Minhyun x Woojin : New Family ~ bromance

544 43 3
                                    


Namanya adalah Park Woojin, ia adalah pribadi yang sunggyuh pendiam. Perceraian orang tuanya lah yang membuatnya menjadi pribadi nan dingin dan tertutup. Kala itu ia berusia 5 tahun. Tepat di ulang tahunnya yang ke-5 kedua orang tuanya bercerai. Hak asuhnya jatuh ke tangan ibunya. Ibunya yang selalu sibuk membuat ia kurang mendapat kasih sayang. Ia menjadi namja nan dingin hati dan pemberontak. Tak terhitung berapa kali ia masuk ruang BK.

Laki-laki itu, Park Woojin, kini sedang berjalan ogah-ogahan ketika harus menemani ibunya pergi menemui kekasih ibunya. Ia tau, ibunya memiliki kekasih yang ia tak tau adalah bahwa sang ibu akan menikah. Kini ibunya ingin memperkenalkan ia dengan calon ayah tirinya dan calon kakak tirinya.

Kini mereka berada di sebuah restoran nan mewah, sudah di pastikan calon suami ibunya ini adalah orang kaya. Mereka sekarang sedang menuju ke meja tempat si calon ayah tirinya itu berada. Sesampainya di sana ia melihat seorang pria yang di perkirakannya berusia sekitar 45 tahun dan pria yang tampak berumaur 17  tahunan itu sedang duduk manis dan mengobrol di sana. Mereka menghampiri ke-2 pria tersebut.

"Maafkan aku, Mas. Aku terlambat. Agak sulit membujuk anak nakal ini." Ujar sang ibu di iringi tawa nan manis.

"Nggak apa-apa, Dek. Kami belum lama menunggu." Ujar pria yang di perkirakan berusia 45 tahun itu.

"Tapi tetap saja. Aku tak enak hati, mas Donghae." Ujar sang ibu.

"Sudah lah, dek hyukjae. Sebaiknya sekarang ini kita makan saja. Pasti nak Woojin dan dek hyukjae lelah berdiri terus. Ayo duduk dan makan." Ujar Donghae sambil tersenyum manis.

Hyukjae dan Wokjin pun duduk..

"Woojin, kenalkan ini calon suami ibu, beliau akan menjadi ayahmu." Ujar Hyukjae.

"Iya, Woojin. Kenalkan nama Om, Hwang Donghae. Dan ini anak Om namanya Hwang Minhyun." Ujar Donghae diringi senyum angelic.

Acara makan malam berjalan dengan sangat hikmad. Dan canggung.

*****

Sudah 2 hari  semenjak pernikahan ibu Woojin dengan om hyukjae. Hari ini woojin harus sekolah. Woojin yang baru berusia 16 tahun itu kinu sedang duduk di bangku kelas XI SMA. . Kebetulan hari ini adalah hari senin. Hari yang paling tidak di sukai olehnya. Di mana ia harus berpanas-panasan mendengar ceramah yang pada dasarnya itu-itu saja. Sekarang woojin masih memejamkan matanya. Ia sudah bangun sebenarnya. Namun, ia malas untuk pergi mandi. Atau pun siap-siap untuk ke sekolah. Biar lah. Ia terlambat dan akhirnya tak sekolah. Karena itu memang tujuannya.

"Dek, bangun!" Teriak seorang  laki-laki. Laki-laki itu bernama Hwang Minhyun. Minhyun kini sudah lengkap berpakain seragam sekolah. Laki-laki tampan itu menguncang pelan  tubuh woojin. Yang di balas dengan dengusan malas dari woojin.

"Dek, abang tau kamu udah bangun. Ayo bangun terus mandi." Ujar Minhyun lembut. Sekarang minhyun sedang mengelus surai adek angkatnya itu. Minhyun sangat menyayangi adeknya tersebut. Karena memang pada dasarnya minhyun ingin sekali punya adek.

"Malas. Aku nggak mau sekolah!" Pekik Woojin kesal. Kini ia sedang menatap minhyun tajam.

"Ayo lah, dek. Hari ini kamu berangkat bareng abang." Ujar Minhyun di iringi senyum lembut. Entah mengapa senyum itu tampak begitu tulus. Berbeda sekali dengan senyum yang selalu di pamerkan oleh teman-temannya. Dan akhirnya luluh lah juga hati batu woojin. Dengan malas-malasan ia masuk ke kamar mandi.

"Dek, mandinya jangan lama-lama! Abang tunggu di bawah, di meja makan." Ujar minhyun dengan agak keras.

"Iya, cerewet. Aku dener kok!" Teriak woojin.

Sekitar 15 menit ke.uadian woojin pun keluar dari kamar mandi dan memakai seragam sekolah yang sudah di siapkan oleh minhyun.  Baju seragam woojin sama dengan seragam minhyun. Itu pertanda bahwa mereka satu sekolah.

Setelah berseragam rapi, rapi di pikiran woojin adalah baju seragam keluar, dasi di kalungkan di leher tanpa di pakai.  Style woojin benar-benar persis tipikal anak nakal. Kemuadian ia menyisir rambutnya. Sedikit menyemprotkan parfum dan bercermin sebentar. Setelah memastikan tidak ada yang kurang, ia pun pergi ke ruang makan.

Di sana, ia melihat minhyun sedang duduk manis sambil memainkan iphone nya. Tanpa sedikit pun menyentuh makanannya. Jika kalian bertanya-tanya di mana ayah dan ibu mereka. Jawabannya adalah sedang berbulan madu.

"Eh, woojin udah siap. Makan gih dek. Ini masakan abang loh." Ujar minhyun di iringi senyuman. Terkadang woojn heran kok abang angkatnya ini hobi sekali menebar senyum.

"Oke, bang." Ujar woojin.

Mereka makan dengan hikmad. Woojin makan dengam begitu bersemangat karena memang masakan minhyun sangat lezat. Ia tak sadar kalo mulutnya belepotan. Minhyun yang sadar akan hal itu langsung mengambil tissue dan mengelap bibir adek angkatnya itu.

"Dek, kalo makan yang bener dong. Masa belepotan gini." Ujar minhyun sambil mengusap kepala adeknya.

"Habis masakan abang enak banget sih." Ujar woojin lirih. Namun,  minhyun mendengarnya.

"Oh, makasih dek. Kalo adek suka nanti abang masakin tiap hari deh." Ujar minhyun sambil mencubit pelan pipi adek angkatnya itu.

*****

Saat ini woojin dan minhyun sedang menjadi pusat perhatian orang-orang di koridor. Bagai mana tidak? Woojin si berandalan sekolah berjalan bersama dengan minhyun si waketos nan baik hati. Hal ini sungguh membuat geger satu sekolah. Di tambah lagi minhyun yang dengan santainya menggandeng tangan woojin. Itu menambah kadar shocknya anak-anak SMA 101.

Minhyun mengantar adek angkat kesayangannya itu sampai ke kelasnya.

"Thanks bang, udah ngantar aku. Tapi sebenarnya nggak usah lah." Ujar woojin.

"No problem dek. Kan abang cuman mau memastikan keselamatan adek. Abang sayang banget sama adek." Ujar mimhyun sambil mengusap rambut adek angkatnya.

"Thanks bang. Aku juga sayang abang. Abang adalah abang terbaik yang aku punya." Ujar woojin sambil memeluk abang angkatnya. Setelah adegan berpelukannya itu minhyun pergi kekelasnya.

Woojin sangat senang karena memiliki kakak angkat seperti minhyun ia bertekad untuk membanggakan keluarganya terutama kakak angkatnya itu. Ia akan berubah. Itu lah tekadnya di dalam hati kecilnya. Ia tidak ingin membuat minhyun malu punya adek sepertinya. Minhyun begitu sempurna tidak seperti dirinya. Makanya ia akan berubah menjadi murid baik dan rajin. Agar dapat selangkah lebih mendekati kakaknya yang bak bintang di angkasa. Woojin snagat bersyukur karena memiliki keluarga baru yang dapat mengubah hidupnya.

*****
Oke, oke. Maaf kalo nggak jelas. Maaf baru bisa nepatin janji ku sekarnag. Maaf kalo nggak sesuai harapan kamu. Tapi aku mau bilang makasih sama kamu karena udah mau req cerita ama aku. Makasih banyak buat araniueo. Ini ff reqnya. Maaf kalo kurang berkenan buat kamu. Sorry juga buat typo. Makasih juga buat para readers dan siders. Dan orang2 yang vote and comment work aku. Kamsahamida.

Wanna One Liefdesverhaal 💘❤Where stories live. Discover now