25: Bukti

4.1K 199 11
                                    


"Wahh nic. Bagus banget" kata Amanda kagum.

"Lo suka nda?" tanya nichol.

"Iya nic" jawab Amanda.

Bagaimana dia tidak suka banyak lampion di hadapannya. Dan Amanda sangat suka lampion.

"Kebetulan gue denger kabar kalau disini lagi ada festival lampion nda. Jadi gue ajak lo ke sini nda" kata nichol.

"Makasih nic" kata Amanda sambil tersenyum. Nichol balas tersenyum.

"Nda" panggil nichol.

"Iya"

"Lo tunggu disini ya. Gue mau kesana sebentar" pamit nichol.

"Iya"

Benerapa kemudian seseorang cewek datang kepada Amanda.

"Maaf anda Amanda?" tanya cewek itu.

"Iya. Ada apa?" tanya Amanda.

"Maaf, bisakah anda ikut saya sebentar?" tanyanya lagi.

"Kemana?"

"Nanti anda akan tahu sendiri" jawab cewek itu lalu Amanda mengikutinya.

"Berdiri di sini ya" kata cewek itu pada Amanda sambil menunjukkan sebuah lingkaran yang di kelilingi banyak lilin dan lampion. Amanda menurut lalu berdiri di situ

"Siapa ya yang nyiapin ini?" tanya Amanda. Namun cewek tadi hanya membalas dengan kedipan mata.

Jangan jangan nichol yang nyiapin. Batin Amanda.

Beberapa menit kemudian nichol datang dengan membawa gitar di tangannya.

"Nichol?" kata Amanda bingung.

Nichol tersenyum lalu mulai memetik sinar gitarnya.

Jreng!

Memenangkan hatiku bukanlah
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
Ku tak bisa hidup tanpamu🎵

Nichol menyanyikan lagu berjudul "bukti" milik Virgoun. Amanda bingung melihatnya.

Menjaga cinta itu bukanlah
Satu hal yang mudah
Namun sedetikpun tak pernah kau berpaling dariku
Beruntungnya aku dimiliki kamu🎵

Nichol menghampiri Amanda.

Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat ku bernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini🎵

Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu🎵

"Nda" kata nichol sambil meraih tangan Amanda.

Amanda hanya mengangguk. Dia benar benar terkejut dengan apa yang Nichol lakukan.

"Aku tahu aku bukan orang yang baik buat kamu aku tahu disana masih banyak orang yang lebih baik dari aku buat kamu. Tapi aku akan berusaha untuk jadi yang terbaik untuk kamu nda. Aku sadar selama ini tentang kedekatan kita, persahabatan kita aku punya  rasa sama kamu nda. Rasa yang perlu balasan. Rasa ini bahkan sudah ada saat kita mos dulu nda. Rasa yang perlu balasan ini bernama cinta nda. Dan maukah kamu membalasnya nda?" tanya nichol mengungkapkan perasaannya lada Amanda.

Mulut Amanda terbuka mendengarnya.

Jadi selama ini nichol mencintainya. Jadi selama ini perhatian perhatian yang nichol berikan itu karena nichol mencintainya.

Ya Tuhan bermimpikah Amanda.

Tapi ini nyata. Nichol berdiri di hadapannya sambil tersenyum menantikan jawaban Amanda. Tapi kenapa tiba tiba Amanda ragu. Kenapa dia harus ragu. Bukankah perhatian perhatian nichol selama ini sudah lebih dari kata cukup untuk menunjukkan rasa sayangnya. Tapi kenapa rasa ragu masih ada di hati Amanda. Bukankah ini yang selama ini Amanda harapkan.

"Nda" kata nichol membuyarkan lamunan Amanda.

"Eh_"

"Jawaban kamu?" tanya nichol.

"Aku perlu waktu nic. Kamu mau nunggu" jawab Amanda.

Nichol tersenyum lalu mengangguk.

"Aku paham nda. Dan aku mau nunggu. Pikirkan baik baik jawabannya ya" kata nichol.

"Makasih nic" kata Amanda. Nichol tersenyum lalu menggandeng tangan Amanda.

"Nda kamu mau nerbangin lampion nggak?" tawar nichol.

"Mau banget nic" jawab Amanda gembira.

"Sebentar aku ambil lampion dulu" kata nichol lalu pergi untuk mengambil lampion. Beberapa lama kemudian dia kembali dengan membawa dua lampion di tangannya.

"Pegang dulu nda" kata nichol sambil menyerahkan kedua lampion pada Amanda. Amanda menerimanya.

"Kamu mau ngapain nic?" tanya Amanda. Nichol hanya menjawab dengan gumaman pelan. Nichol sedang menulis sesuatu di sebuah kertas.

Amanda tersenyum. Dia menyadari sesuatu yang lucu. Kenapa sekarang dia dan nichol menggunakan kosa kata aku kamu bukan lo gue seperti dulu.

"Sekarang kamu yang nulis di kertas ini nda" kata nichol.

"Nulis apa nic?" tanya Amanda.

"Harapan kamu nda. Siapa tahu harapan kamu bisa terkabul" jelas nichol.

"Oh harapanku. Sekarang kamu pegang dulu lampion ini nic" jawab Amanda. Nichol segera memegangnya. Lalu Amanda menuliskan harapannya.

Semoga gue bisa kasih jawaban yang terbaik untuk Nichol.

Itulah harapan Amanda.

"Terus gimana lagi?" tanya Amanda.

"Mm. Kamu tempelin harapan kamu ke lampion ini" jawab nichol sambil menyerahkan satu lampion di tangannya pada Amanda. Amanda lalu menempelkan kertas yang berisi harapannya.

"Sekarang terbangin nda" kata nichol.

"Aku hitung ya. Satu...dua...tiga" lalu Amanda dan nichol menerbangkan lampionnya. Amanda tersenyum bahagia. Baginya bersama nichol saja dia sudah sangat bahagia. Tapi kenapa dia masih ragu untuk menerima nichol. Aneh.

"Nda kamu nggak mau tahu apa harapan aku?" tanya nichol.

"Emang apa harapan kamu nic?" tanya Amanda. Dia juga ingin tahu.

"Emm. Harapan aku cuma satu"

"Apa itu?"

"Semoga bisa selalu bahagia sama kamu" jawab nichol.

Amanda tersenyum malu mendengarnya.

"Bisa aja kamu nic" kata Amanda.

Tiba tiba nichol menggandeng tangannya.

"Aku seneng ngomongnya pake aku kamu. Berasa kayak orang pacaran beneran" kata nichol menirukan ucapan Nathan.

Amanda lagi lagi tersenyum mendengarnya. Pipinya memerah karena malu.

"Bisa aja kamu nic" kata Amanda. Nichol hanya nyengir.

******

Akhirnya nichol nembak Amanda juga

Aaa jadi baper
Next part adalah jawabannya

Bye

Rahasia Hati: Amanda Dan Nichol (END)Where stories live. Discover now