Chapter 16

736 108 37
                                    


“Ohayou Ryouta-kun, tumben kamu bangun lebih dulu?” sapa [Name] ketika melihat Kise sudah ada di meja makan lebih awal.

“Ohayou, [Name],” balas Kise lalu duduk tempatnya dengan tenang.

‘Eh? Tidak ada embel-embel –cchi?” pikir [Name], tetapi [Name] segera mengenyahkan pikirannya dan duduk di tempatnya.

“Ohayou, [Name]-chin,” sapa Murasakibara dari dapur.

“Ohayou Atshushi-kun, mau kubantu untuk memasak?”tawar [Name].

“Boleh,” jawab Murasakibara.

[Name] segera beranjak dan pergi ke dapur unutuk membantu Murasakibara menyiapkan sarapan. Lalu Midorima, Aomine, dan Kuroko datang secara bersamaan.

“Ohayou.”

“Ohayou, Daiki, Shintarou, Tetsuya,” ucap Kise.

Tidak, kalian tidak salah baca dan Author tidak salah ketik kok. Yang mengucapkan kalimat diatas memang Kise, bukan Akashi.

Semuanya mematung, termasuk [Name] yang ada di dapur. Aomine, Midorima dan Kuroko menyudahi acara mematungnya dan segera duduk dengan suasana canggung.

“Dimana Seijurou?” tanya Kise.

‘Eh?’

‘Semoga kau bisa beristirahat dengan tenang Ryouta-kun,’ ucap [Name] dalam hati.

‘Aduh…Kise bodoh! Kau terakhir kali menyebut nama depan Akashi kau masuk rumah sakit selama seminggu bodoh!’ pekik Aomine dalam hati.

Memang hari itu Kise mendapat Dare kalau dia harus memanggil Akashi dengan nama depannya dan akibatnya ia masuk rumah sakit selama seminggu. Sejak saat itulah semuanya tidak berani menyebut nama depan Akashi kecuali Akashi memintanya—Ah, salah,
memerintahkannya lebih tepatnya.

Lalu terdengar suara langkah kaki dari arah pintu ruang makan, semuanya menegang.

‘Akashi pasti mendengarnya-nanodayo’

‘Selamat jalan Kise-kun.’

Lalu pintu ruang makan terbuka dan menampilkan sosok Akashi, “Ohayou minna!” sapa Akashi dengan ceria.

‘Eh?’

“Maaf, aku terlambat karena aku harus mengurus rambutku terleih dahulu. Tehe~” ucap Akashi sambil duduk di kursinya.

“EHHH?!” pekik [Name] dan Aomine. Midorima, Kuroko, dan Murasakibara hanya melongo tidak percaya.

“Baiklah ayo kita mulai sarapannya,” ucap Kise memimpin.

Lagi-lagi semuanya terkejut. Tetapi mereka segera menghabiskan sarapan agar tidak terlambat ke sekolah.

Selama perjalanan ke sekolah Kise hanya diam dan sebaliknya Akashi mengoceh di sepanjang perjalanan.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa mereka bertemu Momoi dan Kagami.

“Momo-cchi, Kagami-cchi, ohayou!” sapa Akashi terlewat semangat.
Semuanya shock kecuali Kise dan Akashi. Satu kata untuk Akashi, “Menyeramkan!”

“A-Ada apa denganmu Akashi?” tanya Kagami takut-takut.

“Eh? Memangnya aku kenapa Kagami-cchi? Aku tidak apa-apa kok. Kagami-cchi khawatir ya?” ucap Akashi dengan mengedipkan satu matanya. Seketika para siswi yang kebetulan lewat berteriak histeris.

“Akashi-sama mengedipkan salah satu matanya!” pekik salah satu siswi yang sedang lewat dan diikuti persetujuan dari siswi lainnya.

“Se-sepertinya lebih baik kita ke kelas,” ucap [Name] yang masih dalam keterkejutannya. Semuanya mengangguk setuju.

Arigatou [GoM x Reader]Where stories live. Discover now