bonchap 2

4.1K 133 3
                                    

Lanjutan bonchap sebelumnya ya

Happy reading!

***

Nichol terdiam di kamarnya sambil memandangi sebuah bingkai foto yang berisi fotonya dengan amanda yang diambil saat mereka tiga hari jadian.

"Gue ga nyangka lo bisa mutusin gue tanpa alasan nda. Gue bener bener ga nyangka" kata Nichol lalu menghembuskan nafas panjangnya.

Tiba tiba kenangannya selama ini dengan amanda muncul di ingatannya.

Kenangan dimana saat pertama kali dia dan amanda bertemu ketika hari pertama MOS. Dimana amanda tidak sengaja menabraknya dan Nichol yang selalu membantu amanda saat dia kesusahan. Disitu awal mula Nichol mempunyai perasaan pada amanda hingga mereka berpacaran dan putus sambil saat ini.

"Argh" Nichol mengerang mengingat semua itu.

Dia masih menganggap Amanda pacarnya walaupun amanda memutuskannya.

Drrtt! Drrtt! Drrrtt!

Ponsel Nichol bergetar. Nichol mengambilnya.

Amanda is calling!
Answer or ignore

Mata Nichol membulat setelah melihat layar ponselnya. Amanda menelephonenya.

Answer

"Nic please ke taman deket rumah kamu. Tolong aku" kata amanda di seberang sana sambil terisak.

Mata Nichol membulat mendengarnya.

"Kamu kenapa nda? Kok nangis?" tanya Nichol khawatir.

Tidak ada jawaban sama sekali dari amanda. Hanya terdengar suara isakannya saja.

"Aku kesana" kata Nichol lalu menutup sambungan telephonenya. Dengan cepat dia mengambil jaketnya dan memakainya lalu turun ke bawah.

Lalu dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju ke taman dekat rumahnya.

Dia benar benar sangat khawatir dengan keadaan amanda.

Semoga amanda nggak papa. Batin Nichol.

***

Nichol segera berlari ke taman tempat amanda berada setelah memarkir motornya.

"Manda. Kamu dimana?" teriak Nichol. Keadaan taman hari itu sangatlah sepi dan gelap. Membuat kekhawatiran Nichol pada amanda bertambah.

"Nda" mata Nichol memandang ke kanan dan ke kiri.

"Nda" Nichol berhenti. Matanya membulat melihat seorang perempuan sedang menangis terisak isak di bawah pohon.

Nichol memegangi tengkuknya yang mendadak merinding.

Pelan pelan dia melangkahkan kakinya menuju ke arah perempuan itu.

"Mba kenapa ya?" tanya Nichol pelan.

Perempuan itu mendongakkan kepalanya.

Mata Nichol membulat.

Amanda!

"Nda. Kamu kenapa?" kata Nichol lalu menarik amanda ke pelukannya. Amanda masih terisak.

"Nda jawab kamu kenapa?" Nichol mengusap usap kepala amanda.

"A-aku gapapa" amanda menggelengkan kepalanya.

"Nggak papa kok nangis?" tanya Nichol.

Amanda mengelap air matanya.

Rahasia Hati: Amanda Dan Nichol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang