19. Kaliurang

2.8K 177 2
                                    

Ayah masih terlihat duduk di gazebo seorang diri. Terlalu banyak yang dipikirkan lelaki tua itu. Anak-anak telah dewasa dan mandiri dengan kehidupannya. Ia terus berdo'a semoga anak-anaknya kuat dan bisa melalui segala rintangan kehidupan. Karena hidup tak selamanya mudah.

Erika anak bungsu dari tiga bersaudara. Punya dua saudara laki-laki. Kakak-kakaknya juga sudah berkeluarga. Ada yang tinggal di Pekan Baru dan satu lagi tinggal di Surabaya. Kakak-kakaknya juga pernah mengalami badai besar dalam rumah tangganya. Kini giliran Erika. Namun sebagai orang tua, Ayah merasa ingin  terus bisa  membantu anak-anaknya.  Jangan sampai ada yang terjatuh gagal menghadapi  pahitnya ujian  kehidupan.

Harris masih tak bisa memejamkan matanya. Entahlah, mungkin karena tidak terbiasa tidur siang. Sambil berbaring, ia habiskan waktu yang singkat untuk merencanakan mengajak Erika jalan keluar. Keliling kota Jogja, makan, dan mengunjungi tempat-tempat favorit mereka berdua. Ini kesempatan yang tepat bagi Harris untuk meluluhkan hati istrinya kembali.

Gayung bersambut. Tak lama Erika mengetuk pintu kamarnya. Perempuan itu masuk dengan wajah terbalut senyuman. Manis sekali. Harris tak percaya, ini seperti mimpi. Biasanya kalo marah,  akan butuh waktu sangat lama bagi Erika untuk bersikap  baik lagi. Erika memang sedikit keras sifatnya, kadang keras kepala juga. Tapi justru itu yang membuat Harris begitu gemas dan  penasaran ingin menaklukkannya.

"Mas, lagi apa?" tanya Erika sambil berjalan mengarah ranjang ukiran jati yang kokoh.

"Lagi mikirin Kamu, sayang."

Erika sedikit tersipu. Ia duduk di pinggir ranjang dengan menghadap ke arah Harris yang tengah berbaring. Harris menggenggam tangannya. Erika tak menolak, namun seperti ada yang tengah dipikirkannya.

"Ada apa, sayang?" tanya Harris.

Erika tetap terdiam dengan bola mata  menyiratkan hati yang tengah bingung. Ia menggelengkan kepalanya. Mengisyaratkan jawaban bahwa tidak ada yang dipikirkannya.

Tanpa menunda waktu, Harris mengutarakan niatnya untuk mengajak istrinya jalan-jalan menikmati kota Jogja. Erika tidak langsung menjawab. Tapi Harris terus memohon tanpa putus asa. Akhirnya Erika luluh juga.

Karena terlalu bahagianya, Harris menepiskan rasa penasarannya terhadap sikap Erika.

"Mas, Marsya nggak usah ikut kita ya. Ayah sama Ibu ingin  ajak Marsya jalan juga."

Harris mengangguk. Ia  tahu lebih dulu tentang hal itu. Akhirnya Harris mengerti. Erika berubah menjadi lembut, pasti karena Ayah telah menasehatinya. Ayah paling bisa mengambil hati Erika. Dengan  sikapnya yang lembut dan kalimat-kalimat bijaknya, sulit bagi anak-anaknya untuk tidak menuruti nasehatnya.

Harris sangat bersyukur, di tengah hausnya akan perhatian sosok Ayah, ada mertuanya yang mampu mengisi kekosongan itu. Sejak  Ayahnya meninggal, Harris kehilangan sosok panutan seorang lelaki sejati. Ia pernah merasa selalu sendiri menghadapi apapun. Tapi justru itu yang menempanya menjadi kuat seperti sekarang.

Ayah menghampiri Harris yang sudah siap akan keluar bersama Erika. Ayah menyerahkan kunci mobilnya pada menantu kesayangannya.

"Titip anak kesayangan Ayah ya, Ris. Kembali ke rumah tidak boleh ada yang kurang."

Lalu mereka berdua tiba-tiba tertawa. Ini mengingatkan kejadian enam tahun lalu, saat pertama kali Harris meminta izin mengajak Erika untuk jalan keluar. Namun saat itu lebih menegangkan, karena Ayah yang protektif itu menampakkan wajahnya yang sedikit sangar. Tujuannya agar Harris tidak berani macam-macam pada putrinya.

Tak lama Erika datang. Ia sudah siap untuk berangkat. Erika mengenakan blue jeans dan kemeja putih casual. Dikombinasikan dengan tas rotan dan sandal etnik warna coklat. Harris terpukau melihat kecantikkan istrinya. Ia masih tampak muda, seperti dulu. Entah mengapa, saat rumah tangganya baik-baik saja, ia melihat istrinya biasa saja. Cantik. Tapi ya sudah, begitu saja memang cantik. Tapi belum pernah membuat hatinya berdebar lagi seperti ketika Erika mulai dingin dan sering menghindarinya.

Heart BreakerWhere stories live. Discover now