fifteen

2.2K 250 31
                                    

* * *

Pagi ini Seulgi tidak terlalu repot. Tadi, Sehun hanya meminta agar Seulgi untuk membuatkannya roti dan susu. Seulgi mengambil dua helai roti, yang akan di isi oleh telur mata sapi, keju dan daging.

"Mama, Jino mau.." Ucap Jino ketika melihat roti yang sudah jadi untuk Sehun.

"Jino mau?" Tanya Seulgi dan Jino mengangguk. "Makan berdua Mama atau kalau tidak habis kau kasih ke Mama?" Lanjut Seulgi, Jino berpikir.

"Makan berdua Mama," Jawab Jino. Seulgi tersenyum dan mengambil dua helai roti kembali.

Seulgi sibuk dengan roti untuk Jino. Dia terlalu fokus saat menaruh isi roti, sampai ke datangan Sehun saja dia tidak menyadari.

Sehun duduk, mengambil pisau dan garpu terlebih dahulu. Dia mulai memakannya. Seulgi langsung menoleh saat menyadari ada seseorang yang sedang mengambil pisau dan garpu.

"Eum, kau tahu, ada sekretaris baru untukku." Ucap Sehun membuka obrolan.

Seulgi memberi Jino roti yang ia minta tadi, "Lalu? Apa kau menyukainya?" Tanya Seulgi dengan nada yang sedikit sarkatis.

Sehun tersenyum dan langsung menatap Seulgi lekat-lekat dan juga begitu dalam, "Ya, aku menyukainya."

"Kenapa menatapku seperti itu, hah?" Tanya Seulgi. "Seharusnya, kau menatap sekretatismu itu." Lanjutnya.

Sehun tertawa. Seulgi tidak menyadarinya. Tadi, Sehun menatapnya lekat-lekat kemudian berkata jika dia menyukainya, berarti Sehun menyukai yang barusan Sehun tatap begitu dalam.

"Tidak usah tertawa, Tuan Oh!" Kata Seulgi lagi.

"Jika aku menyukainya, apa kau cemburu?" Tanya Sehun.

Seulgi menaikkan satu alisnya, "Yang benar saja! Sudah habiskan saja sarapanmu lebih dulu!" Ucap Seulgi.

"Emosional sekali kau rupanya, Kang Seulgi." Sehun terkekeh, kemudian meminum susu yang Seulgi buat. "Jino-ya, makan yang banyak, okay?" Kata Sehun ketika melihat Jino yang sudah setengah habis, sama seperti dirinya.

"Okay." Jawab Jino antusias.

"Jika Jino makan yang banyak, Jino akan menjadi Iron Man." Kata Sehun, Jino diam. Menatap Seulgi dan Sehun bergantian, seolah-olah bertanya.

"Iron Man itu robot yang Jino pajang di dalam kamar," Ucap Seulgi.

"Ah, ya. Iron Man itu robot yang Papa belikkan untuk Jino waktu itu." Saut Sehun.

Jino menggeleng, "Dia tidak bisa telbang sepelti Spidel Man. Jino tidak mau." Lanjutnya.

"Whoa, siapa bilang Iron Man tidak bisa terbang? Iron Man itu bisa terbang dan berkelahi di luar angkasa." Jelas Sehun.

"Benal, Ma?" Jino menatap Seulgi, Seulgi terkekeh.

"Mama tidak tahu. Coba kau bertanya sendiri oleh Papa." Jawab Seulgi.

Jino kembali menatap Sehun, "Benal?"

Sehun mengangguk antusias, "Benar. Seperti ini." Sehun bangun dari duduknya, melangkah menuju Jino yang masih memakan roti. Sehun menggendong Jino, kemudian Jino di lempar-lemparkan pelan oleh Sehun.

That Man [SEULHUN]Where stories live. Discover now