(19) Tisa: The Lady of Hell Has Comin'

16.3K 2.2K 156
                                    

Gue menyeka darah yang terus menerus keluar dari hidung. Pipi sebelah kanan gue sudah memar. Itu perempuan nonjoknya pakai tenaga banget sampai meninggalkan memar biru di pipi gue. Serasa habis berantem sama preman.

Ana sedari tadi histeris melihat penampakan wajah gue. Bumil satu ini lebaynya luar biasa sejak hamil. Gue ditonjok aja nangisnya jejeritan. Ini ditonjok doang, belum mati loh guenya. Apa gue udah nggak cantik lagi ya habis ditonjok gini makanya Ana histeris?

Ana mengambil es batu dan lap kering. Kemudian mengompres bagian pipi gue dan menghentikan aliran darah yang keluar dari hidung dengan tisu. Sambil mengompres, mulutnya terus mengoceh.

"Itu cewek biadab banget elah. Dateng-dateng nggak pake salam langsung tonjok. Ya Allah itu gue polisikan aja ya, Tis." gue menggeleng.

"Nggak usah diperpanjang, masih hidup gini kok gue." gue tersenyum kecut.

Sebenarnya bukan tidak ingin memperpanjang. Hanya saja gue lelah. Belum cukup siap untuk menghadapi kenyataan, bahwa gue dianiaya oleh mantan kekasihnya Abi atau memang dia masih pacaran sama Abi.

Oh iya, kita flashback dulu satu jam kebelakang.

Gue tiba-tiba dapat panggilan dari resepsionis kantor, bahwasannya ada yang mencari gue. Gue cukup kaget karena perasaan, hari ini tidak membuat janji dengan siapapun. Namun karena rasa penasaran, gue akhirnya turun ke lobi untuk mengetahui siapa yang mencari gue.

Saat gue sampai di lobi, seorang wanita berpostur tinggi, dengan balutan dress selutut berwarna cerah dan stiletto merah menyala sedang menunggu. Setelah gue perhatikan dengan seksama, dia adalah Retta Danurya, seorang fashion designer yang pernah menjadi salah satu guest di FaStyle, program besutan tim gue.

"Mbak Retta? Apa kabar? Ada apa ya Mbak ingin bertemu saya?" gue berbasa-basi sebelum duduk.

Tanpa membalas basa-basi gue, si Retta ini berteriak, "Sudah berapa lama kamu sama Abi? Kamu tahu nggak kalau kamu merebut Abi dari saya?"

"Maaf, Mbak. Maksudnya apa ya?" jujur gue tidak paham. Ini Abi siapa yang dia maksud? Abinya gue? Atau dia punya suami dan manggilnya Abi?

Eensklaps | PUBLISH ULANG VERSI WATTPADWhere stories live. Discover now