Saturdate with Agil

33.4K 2.5K 211
                                    

"Halo, para barisan patah hati." Rista membuka acara dengan kalimat yang menohok hati. "Jumpa lagi sama gue dan Davin dalam acara ...."

Davin dan Rista berujar, "Saturdate with Linus!"

"Gue kira, Mamak Matcha udah lupa sama kami, ternyata enggak. Cuma munculnya ditunda-tunda terus." Kali ini giliran Davin membacakan bagiannya.

"Iya, kita kalah saing sama Nirma dan Jendra. Padahal kan, kita enggak kalah keren ya, Vin?"

Davin mengangguk antusias, membenarkan ucapan Rista. "Oke, kali ini kita kedatangan tamu. Bisa dibilang cowok ini pembuka jalannya Nirma supaya bisa dekat sama teman-teman sekelas. Tapi, Nirma tega banget udah nolak cowok berkacamata ini. Siapa lagi kalau bukan, Agil."

"Hello, good people," sapa Agil pada semua pendengar Saturdate with Linus.

Rista kemudian mempersilakan Agil kembali bicara. "Agil silakan perkenalan diri dulu."

"Gue Agil Ardiansyah. Biasa dipanggil Agil. Umur lima belas tahun. Jomblo dan baru ditolak cewek. Sekarang kelas X IIS 2."

Davin terkikik geli mendengar perkenalan Agil. "Perlu diperjelas gitu ya, statusnya?"

Agil mengangguk sekilas. "Kali ada yang minat sama gue."

"Udah, yuk mulai aja sesi tanya-jawabnya." Rista mengecek daftar pertanyaan yang sudah Davin dan ia persiapkan untuk acara kali ini. "Oke, kenapa sih lo, hobi banget ngomong teori-teori ngawur?"

Agil tampak berusaha mengingat-ingat sesuatu. "Enggak semuanya ngawur kali, Kak. Gue baca dari website-website terpercaya kok. Tapi, kadang sering kecampur sama hoax gitu. Jadi, otak gue kadang bingung bedain, mana yang bener mana yang hoax."

Rista dan Davin mengangguk paham mendengar penjelasan Agil. "Terus, menurut lo, Nirma tuh orangnya kayak gimana sih?" tanya Rista lagi.

"Unik. Dan gue suka."

"Hah? Gitu doang?" tanya Davin bingung.

Agil mengangguk mantap. "Gue enggak butuh banyak alasan buat suka sama seseorang."

Rista dan Davin saling liring sebelum akhirnya Rista bertanya lagi. "Gil, sebelumnya gue turut berduka cita ya, atas penolakan Nirma. Tapi, serius deh, gue kepo banget. Kenapa kalau lo suka sama Nirma, enggak deketin dia dari dulu aja?"

"Nirma itu kurang bisa membaur sama anak-anak yang lain karena sebelumnya dia sering dibilang aneh. Dia cuma dekat sama Alya. Nah, kan Kak Davin sama Kak Rista tahu, gimana nyolotnya Alya? Gimana gue mau deketin Nirma kalau ada pawangnya terus? Untung waktu itu dia tiba-tiba muji gue, kesempatan buat deket dia deh. Pepet terus pakai status temen, siapa tahu suatu saat naik tingkat jadi demen."

"Tapi, gagal kan?" Pertanyaan Rista membuat kepercayaan diri Agil menurun.

"Iya sih, Nirma sukanya sama orang lain. Dan itu ternyata udah lama."

Rista menggeleng tak percaya, mengingat kegigihan Nirma. "Gila tuh Nirma, betah banget nahan perasaan setahun lebih. Kalau gue sih, mending nembak. Jelas statusnya, lanjut atau ditolak."

"Yang namanya mencintai dari jauh ya gitu. Enggak punya hak marah, enggak punya hak cemburu, tapi ikut senang kalau yang dicintai senang juga."

Rista terkekeh geli, mendengar kalimat puitis Davin. "Hapal banget, Vin. Lo korban, apa pelaku nih?"

Davin hanya tersenyum samar, dan kembali mengalihkan perhatiannya pada Agil. "Jadi, gimana rasanya ditolak?"

"Sakit sih, Kak. Tapi, lebih sakit korban friendzone deh kayaknya," ujar Agil seraya melirik ke arah Davin. "Sayangnya, kami sekelas. Gue enggak mungkin ngejauhin dia. Itu yang bikin move on tambah susah. Gue berusaha biasa aja sama dia, malah dia yang ngerasa enggak enak sama gue. Apalagi tuh, pawangnya kalau ngomong udah nyolot lebay pula!"

"Alya maksud lo?" tanya Rista yang dijawab Agil dengan anggukan. "Dia cuma pengin yang terbaik buat sahabatnya. Lo tahu enggak, Alya dulu pernah jadi bintang tamu di sini juga sih. Dan waktu itu, dia belum tahu Nirma beneran dekat sama Jendra. Alya waktu itu malah muji-muji lo, berharap Nirma jadian sama lo. Tapi, setelah tahu Nirma memang dekat sama Jendra, ya dia dukung Nirma sama cowok itu lah. Secara udah ngarep dari lama."

Davin mengangguk membenarkan. "Jendra tuh, enggak suka sama cewek ribet, dan gue lihat Nirma enggak ribet. Ya pantes, Jendra juga seneng dia. Cuma ... gengsinya gede tuh orang. Kelamaan kode. Apalagi Nirma adik dari pelatihnya. Salah langkah bisa runyam."

Agil mengangguk paham. Ia sadar, tak bisa masuk di dalam hati Nirma yang sudah dipenuhi Jendra.

"Jadi, enggak ada niat buat ngerebut Nirma dari Jendra nih? Mereka baru deket, belum jadian juga. Masih boleh ditikung kali." Rista berusaha mengompori Agil, tapi cowok itu menggeleng dan tersenyum miris.

"Gue masih punya harga diri. Buat apa ngejar cewek yang jelas-jelas enggak suka sama gue? Bikin malu aja"

Davin mengangguk setuju. "Bener. Sayang nyawa lo. Emang sih, Jendra belum nembak. Tapi, tanda-tanda udah suka tuh. Ati-ati aja kalau bikin Paduka marah. Habis lo digebukin."

"Lebay deh lo! Jendra enggak mungkin kayak gitu! Dia orangnya selalu mikir panjang, enggak kayak lo."

Pembelaan Rista membuat Davin sedikit berang. "Iya deh, gue enggak mikir panjang. Tapi gue selalu mikirin perasaan orang-orang di sekitar gue. Gue enggak mau nyakitin mereka."

"Tapi, selalu nyakitin diri sendiri ya, Kak? Memendam cinta sama tetangga sendiri misalnya?" Pertanyaan Agil membuat Davin membelalak.

"Tetangga? Siapa, Vin? Gue kenal?" tanya Rista dengan wajah tak suka.

Agil menyeringai jahil. "Loh Kak Rista enggak tahu? Wah, kalau ada penghargaan pelaku friendzone terlama, pasti Kakak berdua yang menang deh!"

"Gil!" Davin masih berusaha mengingatkan adik kelasnya itu.

"Kok kami berdua?" Rista bertanya dengan wajah bingung. "Vin, jangan bilang kalau lo –"

"Oke. Itu tadi wawancara kami dengan Agil. Semoga lo segera move on ya, Gil!" Davin dengan segera memotong ucapan Rista. Ia tak tahu harus menghadapi Rista bagaimana setelah ini.

"Vin, jawab dulu, siapa tetangga yang Agil maksud?" tanya Rista penuh rasa ingin tahu.

Davin memutar otak, mencari topik lain agar Rista melupakan pertanyaannya. "Gil, foto dulu. Sini buat Wall of Fame Linus."

Agil tersenyum semringah, setelah berhasil membuat Davin terpojok.

Klik!

https://celebrity

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

https://celebrity.okezone.com

***

Halooo ... itu tadi hasil wawancara Davin dan Rista tentang Agil ^^

Ini bagian pertama dari triple update ya. Update berikutnya agak siangan. Bisa kali dipercepat kalau ... ah, sudahlah...pasti pembaca sekalian tahu hihihi ^^

Thanks sudah menemani saya selama lebih dari tiga bulan ini ^^

Love,

Matchaholic

JANJI [Completed]Where stories live. Discover now