07

8.5K 399 26
                                    

Devan

Saat sedang asik membaca buku tentang dunia penerbangan, ada seseorang yang memanggilku.

"Ada apa, Ma?"

"Nanti kamu jemput Olin ya buat milih cincin pertunangan, sekalian pakaiannya."

Aku terkejut dan langsung menatap wajah Mama. Namun, dalam hati aku merasa senang karena akan bertemu dengan Olin.

"Apa gak terlalu cepat, Ma? Aku aja baru bertemu dengannya semalam."

"No, Boy, lebih cepat lebih baik. Mama dan tante Raline sudah menyiapkan keperluan yang lainnya, tinggal cincin dan pakaian yang kalian akan gunakan saja."

Tentu saja aku terkejut mendengarnya. Sudah seniat itukah mereka dengan perjodohan ini. Lagi pula sejak kapan persiapan itu dimulai.

"Sudah cepat, nanti takut buru kesiangan!" perintah Mama tidak ingin dibantah. Akhirnya aku hanya bisa berpasrah diri. Menerima segala titah para tetua.


Setelah bersiap, aku langsung menemui Mama dan Papa untuk berpamitan.

"Ma, Pa, aku pergi dulu ya."

Mama dan Papa tersenyum kala aku menuruni tangga menghampiri mereka. "Baiklah, cepat nanti ke buru siang loh."

Papa menepuk bahuku dan memperingatiku. "Kamu jaga baik baik Olin, dia anak yang baik. Jangan sampai kamu sakiti, okay!"

Aku mengangguk. "Iya, Pa!"

Aku menuju ke garasi untuk memanaskan mobil, dan melenggang pergi meninggalkan pekarangan rumah.

- - -

Setibanya di depan rumah keluarga Olin, aku mematikan mesin mobil lalu menuju ke pintu utama rumah itu. Kuketuk pintu tersebut dengan ragu-ragu.

"Assalamualaikum," sapaku sedikit cemas.

Tidak lama kemudian ada jawaban salam dari dalam, sampai muncul wanita paruh baya yaitu Tante Raline yang tengah tersenyum melihatku.

"Hi Devan, how are you?"

"I'm fine, how about you?" tanyaku balik.

"I'm good, thank you. Kamu pasti mau bertemu Olin ya?"

Aku mengangguk. "Iya, Tan, aku mau ngajak Olin cari cincin dan pakaian yang akan digunakan saat acara pertunangan."

"Iya, Tante sudah tau. Baik ayo masuk dulu, ada daddynya Olin di ruang keluarga," ajak Tante Raline.

"Iya, Tan."

- - -

Aku dituntun menuju ke ruang keluarga, rumah ini benar-benar besar dan interiornya sangat elegant.

Aku dituntun menuju ke ruang keluarga, rumah ini benar-benar besar dan interiornya sangat elegant

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
PRINCE PILOT [END]Where stories live. Discover now