Chapter 17

660 103 17
                                    

Setelah melewati ujian kenaikan kelas, para murid SMA Teiko membicarakan tentang liburan mereka tidak terkecuali [Name]. [Name] telah merencanakan liburannya bersama Kisedai serta Momoi dan Kagami yang telah ia susun dengan Kurogane dari jauh jauh hari.

"Nah, semuanya sudah siap?" tanya [Name] bersemangat.

Semuanya telah berkumpul di halaman rumah kisedai dan [Name]. Di belakang [Name] terdapat minibus yang menjadi sarana transportasi mereka menuju rumahnya di Kyoto.

"Sudah!" ujar Kise dan Momoi penuh semangat bersemangat, yang lainnya hanya menjawab biasa.

"Baiklah, segera letakkan barang bawaan kalian di bagasi dan segera naik ke minibus," titah Akashi.

Semuanya mengangguk dan segera melakukan apa yang dikatakan Akashi. Tapi setelah meletakkan barang-barang di bagasi, terdapat sedikit keributan di minibus.

"Aku duduk dengan [Name]-cchi ssu!"

"Tidak! Aku yang duduk dengan [Name]!"

"Aku mau duduk dengan [Name]-chin."

"Aku akan duduk dengan [Name]-san."

"Aku yang duduk dengan [Name] nanodayo."

"Aku yang duduk dengan [Name], perkataanku absolut."

Pertengkaran mereka terus berlanjut sampai [Name] yang menengahi mereka.

"Sudahlah, ayo kita lotre saja," ujar [Name] sambil memegang kertas undian di tangannya. Semuanya mengangguk setuju.

.

"Kenapa aku harus duduk dengan si kuning ini?!" ujar Aomine frustasi.

Kise sebagai orang yang dimaksud Aomine mengoceh tidak terima, "Aomine-cchi hidoi ssu! Aku juga tidak mau duduk denganmu ssu!"

"Ya sudah duduk saja di tempat lain!"

"Tidak ada tempat lagi ssu! Memangnya aku harus duduk dimana?"

Pertengkaran mereka terhenti ketika Akashi melemparkan guntingnya ke arah mereka berdua.

"Terima kasih Sei-kun," ujar [Name] yang duduk di sebelah Momoi.

Akashi mengangguk dan kembali ketempat duduknya di sebelah Kuroko.

Midorima yang lelah dengan kelakuan duo berisik itu memilih mendengarkan lagu melalui earphone yang merangkap peran menjadi lucky itemnya.

Sedangkan Murasakibara yang duduk di sebelah Midorima memakan cemilannya sambil menggumam sedih, "Aku ingin duduk bersama [Name]-chin."

Kagami dan Kurogane yang duduk bersebelahan menahan tawanya ketika melihat wajah Aomine dan Kise yang pucat saat gunting Akashi hampir mengenai mereka berdua.

Minibus melaju dengan dikendarai oleh supir Akashi.

Suasana di minibus tidak terlalu ramai, [Name] dan Momoi sedang mengobrol tentang rumah [Name] di Kyoto, Kagami dan Kurogane asik membicarakan tentang basket, sedangkan para Kisedai sudah tertidur semua.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, sampailah mereka di kediaman [Name].

"Yah, ini tidak sebesar rumah Sei-kun sih, semoga kalian suka," ujar [Name] saat mereka telah sampai di depan rumah [Name] yang cukup besar.

Ketika pintu dibuka, semuanya disambut oleh butler yang cukup berumur sekaligus ayah Kurogane Reiji, Kurogane Takeda.

"Selamat datang, [Name]-sama, lama tidak berjumpa. Saya senang saat mendengar anda masih hidup," ujarnya kepada [Name] sambil sedikit membungkuk.

Arigatou [GoM x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang