15. Unblended

3.6K 219 0
                                    

Bukan hal mudah,  memisahkan pikiran  untuk masalah pribadi dan masalah kantor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bukan hal mudah,  memisahkan pikiran  untuk masalah pribadi dan masalah kantor. Namun bagaimana lagi, sebagai karyawan apapun jabatannya, ya harus profesional. Saat jam kerja, sebisa mungkin tidak membawa urusan pribadi ke kantor. You must always look great at the moment.

Erika tidak sabar menunggu jam istirahat siang tiba. Rasanya ia ingin segera keluar kantor dan  menumpahkan segala kekesalannya pada Harris. Dan tak sanggup menunggu lama, ia putuskan untuk mengirim pesan saja.

Thanks, udah buatin sarapan dan anter mobil ke rumah.

Meski hanya tulisan, jelas sekali kalimat itu datar dan tanpa basa basi. Apalagi tanpa emoticon apapun yang mendampingi kalimat itu.

Kini Erika yang kelimpungan. Chat WA-nya belum dibaca oleh Harris. Sudah hampir satu jam lebih. Erika heran dan semakin tidak tenang. Hmm, sebelas dua belas sama Harris. Kalo pesannya lama tidak di respon, ya begitulah reaksinya.

Stella melihat ada yang tidak biasa dengan Erika. Ia hanya geleng-geleng kepala dan menghampiri sahabatnya itu.

"Lo kelihatan banget kalo lagi ada masalah hari ini. Tumben. Bukannya lo paling pinter nyimpan masalah?"

"Stella, lo nggak tahu apa yang terjadi semalem. Gue habis berantem sama Harris. Tapi dia pergi begitu aja meninggalkan masalah. Sebel banget,  tau nggak!"

"So, what can i do to make you feel better?"

"Nothing. Thanks, Stella."

Erika dengan wajah tanpa senyuman, memandangi laptop yang sedari tadi menyala.  Stella mengelus lengan sahabatnya, sebagai tanda ia selalu menyemangati. Lalu ia putuskan untuk kembali ke ruang kerjanya yang berada beberapa blok  dari ruang kerja Erika.

Rasanya Erika ingin segera mengakhiri konflik rumah tangganya yang semakin berkepanjangan. Rasanya sulit sekali menjalin komunikasi yang nyaman dan enak dengan suaminya. Entah kapan ini berakhir.

Yang dirasakan Erika, hubungannya dengan Harris itu unblended. Seperti nggak nyatu gitu. Rasanya nggak pas. Bikin  terasa ada yang kurang. Pokoknya ibarat makeup itu nggak rata, nggak flowless . Ibarat baju, nggak nyaman dipakai, kegedean atau kekecilan tidak jelas. Ibarat makanan, kayak ada yang kurang dikit. Kurang garam atau apa, sulit dideskripsikan deh pokoknya.

Akhirnya sekitar jam 12 siang,  chat Erika baru  di balas. Ya ampun, ini rasanya semakin tidak enak. Cuma di balas ini saja.

🖒👌

Gini nih, bisa bayangin rasanya habis diangkat terus dijatuhin. Atau habis disanjung-sanjung lalu dicuekin. Bagaimana tidak, kemarin begitu romantisnya kirim bunga mawar putih dan kalimat mesra.  Masak spesial di rumah, lalu layaknya superhero membuat kejutan dengan mengantar mobil ke rumah. Eh, hari ini balas chat-nya segitu saja. Dongkol banget hati Erika. 

Heart BreakerWhere stories live. Discover now