Volume 4 Chapter 12.4

2.3K 297 44
                                    

Berpikir untuk menghadapi kedua orang itu cepat atau lambat, dan kemudian membuat keputusan akhir, Di dalam hati Rong Tian menghela napas keras.
Tampaknya saat ini Feng Ming ingin segera mengusir Mei Ji, untuk tubuh Feng Ming, jika di paksakan maka itu akan 'melupakan nikmat dan bertindak jahat'(idiom) pada seseorang. Bagaimanapun dia berpikir sama sekali tidak menolak dan sejujurnya seperti ini adalah untuk mengobatinya meskipun Mei Ji sudah banyak berkorban.

Mei Ji adalah seorang wanita yang kesepian, dengan kecantikan dan kebijaksanaannya bisa menahluk-kan pria di dunia, dan bahkan aspirasi dan toleransi pada orang lain sangat luar biasa, seharusnya tidak terpengaruh dan merasa sakit hati.

Sangat masuk akal jika Rong Tian merenung pada saat itu, pertandingan diam di dalam ruangan telah berakhir.

Feng Ming yang pertama kali merasa tidak mampu, mengedipkan mata, mengembuskan napas panjang, mengambil cangkir teh di atas meja yang sudah dingin lalu menuangkan sedikit ke dalam mulutnya, mendesah berkata,
"Tidak dapat di bandingkan. Saat itu bagaimana Rong Tian bisa menggunakan cara bodoh seperti ini, dan tanpa di duga masih bisa bertahan selama 2 jam lagi? Saat mataku menatap terasa cepat kram, tampaknya tidak ada cara untuk memecahkan rekor Rong Tian."

Mei Ji tertawa 'pfff' juga tersenyum, menutupi mulutnya kemudian berkata,
"Ketahanan Duke Ming sangat mengagumkan. Salah satu pria yang mampu menatap Mei Ji dan duduk dengan tenang, bagaimanapun tidak banyak yang bisa melakukannya."

Dia telah mendengar nama Feng Ming, akan tetapi belum pernah berbicara/mengobrol dengan Feng Ming. Hanya sekali melihat Feng Ming sekilas pandang waktu itu, di saat peperangan antara dua tentara di sungai Aman, Pada saat itu Rong Tian yang terlihat seolah-olah tenang dan lembut, menakjubkan, tapi saat memegang tangannya sedikit bergetar. Hanya dari point ini saja, dia sudah tahu bahwa Feng Ming sangat penting di hati Rong Tian.

Mei Ji melihat Feng Ming mengangkat kepalanya saat meminum teh dingin itu, wajahnya terlihat lebih tampan sebagai Anugerah yang sulit di dapat dan tempramennya sangat percaya diri dan tenang, merenungkan tentang itu, dengan lembut membuka mulut,
"Tujuan Duke Ming untuk datang hari ini, Mei Ji sudah tahu sedikit."

"Oh?" Feng Ming meletakkan cangkir yang ada di tangannya, ekspresi wajahnya yang lembut dan menaikkan alisnya yang hitam pekat, tertawa 'hehe' lalu berkata,
"Tabib Xia pernah memuji kecantikan dan kepintaranmu, mengetahui sesuatu dari orang lain hanya akan menjadi beban pikiran, bolehkah aku bertanya, apa tujuanku datang ke sini?"

Mata cerah Mei Ji yang mengagumkan berputar, tersenyum berkata,
"Sebenarnya menginginkan Mei Ji untuk meninggalkan Xi Lei."

“Kenapa aku ingin kamu meninggalkan Xi Lei?”
Feng Ming bertanya sambil tersenyum.

Mei Ji menatap Feng Ming, membuka mulut untuk bertanya,
"Itu sangat jelas Duke Ming, sejak Mei Ji tinggal di istana Ibu Ratu, kenapa Raja Besar tidak pernah lagi menemuiku ?"

Tampilan wajah Feng Ming tidak berubah, tersenyum ringan menatap Mei Ji, menunggunya melanjutkan perkataannya.

"Kasih sayang Duke Ming dan Raja Besar di ketahui semua orang di seluruh dunia, Kekaguman Mei Ji terhadap Raja Besar tidak terjadi hanya dalam semalam. Jika Raja Besar harus memilih salah satu dari kita berdua, Mei Ji pasti akan menderita kekalahan."
Bibir Mei Ji membawa jejak kepahitan, tatapan matanya jatuh ke wajah Feng Ming,
"Duke Ming Apa tidak ingin bertanya, kenapa Mei Ji yang sepenuhnya menyadari kekalahan, tapi masih memiliki keberanian untuk tinggal di sini?"

Feng Ming menggelengkan kepalanya,
"Tidak ingin bertanya"
Teringat tentang dirinya sendiri pada waktu itu yang terpisah oleh sungai melihat Rong Tian mengenggan tangan Mei Ji itu dalam sekejap membuatnya merasa, Setiap harapan berubah menjadi debu (idiom), dan  lebih baik mati.
Tidak ingin mendesah dalam-dalam, merintih berkata,
"Ketika sesuatu datang antara celah perasaan, itu mungkin yang di sebut hidup atau mati saling mengikuti ."
Beberapa kata ini memang memiliki emosi dan menunjukkan perasaan seseorang, sungguh tidak sengaja itu mempesona.

凤於九天 / Feng Yu Jiu Tian (Indonesia Translate)Where stories live. Discover now