2. Dinner

9.3K 414 11
                                    

Acara jamuan makan malam di mulai. Dihadiri owner, direksi dan beberapa manager perusahaan beserta keluarga. Pak Doddy memang selalu menciptakan suasana kekeluargaan bagi karyawannya.

Hari spesial seperti ulang tahun karyawan, selalu dijadikan momen untuk bincang santai tentang banyak hal. Secara tidak langsung ini meningkatkan loyalitas karyawan dalam bekerja.

Tidak biasanya, tapi kali ini pak Doddy mengajak putrinya turut serta.

"Apa karena aku datang sendiri, ya?" Tanya Harris dalam hati.

Harris merahasiakan masalah pribadinya di kantor. Namun dengan ketidakhadiran Erika bersamanya malam ini, sepertinya akan banyak yang tahu. Dan mungkin sudah banyak yang tahu. Namun mereka menghargai privasinya. Harris mencoba tenang dan bersikap santai saja. Meski sedikit khawatir jika ada pertanyaan yang sulit untuk di jawab.

Hmm, Donna terlihat cantik malam itu. Hampir semua mata tertuju padanya. Tak terkecuali Harris. Rambutnya yang terurai dengan Curly gantung, cocok dengan gaun hitamnya. Simpel namun tampak elegan.

Untung Erika tidak ikut. Jika ikut, pasti dia akan cemburu. Dan benar saja, rekan-rekan Harris yang membawa istrinya merasakan hal itu. Para istri sudah memasang tampang sinis terhadap Donna.

Harris menyenggol lengan Pak Irwan, Direktur Utama. Memberi kode agar berhenti menatap Donna. Karena penampakan istrinya sudah siaga satu, ingin melempar mangkuk sup ke wajah pak Irwan. Hahahaha...

"O, iya. Mohon perhatiannya sebentar. Masih ingat dengan putri saya, Donna. Terakhir lima tahun lalu ketemu, kan? Mumpung kembali ke Indonesia, jadi saya ajak ke sini. Sekarang sudah tumbuh dewasa. Cantik seperti Mamanya." jelas pak Doddy sambil tertawa bangga.

Donna tersipu dan tersenyum. Manis sekali. Duh, seperti ada magnet. Membuat banyak mata susah lepas darinya. Tapi siapa yang berani macam-macam. Bisa-bisa langsung dipecat sama pak Doddy.

Harris sempat kaget saat Donna membalas tatapan dirinya. Seperti tertusuk panah, Harris nyaris lemas dibuatnya. Harris tersenyum. Donna pun membalas senyumnya. Ini godaan berat, pikir Harris.

"Harris. Mana Istrimu, Erika? Kok dari tadi tidak kelihatan?" Tanya pak Doddy diiringi mata penasaran rekan-rekan yang lain.

"Emm, Erika sedang kurang enak badan, Pak. Jadi tidak bisa hadir. Marsya juga sedang rewel." Jawab Harris dengan sedikit gugup.

Jawaban yang cukup masuk akal. Namun masih menyisakan rasa penasaran. Untungnya, tidak dibahas lebih lanjut.

Acara inti dimulai. Ada life music menyanyikan lagu happy birthday untuk Harris. Semua memberi ucapan selamat ulang tahun. Ada juga do'a bersama dipimpin oleh pak Irwan.

Tidak lama kemudian, Donna ke panggung mempersembahkan satu buah lagu untuk acara malam itu.

Donna menyanyikan lagu All I Ask dari Adele.


All i ask
Is if this is my last night with you
Hold me like i more than just a friend
Give me some memories i can use

Lagu yang lembut untuk mengiringi acara makan malam. Suara Donna merdu sekali.

Harris terbawa suasana. Ah, mungkin memang semua laki-laki akan begitu. Mendadak ingin menikmati suara dan pemilik suaranya. Membuat tubuh bergetar. Melihat mulusnya kulit Donna di bawah temaram lampu, dan suara merdunya menjadikannya tampak sangat seksi (baca merangsang kaum adam).

Dalam suasana dan pandangan seperti itu, sulit untuk berpikir jernih bagi laki-laki. Donna sering menatap Harris. Di tambah Harris sudah berbulan-bulan tidak dekat wanita. Mr P seakan tidak mau di ajak kompromi. Oh, tidaaak. Harris berharap bisa melumat bibir Donna malam itu. Bahkan lebih dari itu.

Heart BreakerWhere stories live. Discover now