ENAM

1.5K 297 21
                                    

.

.

.

.

.

Yoongi menatap lapangan upacara yang sekarang sudah beralih fungsi menjadi lapangan bola. Jam pertama hari ini adalah pelajaran olah raga, tapi tak ada guru yang mengajar. Yoongi bahkan tidak usah repot-repot untuk heran. Yoongi menatap baju olah raga yang dikenakannya, lalu menghela napas. Kalau pun ada kelebihan dari sekolahnya di Amerika, itu sudah pasti tentang seragam. Yoongi juga tidak heran melihat anak-anak perempuan di sini menolak menggunakan kaus belel berlogo 'Soon Il High School' serta celana kelonggaran dan malah menggunakan baju bebas yang serba seksi.

"Gurunya sedang mengikuti lomba aerobik," Jungkook tahu-tahu, ada di samping Yoongi, tampak sedang melakukan pemanasan.

"Kau olahraga sendiri saja," Yoongi menatap sekeliling. Tidak ada satu pun anak yang berolah raga kecuali beberapa anak laki-laki yang bermain bola. Anak-anak perempuan hanya sibuk menyisir rambut dan membubuhkan bedak.

"apa yang mau kau lakukan ?" tanya Yoongi, berharap Jungkook akan mengajaknya bermain bola bergabung dengan yang lain atau apa.

"mau main bola," jawab Jungkook singkat, lalu melambaikan tangan sambil berlari ke tengah lapangan untuk bergabung dengan beberapa anak laki-laki lain. Yoongi menghela napas. Bagaimanapun Jungkook tetap siswa disini, siswa yang telah lama mengecam ilmu di sini.dan ia tentu saja tidak akan perduli apakah anak baru semacam Yoongi mau ikut bermain atau apalah. Itu bukan urusannya right.

Mata Yoongi tahu-tahu menangkap sosok Taehyung yang baru saja muncul dari ceruk. Yoongi jadi teringat peristiwa kemarin saat Taehyung membelanya di depan Nayoon. Dan Yoongi belum berterima kasih atas itu.

"Hei," sapa Yoongi, membuat Taehyung mengangkat kepala dari ponselnya.

"Halo," balas Taehyung. Yoongi baru sadar Taehyung bahkan tidak repot-repot menggunakan seragam dari rumahnya. Ia menggunakan setelan training keren yang Yoongi yakin pernah dilihatnya di suatu majalah.

"Ehm, yang kemarin," kata Yoongi akhirnya. "terimakasih."

"tidak masalah" Taehyung tersenyum simpul. "kau... sudah baikan ?" Yoongi tahu Taehyung mengatakan itu karena melihat Yoongi muntah kemarin. Yoongi hanya mengangguk pelan. Taehyung balas mengangguk, lalu melangkah lagi.

"Eh, kau..." kata Yoongi membuat Taehyung menoleh. "kau... tidak olahraga ?" Taehyung tersenyum lagi, lalu menggeleng. "aku sudah sehat kok," jawabnya sambil berlalu. Yoongi menatap punggung anak pemuda cantik itu sampai menghilang kedalam gedung sekolah, lalu menghela napas. Gagal lagi satu usahanya dalam mencari teman.

"Hei, anak baru!" sahut sebuah suara membuat Yoongi refleks menoleh. Ternyata Nayoon dan anak buahnya. Tahu begitu, tadi Yoongi tidak usah menoleh saja. Yoongi menunduk, tidak berani menatap Nayoon setelah apa yang terjadi kemarin. Ia tidak ingin membuat Nayoon marah lagi. "Kalau... kau ingin pindah bangku..."

"aku tidak mau pindah bangku," potong Nayoon, mambuat Yoongi mengangkat kepala. "aku mau kau mengambil bola voli di gedung belakang," Yoongi menatap Nayoon bingung karena ia sudah tidak menyinggung masalah kemarin dan hanya menyuruhnya mengambil bola. "Sekarang," kata Nayoon tajam, membuat Yoongi segera melangkah. Yoongi bisa mendengar tawa mengejek Nayoon dan teman-temannya, tapi Yoongi tak peduli. Ini jauh lebih baik dari kemarin. Dengan begini, ia bisa menghindari Nayoon dan yang lainnya walaupun hanya beberapa saat. Sudah sepuluh menit Yoongi berjalan melewati beberapa ruangan, tapi ia tidak kunjung menemukan gudang yang dimaksud. Ia lantas keluar dari gedung utama, dan melihat beberapa bangunan kecil beberapa meter di depannya. Yoongi memutuskan untuk mengeceknya satu per satu.

OUR STORY [MinYoon-KookV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang