25 - Pulang

2.2K 385 23
                                    

GYURI gusar setengah mati saat Taehyung menceritakan beberapa hal yang tidak Gyuri ketahui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GYURI gusar setengah mati saat Taehyung menceritakan beberapa hal yang tidak Gyuri ketahui. Sampai pada titik dimana Gyuri kesulitan untuk sekedar fokus pada pelajaran yang berlangsung. Berulang kali Gyuri mencuri pandang, menatap bangku Jimin yang kosong. Tas ransel hitamnya masih ada di sana, tidak tersentuh sama sekali. Jimin masih belum kembali dari ruang kesehatan.

Sedang apa Jimin sendirian di sana? Hampir gila Gyuri memikirkannya. Perkataan Taehyung terus menghantui kepalanya. Enggan mengistirahatkan otaknya sejenak dari bayangan Jimin.

Kriiing!

Bel pulang sekolah berbunyi, Gyuri menoleh pada jendela kelasnya. Barangkali Jimin berdiam di luar kelas dan tidak masuk. Akan tetapi, sampai seisi kelas kosong, Jimin masih belum kembali.

Gyuri memadukan rentetan kejadian beberapa hari lalu. Mulai dari kejadian di UGD rumah sakit usai ia pingsan saat bekerja. Ekspresi Jimin saat berkata, "jangan suka aku."

Ia sadar, Jimin juga terluka.

Kendati demikian, Gyuri masih bingung siapa yang lebih egois di sini. Jimin yang menjauhinya karena ingin perjodohannya batal atau Gyuri yang ikut menjaga jarak karena Jimin yang menarik ulur perasaannya?

Gyuri berdiri dari duduknya. Ia berjalan menghampiri bangku Jimin kemudian meraih tas ransel hitamnya. Aroma parfum maskulin Jimin tercium hanya dari tas miliknya. Gyuri mengangkat tas ransel Jimin, meletakkannya di atas meja.

Tasnya ringan sekali. Gyuri yang penasaran lantas membuka tas ransel Jimin. Hanya ada beberapa pakaian kusut yang dijejalkan begitu saja di sana dan tidak ada buku sama sekali. Gyuri meraih dompet milik Jimin yang terselip di antara baju-bajunya.

Foto pada dompet Jimin masih terpasang foto keluarga lamanya. Jimin, ibu, ayah, dan Jihyun. Gyuri memasukkan lagi dompet Jimin ke dalam tas ransel Jimin. Gyuri berlari keluar dari kelas. Ia arahkan kakinya melangkah menuju ruang kesehatan. Halah, persetan dengan gengsi.

_____

Jimin duduk pada dinding pembatas di atap sekolah. Hembusan angin di penghujung musim gugur menerpa wajah dan rambutnya. Jimin menatap ke bawah sana, memperhatikan beberapa orang yang lalu lalang.

Jimin sebenarnya takut untuk mati. Tapi, untuk bertahan hidup saja sesulit itu.

Kepala Jimin lagi-lagi pusing karena memikirkan harus bagaimana ia bertahan hidup kedepannya. Diusir dari rumah, semua fasilitas yang pernah ia dapat dicabut serta merta oleh ibunya, dan tidak ada yang bisa membantunya. Taehyung mungkin hanya bisa membantu meminjamkan uang, tapi Jimin yakin tidak akan berlangsung lama. Taehyung juga punya kehidupan dan butuh uang untuk dirinya sendiri.

Unforgettable ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang