Bab 7

214K 21.2K 698
                                    

Ketemu dua ibu-ibu yang doyan jadi cupid merupakan musibah terbesar - Calya

Ketemu dua ibu-ibu yang doyan jadi cupid merupakan musibah terbesar - Calya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Bunda benar-benar merealisasikan keinginannya main ke rumah keluarga Naja. Aku bahkan diseret Bunda buat mandi dan dipilihin baju segala. Bunda gak sendirian tentunya, kalau menyeretku yang sebesar babon ini Bunda kuat, aku curiga Bunda ibu-ibu yang kembali ke usia dua puluhan.

Tentunya Ralya dengan senang hati membantu Bunda menyiksaku. Bahkan si Ralya menjadikanku proyek percobaan makeupnya. Aku sempat berteriak histeris, takut nantinya wajahku akan berubah seperti badut.

"Cantik!" puji Ralya saat aku dengan bersungut-sungut turun dari taksi online.

"Jangan ikut-ikutan Bunda Ra. Nanti uang jajan lo gue potong," ancamku. Bukannya takut, Ralya justru memeletkan lidahnya menantangku. Ini anak nakalnya kayak siapa sih?

"Jalan!" Bunda menepuk pantatku keras. Rasanya lumayan sakit, Bunda kalau mukul atau nepuk mah beneran mana pernah bohongan, apa lagi pakai perasaan.

"Bunda jalan duluan." Ogah aku jalan di depan, nanti kalau yang buka pintu ternyata si Thomas gimana? Malu dong!

Bunda menatapku tajam, tapi tetap juga jalan di depan. Kemudian aku mengekor di belakang dan di belakangku ada Ralya.

"Ini kenapa jalannya baris mirip anak itik ngikutin induk sih?" komentarku.

"Biar lo gak kabur," sahut Ralya yang sibuk dengan ponselnya, entah apa yang sedang dibacanya. Aku curiga dia punya gebetan atau mungkin pacar.

Aku panas dingin saat Bunda mengetuk pintu rumah yang lumayan mewah, tapi sayang satpamnya gak ada. Ya gak semua rumah mewah butuh satpamkan? Apa lagi kalau rumahnya nomor satu alias di depan komplek yang sebelahan sama pos satpam komplek begini.

"Eh Bundanya Cal!" seruan lembut seorang ibu paruh baya yang sebenarnya baru dua kali aku jumpai, terhitung dengan yang sekarang ini ya.

Dulu aku ketemu sama Bu Naja ini waktu pacaran sama Thomas. Diajak main ke rumah waktu acara keluarga gitu, udah kayak yang serius banget gitukan? Sayangnya aku minta putus.

Pacaran sama Thomas waktu kami masih sama-sama kuliah. Masih sama-sama tingkat akhir dan masih labil gitu. Mungkin pertanyaan buat kalian ya, aku sama Thomas satu tingkat tapi kenapa dia bisa lebih sukses?

Aku sama Thomas beda jurusan dan fakuktas. Kalau aku ambil manajemen bisnis, Thomas ngambil design. Kok bisa beda fakuktas pacaran?

Entah kadang kalau diingat suka sakit perut sendiri. Ceritanya kami dulu ketemu pertama kali karena acara pameran gitu, gak sengaja kenalan gara-gara gelangku nyangkut di jaketnya Thomas. Sinetron bangetkan?

Sialnya aku ini tipe perempuan penyuka sinetron dan drama. Jadi you know lah ya, aku jatuh hati sama si Thomas yang ternyata datar banget. Thomas itu pendiam banget asli ... Dulu.

Boss Dan Mantan (Sudah Terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora