Bab 17

188K 20.6K 359
                                    

Thomas itu kadang bisa jadi brengsek juga - Calya

Gimana sih perasaan kalian waktu tau ternyata orang yang janji sama kita eh taunya lupa? Sakit banget dan kesel udah pasti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana sih perasaan kalian waktu tau ternyata orang yang janji sama kita eh taunya lupa? Sakit banget dan kesel udah pasti. Apa lagi ini Thomas, bayangin aja aku udah nungguin dia hampir satu jam. Aku juga udah telepon dan sms dia berkali-kali tapi gak ada jawaban.

Kemudian waktu aku udah naik taksi online buat ke acara launching Thomas nelpon sambil ngamuk-ngamuk. Katanya, "Cal kamu dimana? Ini udah jam berapa? Kamu ini gimana sih! On time dong!"

Saat itu juga aku memutuskan panggilan Thomas dan langsung nangis saat masum ke dalam taksi online. Dia bilang aku gak on time? Gara-gara siapa coba? Aku aja belum makan, gak tau apa dia kalau aku kelaparan.

Bagiku cowok brengsek itu mereka yang ingkar janji dan nuduh sembarangan tanpa bukti. Oh iya satu lagi, pelupa! Coba di sini tuh aku yang salah denger atau Thomas yang pelupa? Seingatku tadi pagi dia bilang mau jemput aku siang ini.

Udah kenapa PHP, tambah bonus semprotan lagi dari Thomas. Iya sih dia bos aku, tapi harusnya dia konfirmasi dong kalau gak jadi jemput. Sebel banget deh bener, aku mau laporan sama Bu Naja nanti, liat aja.

"Cal," Thomas langsung menghampiriku saat aku sampai di tempat acara. Sebuah ballroom hotel yang sudah diset mewah. Banyak wartawan yang hadir dan tamu undangan sekelas pebisnis, artis dan ibu sosialita.

Aku menatap Thomas sinis dan berlalu dari hadapannya. Aku langsung mengambil posisi untuk memulai acara launching. "Kamu gak minta maaf sama saya? Kamu gak merasa bersalah sudah telat?" Thomas mengikutiku dan bertanya dengan nada datar.

Hilang kesabaranku sudah, aku berbalik menatap Thomas garang. Dia pikir dia bisa mempermainkan aku? Cari mati saja pria ini, bodo amat deh pekerjaanku melayang.

"Bapak Thomas yang terhormat. Saya minta maaf, atau harusnya Bapak minta maaf sama orang yang janji mau jemput saya makan siang tapi orangnya gak nongol!"

Thomas menatapku datar, ini dia muka tembok ya? Gak sadar apa aku sindir?

"Cal kamu sehat?" tanya Thomas.

Ini yang sinting aku atau Thomas sih? Atau jangan-jangan Thomas kena guna-guna seketika lupa semuanya?

"Harusnya saya yang nanya sama Bapak," cibirku. "Bapak waras?" lanjutku yang langsung meninggalkan Thomas.

Aku menyapa anggota pemasaran yang sedang bekerja dan kru lapangan publikasi. Terlihat Mas Rangga yang sedang mengarahkan beberapa orang anak buahnya. Ini pasti bentar lagi aku bakal diledekin deh sama Mas Rangga.

"Wes makan siang sama siapa lo? Ngomongnya sama Bos, taunya sama yang lain," sapa Mas Rangga.

Aku mendelik menatap Mas Rangga. "Makan siang apaan. Makan angin gue!" aku menekuk wajahku kesal. Kemudian duduk di kursi kosong, menghela napas pelan. Perutku sudah mulai terasa perih, ini asam lambung pasti bakalan segera naik.

Boss Dan Mantan (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now