32: I'm fine

3K 178 4
                                    

"Gue nggak takut sama ancaman lo karena gue percaya sama dia bakalan ngelindungin gue"


#amanda#

__________________________

"Nda" kata nichol. Amanda yang sedang serius membaca buku di mejanya mendongakkan kepalanya.

"Iya nic" kata Amanda sambil mendongakkan kepalanya.

"Maaf ya nanti aku nggak bisa anter kamu pulang"

"Oh. Nggak papa kok"

"Maaf ya. Soalnya aku harus anter mamah" kata nichol.

"Iya nggak papa nichol" kata Amanda lalu bel tanda pulang berbunyi. Kebetulan kelas mereka sedang jamkos alias jam kosong.

"Aku duluan ya nda" pamit Nichol. Amanda mengangguk sambil tersenyum. Lalu nichol melangkahkan kakinya pergi.

Amanda membereskan bukunya lalu keluar dari kelas menuju ke gerbang depan sekolah untuk menunggu angkot lewat.

Hampir setengah jam Amanda menunggu angkot lewat. Namun tidak ada angkot yang kosong.

"Kok penuh semua sih angkotnya" kata Amanda. Berkali kali dia mengelap keringat di pipinya. Hari ini sangatlah panas.

Tiba tiba sebuah mobil berwarna putih berhenti di depannya. Pemilik mobil membuka kaca jendelanya.

Indah!

Ternyata orang itu adalah Indah.

"Amanda?" tanya Indah. Amanda mengangguk.

"Ayo ikut gue. Biar gue anter lo pulang" tawar Indah.

"Nggak usah ndah aku naik angkot aja" tolak Amanda.

"Nggak papa nda, angkotnya rame. Lagian gue mau ngomong sesuatu"

"Mmm" gumam Amanda sambil berpikir. Dia akan ikut Indah atau tidak. Dan karena Amanda tidak enak akhirnya dia menyetujui permintaan indah. Amanda lalu masuk ke mobil Indah. Indah melajukan mobilnya ke sebuah tempat.

"Kita mau kemana ndah?" tanya Amanda. Jalan yang Indah lalai bukan jalan menuju rumahnya.

"Lo ikut gue. Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Penting!" jawab Indah. Amanda mengangguk. Dia sangatlah ingin tahu apa yang ingin Indah bicarakan dengannya.

Beberapa lama kemudian mereka sampai di sebuah taman kecil yang tidak terlalu ramai. Indah turun dari mobilnya diikuti Amanda.

"Gue nggak mau basa basi nggak jelas. Gue cuma mau bilang jauhin Jefri!" kata Indah sinis.

"Jauhin nichol? Kenapa? Dia pacar gue" kata Amanda bingung.

"Gue bilang lo harus jauhin Jefri. Jefri itu seharusnya jadi pacar gue bukan pacar lo!"

"Lo lupa?! Dua tahun lalu lo yang nolak dia dan sekarang lo dateng jauh jauh kesini cuma buat mewujudkan ambisi terpendam lo supaya jadi pacarnya. Maaf bukannya gue sok tahu. Tapi nichol udah nggak ada rasa sama lo. Gue yakin seyakin yakinnya sekarang yang ada di hatinya itu gue" kata Amanda. Indah terdiam karena emosi.

"Lo jangan kepedean jadi cewek!"

"Gue nggak kepedean kok. Perhatian nichol selama ini ke gue udah lebih dari cukup buat nunjukin rasa sayang dan cinta nya ke gue. Jadi maaf bukannya gue yang sok kepedean" jawab Amanda.

"Terserah kalau lo nggak mau jauhin Jefri. Tapi lo liat aja apa yang bakalan gue lakuin sama lo!" ancam Indah. Amanda memincingkan matanya. Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman Indah. Dia yakin nichol akan menjaganya.

"Terserah lo mau ngapain gue. Gue nggak takut! Gue yakin nichol bakalan nggak akan ngebiarin gue kenapa napa!"

"Kita liat aja nanti. Keyakinan lo akan hancur" kata Indah.

"Nggak akan!"

Dengan emosi yang memuncak Indah mendorong Amanda hingga terjatuh lalu pergi meninggalkannya.

"Auww" rintih Amanda. Sikunya sedikit terluka dan mengeluarkan darah. Amanda hanya diam sambil memandang kepergian Indah. Dia tidak takut dengan ancaman Indah. Dia yakin nichol akan menjaganya. Amanda lalu bangun dan berjalan pergi.

*****

Amanda sedang membaca buku di kamarnya. Tiba tiba pintu diketuk.

"Masuk"

"Maaf non ada den nichol di bawah" kata bi surti.

"Eh iya bi" kata Amanda. Lalu Amanda segera keluar dari kamarnya untuk menemui nichol.

"Ada apa nic?" tanya Amanda. "Tumben kesini"

"Nggak papa ko nda. Aku cuma ngerasa nggak khawatir aja sama kamu. Handphone kamu juga nggak bisa dihubungi. Makanya aku kesini" jawab nichol.

"Maaf handphone ku mati"

"Oh pantes kamu nggak bisa dihubungi" kata nichol. Amanda mengangguk.

"Kamu nggak kenapa napa kan nda? Kok mukamu pucet" kata nichol sambil memperhatikan muka Amanda. Amanda menunduk.

"Nggak papa kok nic. Mungkin aku kecapean aja" jawab Amanda bohong. Sebenarnya dia pucat karena memikirkan ancaman Indah. Walaupun dia tidak takut dengan ancaman Indah tapi dia merasa akan kehilangan nichol. Itulah yang menjadi pikirannya. Dia takut kehilangan nichol.

"Beneran?" tanya nichol.

"Iya nic" jawab Amanda.

"Kalo gitu kamu makan terus istirahat. Kamu pengin makan sesuatu? Nanti aku beliin" tawar Nichol.

"Mmm...nggak nic" jawab Amanda sambil menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kamu istirahat dulu. Aku mau pulang"

"Iya hati hati" kata Amanda nichol mengangguk sambil tersenyum lalu melangkahkan kakinya pergi.

"Maaf aku bohong nic" gumam Amanda sambil menghembuskan nafas pelan. Lalu Amanda masuk ke kamarnya kembali. Tiba tiba handphonenya berbunyi menandakan pesan masuk.

Aku tahu kamu ada masalah. Dan aku tahu kamu nyembunyiinnya dari aku. Nggak papa kalo kamu nggak mau cerita aku paham. Mungkin kamu pengin menyelesaikannya sendiri.
Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup biar nggak sakit. Besok aku jemput kamu ke sekolah.

Love❤

Nichol.

Amanda terharu membaca pesan dari nichol. Bagaimana nichol sangat baik dan pengertian padanya. Setetes air mata jatuh ke pipinya. Air mata bahagia karena Amanda dipertemukan dengan orang sebaik nichol.

*******

Jangan lupa vote and follow❤

Wait next chapter

Meet me on:

Ig: @azizahnitapratami

Rahasia Hati: Amanda Dan Nichol (END)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum