three

2.6K 297 7
                                    

"Baekhyun, mari ikut bersamaku mencari alamat ini." Ucap Sehun kepada Baekhyun.

Baekhyun yang sedang makan siang dikantin perusahaannya terkejut dengan kedatangan Sehun. Begitu juga dengan karyawan yang lainnya. Baru pertama kali ini Sehun mengunjungi kantin perusahaannya.

Baekhyun melihat jam tangannya, "Bukankah kau akan bertemu dengan klien mu setelah makan siang?" Tanya Baekhyun.

Sehun seketika mengingat itu. Tidak peduli dengan klien-nya. Niatnya besar untuk menemui putranya.

"Undur jadwal itu menjadi besok, Baek!" Kata Sehun tegas.

"Baik. Akanku atur jadwalmu. Setelah ku makan, kita akan mencari alamat itu." Ucap Baekhyun dan Sehun mengangguk kemudian pergi dari situ. Mengabaikan tatapan-tatapan heran karyawannya.

 Mengabaikan tatapan-tatapan heran karyawannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun dan Baekhyun sudah berada didalam mobil. Sehun menceritakan semuanya, tentang putranya yang telah diadopsi dengan pasangan suami istri.

"Bagaimana bisa, Hun?" Tanya Baekhyun yang berada disampingnya.

Sehun mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu,"

Menyesal? Sangat. Andai dulu dirinya tidak menaruh Jino dipanti asuhan pasti sekarang Jino sudah bersamanya. Tapi, ini semua karena Hayoung yang tidak ingin bertanggung jawab. Wanita sialan.

Mobil terus berjalan menyusuri kota Seoul. Melewati banyak rumah. Sehun menyetir mobilnya sedangkan Baekhyun sesekali melihat alamat yang dicatat Nyonya Shin sambil menatap ke kanan dan ke kiri ke arah setiap rumah.

Sudah sejauh ini tapi Baekhyun belum juga menemukan rumah dengan alamat yang tertulis dikertas itu.

"Sehun!!!!!" Teriak Baekhyun didalam mobil sambil menggebuk lengan kiri Sehun. Sehun terkejut.

"Ada apa? Suka sekali membuatku terkejut, brengsek!" Jawab Sehun.

"Mundurkan mobilmu, sedikit." Ucap Baekhyun.

"Apa?! Kau melihat wanita tidak berpakaian? Sudahlah, Baekhyun. Kita cari saja dulu anakku." Kata Sehun.

"Kau gila! Sudah, turuti saja mauku!" Saut Baekhyun lagi.

Sehun menuruti permintaan Baekhyun memundurkan mobilnya.

"Stop!!" Kata Baekhyun, "Hm, lihat rumah sebelah kanan. Ber-cat merah itu. Sama bukan dengan alamat yang ada disini?" Kata Baekhyun menaik turunkan alisnya.

Sehun langsung mengambil kertas yang Baekhyun pegang. Dia langsung memperhatikan alamatnya, ternyata benar. Dia langsung melepas sabuk pengamannya.

"Ayo, turun!" Sehun langsung turun dari mobil. Membanting pintu mobilnya keras. Tidak sabar untuk bertemu dengan Jino.

Sehun memencet bel rumah itu berkali-kali didekat pagar. "Permisi!!" Teriak Sehun dari luar.

"Permisi, Tuan!!" Baekhyun membantu Sehun untuk memanggil penghuni rumah agar cepat keluar.

"Permisi!!!" Teriak Sehun sekali lagi.

Tidak lama penghuni rumah keluar. Seorang laki-laki yang Sehun tebak itu adalah Park Jimin. Laki-laki itu menghampiri Sehun dan Baekhyun yang berdiri didepan pagar.

"Ada apa?" Tanya laki-laki penghuni rumah itu.

"Aku Oh Sehun, Ayah dari Oh Jino." Ucap Sehun kepada laki-laki itu sambil berjabat tangan.

"Oh ya," Laki-laki itu terlihat kebingungan.

"Kau? Park Jimin?" Tanya Sehun.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya. "Aku Park----Myungsoo, bukan Park Jimin, Tuan. Sepertinya, Tuan salah orang." Ucapnya.

"Tidak. Coba kau lihat alamat rumah ini. Benar bukan dengan rumah yang kau tempati?" Sehun memberikan kertas yang berisi alamat rumah ini.

"Ya. Silahkan, masuk terlebih dahulu, Tuan." Kata laki-laki itu menyuruh Sehun dan Baekhyun masuk kedalam rumahnya.

Sehun dan Baekhyun berjalan mengikuti laki-laki itu dibelakangnya. Dia langsung duduk disofa panjang bewarna navy itu.

"Maaf, Tuan. Park Jimin memang dulu tinggal disini. Tapi, sudah sekitar dua tahun lalu dia pindah dari sini. Kemudian aku membeli rumah ini." Jelas laki-laki itu.

Sehun sedikit terkejut.

"Lalu, apa kau tahu dimana sekarang dia tinggal?" Tanya Sehun kepada laki-laki itu.

"Maaf, aku sama sekali tidak tahu, Tuan." Jawab laki-laki itu.

Sehun mengangguk, kemudian Sehun dan Baekhyun berpamitan dengan laki-laki itu. Setelah memasuki mobil Sehun langsung mengacak rambutnya frustasi, membanting setir mobilnya kesal. Rasa menyesalnya semakin dalam.

"Dimana aku harus mencarimu.." Ucapnya lirih.

"Sudah, Hun. Bagaimana kita berkumpul nanti malam dicafe biasa? Aku akan mengajak Chanyeol. Siapa tahu, Chanyeol kenal dengan Park Jimin itu." Kata Baekhyun dan Sehun mengangguk menyetujui.


------

"Malam ini sangat langka, Hun. Kau mengajakku untuk bertemu. Apa kau merindukanku?" Seru Chanyeol saat baru sampai dicafe dimana mereka berjanji.

Baekhyun memutar bola mata malas. "Mana mungkin ada yang merindukanmu, kuping lebar!" Ucap Baekhyun. Semuanya tertawa.

Malam ini dicafe sudah ada Sehun Chanyeol, Kai, Baekhyun, Kyungsoo dan Suho. Semuanya meluangkan waktu bertemu, dan sebenarnya mereka sudah tahu apa yang ingin mereka bahas malam ini. Tentang Jino, anak Sehun.

"Chanyeol," panggil Sehun, "Apakah kau kenal dengan Park Jimin?" Tanya Sehun.

Chanyeol mengerutkan keningnya kebingungan. Kenapa Sehun bertanya tiba-tiba seperti ini padanya?

"Aku----kenal. Dia sepupuku." Jawab Chanyeol. "Memangnya ada apa?"

"Kau tahu dimana dia tinggal? Chanyeol cepat bantu aku!!!" Ucap Sehun. Suaranya keras. Seisi cafe menatap kearah mereka.

"Sehun, sabar." Kata Kyungsoo menenangkan Sehun.

"Dulu, dia menjabat sebagai manager diperusahaan Park Group milik Kakekku." Jelas Chanyeol.

"Aku tidak butuh penjelasanmu, sialan!" Kata Sehun, rahangnya mengeras. "Kau hanya tinggal berkata dimana tempat tinggalnya!" Lanjut Sehun.

"Dia tinggal di Jeju." Jawab Chanyeol. "Dia sudah tidak------" Belum selesai berbicara, tapi Sehun sudah berbicara lagi.

"Tulis alamat rumahnya. Kirim ke nomor ponselku. Sekarang!" Kata Sehun sambil bangun dari tempat duduknya. "Aku akan pulang. Ingin segera memesan tiket untuk besok. Dan kau Baekhyun, tolong atur semua jadwalku menjadi minggu depan." Lanjutnya.

"Huuuuuh, bagaimana denganku?" Tanya Baekhyun.

"Berliburlah!!!" Teriak Sehun meninggalkan teman-temannya dan keluar meninggalkan cafe.

-----


03 Maret 2018

Selamat sore menjelang malam pencinta Seulhun💛

That Man [SEULHUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang