PART 29

1.6K 107 25
                                    

Agam dan Flora baru tiba di London. Agam meletakkan koper di dekat meja saat mereka sampai di kamar hotel. Sedangkan Flora segera meletakkan tasnya ke sofa dan berjalan ke balkon. Tangannya bersandar pada pagar besi dengan senyum mengembang melihat pemandangan kota.

Agam menyusul istrinya, mengunci tubuh Flora dari belakang dengan meletakkan kedua tangannya di pagar.

"Kamu suka, Sayang?" Flora menoleh sebentar melihat wajah Agam tepat di samping wajahnya.

"Iya, ini bagus banget Gam." Agam meletakkan dagunya di bahu Flora.

"Aku sengaja milih hotel ini karena pemandangannya bagus. Dan kebetulan meetingnya juga disini."

"Memangnya kapan meetingnya?"

"Nanti sore jam 4 sama besok siang."

"Ya udah kamu istirahat dulu gih. Atau kita telfon rumah dulu yuk." Ajak Flora seraya memutar tubuhnya.

"Nanti aja. Di Indonesia udah malam, pasti Natta juga udah tidur. Sekarang aku mau kangen-kangenan dulu sama kamu." Agam mendekatkan wajahnya tapi Flora segera mendorongnya dadanya pelan.

"Honeymoon kita akan dimulai kalau urusan pekerjaan kamu udah selesai, Ayah Agam." Agam hanya menghela nafas pasrah membuat istrinya itu tertawa.

"Ya udah kamu istirahat dulu sana. Aku mau beresin baju-baju kita."

*****

Flora terlebih dahulu menyudahi sarapannya dan bergegas mengambil ponsel untuk menghubungi Natta. Agam hanya tersenyum melihat istrinya itu tidak sabaran menunggu panggilan video call ke nomor Dina terjawab.

"Halo, Ma. Natta mana?" sapa Flora to the point saat wajah Dina muncul di layar. Pasalnya saat bangun tidur tadi Flora sudah menelfon Dina tapi wanita itu bilang Natta belum pulang sekolah.

"Dia lagi makan siang. Bentar ya." Flora hanya mengangguk lalu menoleh saat Agam sudah ikut duduk di ranjang, tepat di belakangnya.

"Sini. Kita sama-sama video callnya." Kata Agam yang sudah bersandar di punggung ranjang. Flora mengerti, ia segera bergeser, menyandarkan tubuhnya ke dada suaminya. Menikmati usapan lembut Agam di rambutnya sambil menunggu Natta.

"Bundaaa." Wajah Flora berbinar melihat wajah Natta muncul di layar ponselnya.

"Hai Sayang. Udah makan siangnya? Bunda kangen."

"Ayah juga kangen walaupun nggak disapa." Sambung Agam tak mau kalah.

Flora mengerutkan kening menatap Agam sekilas lalu mendorong wajahnya pelan sebelum menegakkan tubuh. Agam hanya tersenyum kemudian satu tangannya perlahan melingkar di perut Flora. Istrinya itu menyambut memegang tangan besar Agam dengan satu tangan. Terlihat Natta terkikik melihat orang tuanya.

"Udah selesai kok. Natta juga kangen banget sama Ayah sama Bunda."

"Kamu gimana di rumah, baik-baik aja kan, nggak nakal kan? Nurut sama Oma ya."

"Iya, Ayah nggak usah khawatir, everythings gonna be okay. Ini Natta juga mau nemenin Oma belanja dulu sebelum belajar ngaji nanti sore."

"Nanti hati-hati ya." Natta terlihat mengangguk.

"Oh iya, Natta mau dibawain oleh-oleh apa?" tanya Flora. Natta tampak berpikir sebentar.

"Jersey pemain Chelsea boleh tuh, yang asli ya Bunda. Sekalian merchandise yang lainnya." Flora mengerutkan kening.

"Tapi Bunda nggak ngerti bola, Sayang."

PUISI UNTUK BUNDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang