PART 26

2.1K 114 7
                                    

Sekitar jam setengah 12 siang mobil Flora baru sampai di depan rumah setelah menjemput Natta sekolah. Hari Jum'at memang Natta pulang sekolah lebih awal.

Natta segera mengambil tas di kursi belakang dan keluar mobil diikuti Flora. Belum sempat mereka masuk rumah, mobil lain kembali masuk ke pekarangan.

"Itu 'kan mobil Ayah, kok jam segini udah pulang?" Flora hanya mengangkat kedua bahunya tak mengerti.

"Kalian baru sampai?" tanya Agam seraya mendekati istri dan anaknya.

Flora segera meraih tangan Agam, mencium punggung tangannya. Suaminya itu membalas dengan mencium kening Flora. Kebiasaan yang dengan sendirinya mereka lakukan setiap berangkat dan pulang kerja, atau saat berpisah dan bertemu lagi dalam waktu tertentu. Agam juga melakukan hal yang sama pada Natta.

"Kamu tumben jam segini udah pulang?" tanya Flora seraya mengambil tas di tangan Agam.

"Sengaja. Aku mau, abis jumatan nanti kita langsung ke Puncak, biar nggak macet. Natta siap-siap dulu sana, sebentar lagi ikut Ayah pergi jumatan." Natta mengangguk lalu berlari menaiki tangga. Sedangkan Flora mengerutkan keningnya menatap Agam lekat.

"Hari ini berangkatnya? Besok kan Natta masih sekolah, Gam?"

"Besok kan tanggal merah, Sayang." Flora menepuk keningnya sendiri.

"Astaga. Aku lupa, aku pikir tanggal merahnya Sabtu depan. Ya udah nanti aku kabarin Ina kalau abis ini aku nggak ke butik lagi. Yuk, sekarang kita ke kamar." Agam menahan tangan Flora membuat langkah wanita itu terhenti.

"Kenapa lagi?"

"Jangan sekarang. Nanti aja di Puncak, sekarang aku mau jumatan." Flora ternganga sebentar kemudian berdecak.

"Gaaam." Agam tertawa melihat ekspresi istrinya.

"Iya iya becanda. Yuk." Sahutnya seraya merangkul Flora menaiki anak tangga.

*****

"Haus. Bunda bawa minum nggak?"

Saat ini mobil Agam sudah menjauh dari rumahnya untuk melakukan perjalanan menuju Puncak. Natta yang duduk di belakang muncul di tengah-tengah kursi depan diantar kedua orang tuanya.

"Bunda nggak bawa, Sayang. Gam, nanti mampir ke minimarket bentar ya."

"Ok."

Agam membelokkan mobilnya ke sebuah minimarket. Natta ikut turun bersama Ibunya untuk berbelanja. Beberapa botol minuman, buah-buahan dan makanan ringan sudah memenuhi keranjang. Langkah Flora terhenti di depan freezer es krim. Ia berpikir sebentar kemudian tersenyum. Natta yang sudah berjalan menuju kasir kembali berbalik mendekati Flora.

"Bunda mau beli es krim?" Flora mengangguk.

"Natta mau rasa apa?"

"Bunda kan tau kalau Natta nggak boleh makan es krim."

"Tapi Natta suka es krim kan?" Anak kecil itu mengangguk.

"Ya udah Natta pilih mau yang mana? Nggak usah takut Ayah nggak akan marah kok, nanti Bunda jelasin ke kamu." Natta terlihat ragu dan hanya memandangi berbagai macam es krim di depannya.

"Kok malah diam? Ya udah Bunda aja yang pilihin. Yang rasa coklat, gimana?" Natta hanya mengangguk melihat Flora mengambil cup es krim cokelat berukuran sedang.

Setelah membayar semua belanjaan, Flora dan Natta kembali ke mobil. Natta segera meneguk minuman sari buah untuk melegakan tenggorokannya. Sedangkan Agam melihat Flora mulai membuka penutup es krim.

PUISI UNTUK BUNDA Where stories live. Discover now