nineteen

1.8K 268 25
                                    

"Sarapan sudah jadiii!!" Ucap Seulgi membawa dua buah piring dan kemudian menaruhnya di atas meja. Sedangkan Sehun dan Jino berseru senang.

"Yeayyyy! Jino ingin makan belsama..." Ucap Jino menggantungkan bicaranya. Sehun yang sudah siap untuk makan malah menatap Jino, begitu juga dengan Seulgi.

"Cendili saja.." Jino sama sekali tidak menoleh ke arah Sehun dan Seulgi yang sedang menghela napasnya kasar.

Sehun kembali menyaupkan makanan ke dalam mulutnya. Sesekali melirik Seulgi yang hanya fokus dengan makanannya. Seulgi terlihat diam pagi ini. Tidak seperti biasanya atau karena Sehun tidak mengajaknya berbicara?

"Kang Seulgi.." Panggil Sehun, mulutnya terisi penuh dengan makanan.

Seulgi hanya menoleh dan menatap Sehun.

"Kenapa kau terlihat diam?" Tanya Sehun. "Kau tidak seperti biasanya." Lanjut Sehun.

"Ah, tidak. Mungkin hanya perasaanmu saja." Jawab Seulgi dan kembali fokus pada makanannya.

"Apa jangan-jangan Seulgi mendengar pembicaran aku dan Ibu tadi malam?" Batin Sehun bertanya.

"Seul, apa semalam kau mendengar----"

"Sekarang sudah tepat jam tujuh. Apa kau tidak ingin pergi ke kantor?" Seulgi memotong omongan Sehun dengan cepat seolah mengalihkan pembicaraan. Membuat Sehun sangat yakin jika semalam ia mendengar percakapannya dengan sang Ibu.

"Ya-- aku akan pergi." Sehun mengangguk.

"Ya, aku juga akan, Sehun.."

* * *

"Seulgi?!!!!" Pekik Krystal terkejut karena kedatangan Seulgi yang tiba-tiba ke apartemennya. "Ah, Jinoooooo!!!!" Pekik Krystal lagi. Tidak tahan untuk mencium Jino.

"Krystal, sudah-sudah." Seulgi memberhentikan Krystal yang sedang menciumi Jino. "Kau tidak ingin mempersilahkan aku masuk?" Lanjut Seulgi.

"Oh, ya ampun. Aku hampir lupa." Krystal terkekeh. Kemudian mempersilahkan Seulgi masuk ke dalam apartemennya. Seulgi duduk di hadapan dengan Jino yang berada di dalam pelukan Krystal.

"Ngomong-ngomong, ada apa kau kemari?" Tanya Krystal langsung karena melihat wajah Seulgi yang begitu lesu.

"Hayoung---- datang kembali.." Seulgi mulai bercerita, "Kemarin ia datang dan berkata jika aku adalah budak sex Sehun. Apa aku serendah itu?"

"Hayoung? Datang kembali?" Tanya Krystal dan Seulgi hanya mengangguk. "Tidak. Kau tidak. Kau melakukan itu karena cinta bukan Sehun yang menjadikanmu budak." Jelas Krystal.

"Aku juga berpikir seperti itu. Sehun benar-benar sudah melupakan Hayoung dan selamanya akan mencintaiku." Seulgi menghela napas, "Tapi tidak hanya itu, Ibu Sehun tiba-tiba datang. Dengan amat sangat jelas aku mendengarnya, ia bilang aku adalah wanita yang tidak jelas asal-usulnya dan juga.." Seulgi menjeda ceritanya, "Dia tidak akan menyetujuiku dengan Sehun karena aku adalah wanita miskin."

"Apa? Nyonya Oh berkata seperti itu?" Ujar Krystal. "Sebenarnya, aku tidak lagi heran. Karena dari dulu Nyonya Oh memang sangat mencintai Hayoung. Dia selalu termakan dengan ucapan yang manis dari Hayoung. Seharusnya, yang tidak jelas asal-usulnya adalah Hayoung. Dia hanya anak selingkuhan dari Ayahnya." Jelas Krystal.

"Ya, aku tahu itu." Jawab Seulgi. "Krystal, bantu aku.." Lanjutnya.

"Bantu apa?"

That Man [SEULHUN]Where stories live. Discover now