kagami dan Aomine tertohok, [Name] Momoi dan Kise mati-matian menahan tawa.

"Boleh juga, di sekitar kuil itu juga ada ornamen patung sapi yang jika kalian mengusapnya, kalian akan mendapatkan beruntung nanodayo. Aku mau berkunjung kesana."

"Midorima-cchi sama saja ssu 030."

"Uruse nanodayo!"

"Oke, Nishiki Ichiba, Kuil Kitano Tenmangu, ada lagi?" ujar [Name] sambil menulis sesuatu di buku catatannya.

"Kuil Kiyomizudera ssu! Pasti pemandangannya indah!"

"Ayo ke Toei Kyoto Studio juga!" ajak Momoi.

[Name] manggut-manggut sambil mencatat, "Baiklah, ayo berangkat!"

"OU!" Momoi dan Kise berseru senang.

-Kuil Kitano Tenmangu-

Mereka bersembilan berkeliling kuil sambil sesekali berfoto. Tentu saja mereka tidak lupa untuk berdoa di sana.

"Are? [Name]-cchi dan Momo-cchi dimana ssu? Aku tidak melihatnya," tanya Kise.

"Katanya mereka ada urusan sebentar," jawab Kuroko.

Sekarang hanya tinggal para Kisedai juga Kagami, mereka sedang berada di tempat ornemen patung sapi yang ada di sekitar kuil Kitano Tenmangu setelah berdoa di kuil tadi.

"Minna! Maaf menunggu lama ya!" seru Momoi sambil melambaikan tangannya dari kejauhan, diikuti [Name].

"Kalian darimana?" tanya Kagami setelah mereka berdua telah sampai.

Momoi dan [Name] tersenyum, mereka berdua mengeluarkan sesuatu dari tas mereka.

"Jreng jreng!"

"Ji-jimat?"

Momoi dan [Name] mengangguk berasamaan.

"Sebentar lagi kita sudah kelas tiga dan tentu saja nanti kita akan disibukkan dengan ujian. Jadi kami meminta dibuatkan jimat kepada pendeta kuil," jelas [Name].

"Untung saja pendeta kuil mau membuatkannya. Apalagi kami sedikit khawatir kepada Kagamin dan Dai-chan," sambung Momoi.

Momoi memberikan jimat yang dipegannya kepada Kagami,"Nah, ini untuk Kagamin."

"A-ah, terima kasih," Kagami menerima jimat pemberian Momoi.

"Ini untuk Daiki-kun," [Name] memberikan jimat yang dipegannya kepada Aomine.

"Terima kasih," ujar Aomine pelan. Ia menerima jimat dari [Name] sambil menunduk, pandangannya dialihkan dan terdapat semburat merah tipis di pipinya.

Arigatou [GoM x Reader]Where stories live. Discover now