TIGA BELAS

1.5K 273 37
                                    

.

.

.

.

.

Jungkook mengintip Yoongi dari balik monitor. Tidak seperti biasanya, hari ini wajah Yoongi terlihat sangat cerah. Jungkook kembali menatap proposal pengayaan di monitor. Mungkin Jimin kemarin benar-benar sudah berhasil menghibur anak itu. Jadi sekarang, ia tidak perlu mengungkit-ungkit soal kemarin lagi. Jungkook akan kembali mengetik saat pintu tiba-tiba menjeblak terbuka.

Taehyung muncul dari sana dengan wajah ceria. "Halooo..." serunya sambil melempar cengiran pada Jungkook yang langsung menghela napas. Pemuda cantik itu ternyata menepati janjinya untuk datang lagi.

Taehyung mendekati Yoongi yang sudah nyengir juga. "bagaimana? Kau siap kan masuk kelas pagi ini?" tanya Taehyung membuat Yoongi mengangguk. Taehyung menepuk bahunya. "begitu dong."

Taehyung duduk dan memperhatikan wajahnya. "Kemarin bagaimana, diapain saja kau sama Jimin sampai bisa senang begini?" Jungkook melotot ke arah Taehyung yang tampak tak peduli. Yoongi sendiri hanya tersenyum-senyum malu sambil memegang kedua pipinya yang terasa panas.

"Cieeee..." goda Taehyung. "Sampai bersemu-semu gituuu..."

"Apaan sih, Taehyung," kata Yoongi malu sambil mendorong Taehyung. "kami tidak melakukan apa-apa kok, Cuma makan roti bareng..." Taehyung dan Jungkook mengerjap mata saat mendengar kata-kata Yoongi, lalu saling lirik sementara Yoongi masih sibuk dengan dunianya sendiri, mengingat momen indahnya kemarin.

"Oooke," komentar Taehyung. "Eh iya, Yoongi, kau tau tidak, kemaren Jungkook juga khawatir berat loh." Jungkook mendelik pada Taehyung yang sengaja menatap langit-langit sambil bersiul, sementara Yoongi menoleh pada Jungkook. Jungkook beralih menatap Yoongi, lalu tersenyum kaku.

"Tapi... yang penting kau sudah tidak apa-apa kan?" tanya Jungkook membuat Yoongi mengangguk sambil tersenyum ceria. Jungkook ikut mengangguk-angguk lalu melempar tatapan judes ke arah Taehyung yang malas menjulurkan lidah. Tahu-tahu sebuah kepala menyembul di jendela, membuat Taehyung yang kebetulan melihatnya hampir kena serangan jantung.

Taehyung buru-buru keluar, lalu mendapati Jihoon sedang berusaha mengintip. "Siapa kau?" sahut Taehyung membuat Jihoon terlonjak. Yoongi dan Jungkook segera menyusulnya dan menatap Jihoon bingung.

"Sa-saya disuruh Bos, Sunbae..." cicit Jihoon membuat ketiga anak itu mengernyit.

"Disuruh apa?" tanya Jungkook heran sementara Jihoon tampak panic. "Emh... disuruh... mata-matain..." Jihoon terbata membuat Jungkook, Yoongi, dan Taehyung saling tukar pandang, lalu tertawa geli.

"Mata-matain Yoongi sama Jungkook, maksudmu?" tanya Taehyung membuat Jihoon mengangguk pelan.

"Tenang saja, lapor sama Bos mu sana, kalau sudah ada Taehyung yang mata-matain!" Jihoon mengangguk dengan segera. Ia baru akan berbalik saat Yoongi meraih bahunya.

"aku ikut," kata Yoongi membuat Jihoon melotot. "Tenang saja, tidak apa-apa kok." Jihoon menatapnya ragu, lalu kemudian mengangguk juga. Yoongi melambai pada Taehyung dan Jungkook, lalu bersama Jihoon berjalan menuju markas Jimin di depan sekolah.

"Waah... Jimin sudah pakai kirim mata-mata tuh. Gimana, Kook?" tanya Taehyung sambil menoleh, tapi Jungkook sudah tidak ada disebelahnya. Taehyung melongok ke dalam ruangan, dan ternyata Jungkook sudah kembali duduk di kursi kebesarannya. Taehyung berdecak kaki, lalu masuk dan duduk di depan Jungkook sambil menatapnya penuh selidik. Jungkook sendiri sudah kembali sibuk dengan proposalnya.

"kau tidak cemburu? Atau... Apa ini caramu untuk menutup-nutupi perasaanmu?" tanya Taehyung dengan gaya penyiar infotaiment, membuat Jungkook meliriknya sebal, tapi menolak berkomentar. Taehyung menatapnya, lalu menghela napas dan bangkit. Saat Jungkook menyangka Taehyung akan pergi, tahu-tahu pemuda cantik itu malah menghampirinya dan duduk di atas meja tepat di depannya.

OUR STORY [MinYoon-KookV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang