8. Hard Decisions

4.3K 258 6
                                    


Lelaki itu tidak mampu menyembunyikan rasa bahagia. Terang saja, sudah berbulan- bulan selalu menghadapi sikap super dingin dari istrinya. Dan kemarin malam, usaha kerasnya seperti berhasil melelehkan sebagian hati yang beku itu.

Ia merasakan sikap hangat Erika. Meski tak banyak kata yang terucap. Namun baginya ini sesuatu yang sangat luar biasa. Ia berangkat kerja dari rumah, bukan dari apartemen seperti biasanya.

Dengan mantap ia melangkah masuk ke ruang kerjanya. Bergegas membuka laptop dan mulai mengetik surat. Dengan penuh keyakinan ia menuliskan surat yang berisi laporan tentang ketidaksanggupannya menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan yang baru.

Tak lama setelah ia memasukkan surat ke dalam amplop dan berniat menyerahkan pada Lusi sekretarisnya, eh Lusi sudah mengetuk pintu lebih dulu.

"Masuk." jawab Harris sambil merapikan kertas di atas meja.

"Met pagi, Pak. Maaf ini ada titipan berkas untuk Bapak. Tadi pagi security yang antar ke meja saya," jelas Lusi sambil menyerahkan amplop coklat berukuran cukup besar.

"Dari siapa? Tumben ada yang kirim paket untuk saya."

"Kurang tahu, Pak. Tidak jelas nama pengirimnya."

"Thanks, Lusi. But wait, saya titip surat juga ya. Tolong antar ke sekretaris pak Ridwan."

"Baik, Pak Harris."

Setelah Lusi keluar ruangannya, dengan hati-hati ia buka amplop coklat itu. Jika melihat besarnya amplop, dan meraba bentuknya, sepertinya berisi berkas yang cukup tebal.

Benar-benar bikin penasaran. Apalagi nama pengirimnya tidak jelas. Dan hanya bertuliskan "Jakarta Timur, 0857-6581-7666."

Wajah Harris tampak kaget. Ia merobek amplop agar segera terlihat seluruh isinya.
Dalam amplop itu berisi foto- foto mesra dirinya dengan beberapa wanita.

"Whatt! Apa-apaan ini?" sambil melihat satu persatu foto yang ada.

Tidak tanggung-tanggung, fotonya di cetak ukuran 20R. Jumlahnya lebih dari 15 lembar. Makanya terlihat seperti berkas tebal di amplop.

Harris mencoba menelpon nomor yang tertera pada amplop. Berkali-kali, namun tidak bisa dihubungi. Nomor itu tidak terdaftar. Sepertinya sengaja dicantumkan nomor yang salah.

Wajah Harris tiba-tiba pucat. Lalu ia menemukan sebuah tulisan di kertas HVS. Tulisan dengan spidol hitam dan huruf besar semua.

MOHON DITERIMA JABATAN BARUNYA. JIKA TIDAK, FOTO INI AKAN SAYA SEBARKAN DI MEDSOS DAN DI KIRIM KE ISTRI ANDA.

Foto-foto itu ada yang sangat fulgar. Ia tak sanggup membayangkan kemarahan Erika jika melihat foto-foto itu. Dan jika sampai di sebar di media sosial, betapa malunya ia.

Ini beberapa foto yang masih pantas di lihat.

Ini beberapa foto yang masih pantas di lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Heart BreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang