Volume 3 Chapter 8.1

2.4K 279 8
                                    

Rumah puteri ketiga yang terletak di pinggiran kota itu dipilih dan ditunjuk oleh tangannya.
Putri ketiga merasa lebih nyaman tinggal di luar istana karena Janda Ratu tinggal di dalam istana; Mereka memiliki sedikit perselisihan mengenai dia adalah permaisuri An Xun.

Dia adalah pecinta alam sehingga pemilihan lokasi berada di dekat gunung dan bersebelahan dengan sungai, rumah besar tentu saja tidak sesuai dengan istana dalam Janda Ratu tapi itu adalah arsitektur elegan yang luar biasa.

Saat itu sudah larut malam, tiba-tiba sekelompok tamu penting tiba tanpa peringatan membuat Putri Ketiga mengalami banyak masalah untuk persiapan tamu.

Kelompok Chiu Lan telah melakukan yang terbaik dan segera untuk melayani Feng Ming dan Rong Tian.
Rong Tian membantu Feng Ming mandi. Tentu saja orang yang paling nyaman dalam situasi itu adalah Feng Ming yang mabuk. Dalam kegelisahannya, ia menyeret Rong Tian ke sekeliling dan bernyanyi dengan nyaring, dan tanpa peduli terus-menerus mencium Rong Tian.
Akhirnya ia terlalu lelah dan tertidur di bawah kenyamanan Rong Tian.

Keesokan paginya ia masuh tidur sampai matahari terbit tinggi di atas langit.
Rong Tian di tempat tidur sudah berpakaian rapi,
"Sejak Aku dinobatkan sebagai Raja, untuk pertama kalinya Aku mengambil cuti dari Rapat Majelis,Duke Ming, bagaimana Kamu akan memberiku kompensasi?"

"Apa?" Feng Ming duduk, berkedip mengantuk,
"Di mana tempat ini?"

Chiu Yue membawa semangkuk air hangat ke arahnya dan tertawa,
"Tadi malam Duke Ming mabuk telah dengan keras meminta untuk menginap semalam disini, dikediaman Putri Ketiga."

"Oh, jadi ini adalah tempat tinggal Putri Ketiga."
Feng Ming tertawa malu.

Setelah mengganti kostum hariannya dan dengan Rong Tian, ​​mereka pergi menemui Tuan rumah.

Putri ketiga sebelumnya telah memerintahkan pelayannya untuk menyiapkan banyak hidangan sarapan yang mewah, terutama mengatur sarapan pagi didekat sungai.

"Duke Ming terbangun?"
Orang cantik yang benar-benar cantik dengan senyuman bisa menghangatkan hati orang lain. Jari mutiara gading(aksesoris seperti kuku panjang) menunjuk ke arah batu alam yang diukir dikursi, tersenyum dan berkata,
"Cepatlah duduk, makanan pagi telah disiapkan baru saja."

"Maaf atas ketidak-nyaman Anda yang mulia."
Feng Ming menarik Rong Tian untuk duduk.

Karena ia bukan lagi Pangeran Xi-Rei, jadi ia tidak bisa memanggilnya Bibi permaisuri yang menjadi gelar resmi putri.

Makan diatur disamping sungai yang memiliki pemandangan indah,Rasanya jauh dari konspirasi yang tak terhitung jumlahnya yang terjadi di istana, karena itu mereka diizinkan untuk melakukannya.

Menjadi santai dan ringan hati.
Kelompok itu makan dan menikmati cita rasa makanan yang masih beruap panas dari hidangan, dan dengan santai saling berbincang satu sama lain.

"Kemarin malam Duke Ming mabuk, apa kepalamu masih sakit?"

Rong Tian menjawab,
"Dia telah mengambil obat dari istana untuk menjernihkan kepalanya."

Putri ketiga tersenyum lembut,
"Raja Agung benar-benar mengabdi untuk merawat Duke Ming, tidak aneh bagi Duke Ming pada masa itu bahwa dia telah mengambil risiko berjiwa petualang menjadi pangeran palsu dan pergi ke Fan Jia."

Feng Ming merasa tidak nyaman lalu ia memegang tangan, berkata,
"Dihari ketika saya menyembunyikan identitas saya, maafkan saya."

"Jika Anda berbicara tentang identitas tersembunyi itu bukan sesuatu yang perlu dimaafkan, namun tetap ada satu rahmatmu
telah membuat saya salah."

凤於九天 / Feng Yu Jiu Tian (Indonesia Translate)Where stories live. Discover now