Part 18

18.5K 986 43
                                    

Siang itu Alana sudah bersiap-siap untuk datang ke Mall S&A milik Sean dan ia akan menyamar menjadi pengunjung Mall serta melihat beberapa kondisi yang memang menurutnya membuat berkurangnya minat customer terhadap Mall tersebut terlebih hari ini adalah weekend dan semestinya pengunjung sudah mulai ramai pada siang hari.

Dengan diantar supir pribadinya Alana tiba di Mall S&A dan ia pun melangkahkan kakinya di lobby utama Mall tersebut.

Tampak Mall masih lenggang dan tidak terlalu ramai pengunjung. Alana mengeryitkan dahinya seingatnya Mall S&A adalah Mall yang selalu ramai dikunjungi orang dari berbagai kalangan, terutama kalangan menengah keatas mengingat barang-barang yang dijual di Mall ini sangat mahal.

Alana tahu karena sewaktu ayahnya masih hidup dan kondisi keuangan Alana sangat baik dan bisa dibilang lebih, Alana sering diajak oleh ibunya untuk berbelanja beberapa pakaian dan juga sepatu untuknya. Tetapi setelah perusahaan orang tua Alana mengalami kebangkrutan Alana sudah tidak pernah menginjakkan kakinya di Mall tersebut karena Alana tidak memiliki uang yang banyak seperti dahulu bahkan untuk menyewa sebuah apartemen sederhana saja Alana tidak mampu membayarnya.

"Baikan kita akan melihat bagian mana yang menjadi masalah dan perlu diubah." Kata Alana pada dirinya sendiri.

Alana melangkahkan kakinya ke dalam Mall tersebut dan ia melihat ke toko sekiranya yang nampak masih sepi pengunjung.

"Apa semua karena Mall ini hanya di peruntukan kalangan atas saja membuat Mall ini terlihat sepi ?" Kata Alana pelan sambil melihat ke setiap bagian toko-toko yang ada disana.

Beberapa pelayan toko tampak diam berdiri tidak menyambut tamu yang datang ke toko dan ada juga beberapa pelayan toko yang menatap pengunjung dengan tatapan menilai penampilan calon pembeli mereka.

Pelayan-pelayan disana menatap Alana dengan tatapan merendahkan serta menilai seberapa kaya dan  banyak uang yang Alana miliki.

Alana berjalan memasuki sebuah toko pakaian dengan merek ternama. Dan beberapa pelayan di dalam toko tampak melihat penampilan Alana dari ujung kepala hingga ujung kaki dan tidak dapat dipungkiri hari ini Alana hanya mengenakan mini dress tanpa perhiasan serta tas dan sepatu bermerek mahal milik Luci, Alana hanya mengenakan pakaian sederhana, serta flat shoes tetapi nyaman untuknya serta penampilan Alana pun sederhana tidak tampak sebagai seorang Nyonya Muda kaya raya.

Mereka menatap remeh kearah Alana dan tatapan mata mereka seolah memandang rendah Alana dan tidak ada seorang pun pelayan yang menghampirinya dan berniat melayani Alana yang masuk kedalam toko tersebut.

Alana lebih masuk kedalam toko tersebut ada pelayan setengah berlari hendak melayani seorang Nyonya yang baru saja datang dengan penampilan glamornya, pelayan-pelayan tersebut mereka datang berbondong-bondong dan seperti penjilat untuk menarik perhatian Nyonya kaya tersebut.

"Kenapa saat aku datang mereka bersikap cuek dan acuh, bahkan  mereka tidak langsung melayaniku atau menyambut pembeli saja tidak sama sekali, apa karena penampilanku ini, baiklah kalau begitu aku akan terus berpura-pura sebagai orang yang tidak memilik uang." Gumam Alana dalam hatinya.

Alana melihat-lihat pakaian yang tergantung disana dan menyentuhnya, tidak berapa lama ada seorang pelayan yang menghampirinya.

Pelayan tersebut menghampiri dengan senyum dipaksakan dan ia menepuk pakaian yang bagiannya di sentuh Alana tadi.

"Silahkan Nona apa anda ingin membeli pakaian ini." Kata pelayan tersebut dengan senyum terpaksanya sambil menyodorkan pakaian yang tadi disentuh Alana.

"Maaf aku hanya mau melihat-lihat dulu." Kata Alana sambil tersenyum.

"Baiklah Nona kalau begitu mohon jangan di sentuh sembarangan karena harga pakaian ini sangat mahal dan anda dapat merusaknya." Kata pelayan tersebut dengan nada suara yang meremehkan Alana.

If You Be My Husband (END) Sudah Di Terbitkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang