14 - Taehyung dan Jimin

2.7K 460 20
                                    

DUA hari ini, Taehyung mendadak manja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DUA hari ini, Taehyung mendadak manja.

Setelah mengetahui bahwa ibu dan kakaknya tewas terbunuh, Taehyung tidak mau makan, insomnia dan sering mengigau. Jimin sampai harus menemani Taehyung dan tidur di sampingnya.

"Ayo, Taehyung. Makan dulu."

"Nggak nafsu," Jawab Taehyung singkat. Jimin menghela napas dan meletakkan mangkuk bubur Taehyung di nakas. Ia duduk di pinggir ranjang Taehyung, menyentuh pundak Taehyung dan menepuknya lembut.

Jimin mengedarkan pandangannya, menatap seisi kamar.

Dulu, kamar yang ditempati Taehyung ini adalah kamar Jihyun. Cat temboknya masih sama, perabot kamar juga masih sama. Hanya saja kamar ini sekarang dipenuhi barang Taehyung.

Jimin kembali menatap Taehyung yang menyelimuti badannya sampai leher. Bunyi jangkrik mendominasi suasana, sama sekali tidak membuat Taehyung merubah posisinya.

"Dari kemarin di kamar terus. Keluar bentar yuk, nyebat?"

Taehyung berdecak kesal atas tawaran Jimin yang mengajaknya untuk merokok, "Rokok terus nanti paru-parumu meledak."

Jimin terkekeh, "Akhirnya ngomong juga."

Taehyung membalikkan badannya, menatap Jimin dengan badan yang masih berbaring di ranjang. Matanya bengkak setelah menangis seharian.

"Kamu diskors?" Tanya Taehyung tiba-tiba.

"Ya. Sampai hari ini."

"Gila. Cuma gara-gara belain Haneul aja sampai kayak gini."

Jimin mengendikkan bahu, "Namanya cinta."

"Cinta tapi bego."

Jimin tersenyum kecil saat mendengar Taehyung menggerutu. Jimin melenguh, merebahkan diri di samping Taehyung. Ia kembali tersenyum saat mengingat bahwa mereka tidak lagi bertengkar dan sama-sama lega karena menangis bersama beberapa hari yang lalu.

"Aku putus."

"Hah?!"

Jimin tersentak kaget karena teriakan Taehyung menggema persis di telinganya. Jimin menoleh, menatap Taehyung dengan sebal sementara Taehyung berkedip cepat tanpa dosa, nampak ingin meralat kalimatnya.

"Sia-sia dong diskors gara-gara Haneul?"

"Rasain. Bucin sih."

Jimin mendelik sebal, Taehyung ini memang benar-benar menyebalkan jika sudah banyak bicara. Jimin menghela napas jengah saat Taehyung terkekeh.

Setidaknya, lebih baik seperti ini daripada Taehyung harus diam seperti orang mati seperti kemarin-kemarin.

"Lagian, kamu sih tutup telinga banget soal rumor Haneul selingkuh."

"Ya mana aku tahu kalau Haneul selingkuh sama adikku sendiri."

Taehyung kembali memekik, "Jihyun?!"

"Nggak usah over deh. Iya, Jihyun ... salah satunya."

Taehyung mendecak sebal mendengar penuturan Jimin. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan gadis yang kini sudah menjadi mantan Jimin.

"Ngomong-ngomong, kamu udah nggak papa?"

Taehyung menghela napas, "Mendingan."

"Jangan bahas ibu sama kakak," Lanjut Taehyung.

Keduanya terdiam beberapa saat tanpa ada sebuah konversasi yang mengudara. Taehyung tiba-tiba menarik tangan Jimin dan membandingkan jemarinya dengan jemari kecil Jimin.

"Aku pikir tanganmu sudah tumbuh."

Jimin menatap Taehyung kesal dan menarik tangannya, "Nggak ada habisnya ngeledek."

Taehyung tertawa pelan sementara Jimin tersenyum tipis. Jimin membalikkan badannya, tidur dengan posisi miring menghadap Taehyung.

Masih dengan senyum yang terpantri manis, Jimin menghela napasnya dan memejamkan mata kemudian.

"Jangan sedih-sedih ya, Taehyung."[]

______

VMIN in your area!!

VMIN in your area!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Unforgettable ✔Where stories live. Discover now