24 - Gyuri dan Taehyung

2.2K 405 19
                                    

Roses turn into dust

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Roses turn into dust.

SESAAT, Jimin berharap bahwa pusingnya akan hilang ketika melihat Gyuri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SESAAT, Jimin berharap bahwa pusingnya akan hilang ketika melihat Gyuri. Kendati kenyataannya Jimin malah rasanya semakin sesak saja. Seusai muntah di kamar mandi tadi, Jimin kembali ke kelas setelah mengambil tas ranselnya. Wali kelasnya, Ibu Lim berkata bahwa ia dan Gyuri tidak lagi sebangku. Jimin duduk dengan teman lelakinya.

Bahkan, Gyuri juga tidak menoleh padanya barang sekali saja. Jimin tidak fokus sama sekali pada pelajaran. Kepalanya pusing, yang ia lakukan hanya tidur di kelas. Bel istirahat berbunyi dan Jimin masih menelungkupkan wajahnya.

"Bro, ngantin?" tanya teman sebangkunya.

Jimin menegakkan badan menyangga kepalanya dengan tangan dan menggeleng. "Duluan aja."

"Kamu udah kayak orang sekarat, tahu."

Jimim terkekeh kemudian membuka matanya. Ia tatap Gyuri yang berada di bangku paling depan. Bukannya malah mereda, Jimin justru bertambah pening kala teringat bahwa ia sudah membuat Gyuri menangis. Jimin menyakitinya.

Jimin berdiri perlahan, menghampiri Gyuri. Tangan hangat Jimin menyentuh pundak Gyuri lembut. Kepala Gyuri tertoleh, mendongak dan menatap Jimin yang berada di dekatnya dengan wajah pucat.

Mata Gyuri bergerak gelisah, ia mengalihkan pandangannya. "Kenapa?"

Jimin tersenyum tipis. "Aku mau istirahat di ruang kesehatan. Bilang ke Ibu Lim, ya?"

Gyuri berdehem. Kamu sakit? Kamu kenapa? Nyaris Gyuri lontarkan pertanyaan tersebut pada Jimin. Gengsi, Gyuri takut Jimin akan menghindar lagi.

Jimin berjalan keluar dari kelas usai menitipkan izin pada Gyuri yang merupakan ketua kelasnya. Langkahnya terseok-seok, Jimin bahkan menabrak beberapa siswa saking pusingnya.

Orang terakhir yang ia tabrak di koridor kelasnya adalah Seokjin. Jimin sial sekali rasanya.

"Kamu atau adikmu nggak ada yang mau bertanggung jawab soal Haneul?" desis Seokjin sembari menahan pundak Jimin.

Unforgettable ✔Where stories live. Discover now