It is Beautiful : 32

3.1K 273 38
                                    

Aku pikir ini akan mudah. Dengan pergi ke Famagisa untuk meminta beberapa mutiara sihir dari Miss Delisa, para pangeran dapat melatih sihir mereka untuk memperkuat sihir yang mereka kuasai. Maka ketika semuanya benar-benar matang, kami akan mudah membuat Ratu Alta terpojok.

Tapi, ternyata tidak semudah mengambil buku dari raknya. Melainkan adanya sebuah tantangan baru untuk keempat pangeran Avalous.

Saat ini, kami telah sampai di Famagisa, tepatnya di Akademi Famagisa yang dibantu oleh kuas sihir. Seperti dugaanku, Miss Delisa tidak akan pulang sebelum jam 10 malam. Beliau sedang mengoreksi buku tugas para muridnya dan memberikan nilai sesuai jumlah benarnya.

"Apa yang harus kami lakukan untuk mendapatkan mutiara sihir dari Anda?" tanya Genta ramah kepada Miss Delisa.

Miss Delisa yang sedang duduk di kursi kerjanya, dengan tangan yang digabungkan menahan ujung dagu, memandang satu per satu tamu yang ada di ruangannya.

"Sudah saya duga, kalian semua pasti akan datang untuk menemui saya," kata Miss Delisa. Dia beralih melihat Indra yang berdiri di sampingku. "Indra, kan? Sudah lama tidak melihatmu."

Indra membungkuk sejenak untuk Miss Delisa. "Sebuah kehormatan bagi saya bisa kembali bertemu dengan Anda."

Miss Delisa tersenyum. Kemudian matanya menangkap sosok Leila di samping Kanta. "Partner sihir siapa ini?"

"Partner sihir milik saya," jawab Kanta kepada Miss Delisa.

"Hmm ... orang itu tidak menjawab pertanyaanku," kata Genta berbisik kepada Ades yang tidak menggubris Genta sama sekali.

Miss Delisa berdiri dari kursinya, berjalan sampai dirinya membelakangi meja kerjanya. Mata bercorak biru langitnya menatap mata coklat milik Kanta.

"Saya tidak mengenal Anda. Tapi, dari pakaian Anda, saya merasa Anda jugalah seorang pangeran," ucap Miss Delisa yang sepertinya mencoba mengenali Kanta. Aku agak terkejut, karena aku pikir Miss Delisa telah mengetahui sosok Pangeran Kanta Apolous.

Kanta tersenyum. "Izinkan saya memperkenalkan diri kepada Anda. Nama saya Kanta Apolous, putra dan pangeran pertama dari dua bersaudara," ucapnya memperkenalkan diri.

Aku baru mengetahui ini, tentang Kanta yang mempunyai seorang saudara. Itu berarti, ada satu pangeran Apolous lagi yang belum kulihat, atau mungkin adalah seorang putri kerajaan.

Miss Delisa tidak terkejut. Reaksinya ... biasa saja. Kepalanya mengangguk, pertanda telah mengetahui siapa yang ada di depannya. Dia membungkuk hormat kepada Kanta. "Salam, Pangeran Kanta. Saya yakin Anda ke sini bersama mereka adalah dengan tujuan yang sama."

"Benar sekali," ujar Kanta mengangguk. "Saya di sini juga ikut membantu mereka, karena masalah ini juga berasal dari kesalahan saya telah hampir menghancurkan kerajaan Avalous."

Miss Delisa sedikit menoleh padaku, memberikan senyumannya. Aku agak terkejut dan segera membalasnya dengan senyuman pula, karena mengetahui maksud dari senyuman beliau. Lalu dia memandang semua orang yang ada.

"Setiap pada apa yang ingin muridku capai, saya selalu memberikan sebuah ujian khusus agar dia lebih maju dalam berusaha menggapai sesuatu," ucap Miss Delisa. "Mutiara sihir yang saya miliki tidaklah banyak. Hanya tersisa empat mutiara sihir. Jika ingin mendapatkannya, kalian harus menghadapi ujian dari saya dulu. Jika berhasil, maka mutiara sihir akan berada di tangan kalian."

"Sudah kuduga ini tidak mudah," gumam Gabriel yang tampak serius sekali mendengarkan Miss Delisa sambil memegang ujung dagunya.

"Kalau ujiannya memasak, aku tentu bisa melakukannya!" seru Joe seraya mengacungkan tangan kanannya tinggi-tinggi.

It is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang