7. Hectic

4.2K 266 9
                                    

Hampir dua minggu  Harris sibuk dengan pekerjaannya di kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir dua minggu  Harris sibuk dengan pekerjaannya di kantor. Di luar dugaan, masalah di lapangan membuat bisnis saham ikut anjlok. Sudah diadakan rapat direksi untuk membahas beberapa hal terkait masalah yang sedang dihadapi perusahaannya.

Dalam rapat lanjutan, pria itu di undang secara khusus untuk ikut terlibat. Tim direksi dan pemegang saham terbesar perusahaan  telah menyepakati untuk mendirikan sebuah perusahaan baru. Yang membuat kaget,  karena ia ditunjuk untuk memimpin perusahaan tersebut.

"Perusahaan sedang banyak masalah, kok malah bikin perusahaan baru, sih?" pikirnya dalam hati.

Ternyata tujuannya adalah untuk menarik kepercayaan investor. Menurunnya kualitas batu bara membuat beberapa penanam saham menjual sahamnya kembali.

"Pak Harris, keputusan ini  harus kita ambil. Tidak ada pilihan lain. Dan anda yang paling layak berada di posisi ini." ujar Pak Frans salah satu direksi.

"Terima kasih atas kepercayaannya. Namun masih banyak yang harus saya pertimbangkan, Pak. Mohon maaf, sepertinya saya butuh waktu untuk berpikir."

"Harris, please. Ini kesempatan emas untuk karir kamu. Base Office di Singapore, Bro." jelas Pak Irwan sambil menepuk bahunya.

"Pak, bukankah ini perusahaan bodong namanya? Hanya formalitas tanpa usaha yang real." Harris mencoba mengungkapkan kekhawatirannya.

"Tidak demikian,  semuanya legal dan real. Ada usaha di lapangan. Kita buka tambang baru di Sulawesi." Pak Irwan terus mencoba meyakinkannya.

Dengan wajah tanpa ekspresi, ia pamit keluar dari ruang rapat. Berita hari ini tidak membahagiakan baginya. Justru merasa menegangkan harus menjalani sebuah pekerjaan yang dibuat dengan perencanaan tidak matang.

Bagaimana tidak menegangkan,  keputusan harus segera ia ambil. Persyaratan kelengkapan calon Direktur Utama perusahaan, juga harus segera diserahkan. Sudah pasti tanda tangannya sangat di nanti. Akta perusahaan akan segera di proses di notaris.

Ia hanya punya waktu satu hari untuk mempertimbangkannya. Di benaknya muncul Erika. Meski hubungan dengan istrinya sedang tidak baik, namun satu-satunya orang yang ingin ia minta pendapatnya adalah Erika.

Kesibukan di kantor belum memungkinkan baginya untuk menelpon Erika. Ia berencana akan datang ke rumah Erika setelah pulang kerja.

Pukul 06.00 sore pria itu baru bisa meninggalkan kantor. Bergegas ia menuju mobilnya. Di jalan ia sempatkan singgah untuk membeli pempek kesukaan istrinya. Lalu membeli donat kentang favorit Marsya, putri kecilnya.

Hatinya tiba-tiba merasa semakin rindu pada istri dan anaknya. Sepanjang jalan ia berharap, semoga Erika menyambut kedatangannya dengan manis. Tidak dingin seperti biasanya.

Di tengah badai rumah tangganya, justru ia harus pindah kerja ke Singapura. Ini sangat berat. Rasanya ingin ia tolak saja tawaran itu. Namun konsekuensinya juga berat. Mungkin bisa diberhentikan dari pekerjaannya, karena dianggap tidak mendukung majunya perusahaan. Seperti makan buah simalakama jadinya.

Heart BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang