Almari baju dikuak Jihyo, dia ligat berfikir gaun manakah yang sesuai dan sopan untuk dipakai untuk malam ini.
"Mungkin yang ni sesuai kot", gaun biru langit muda menjadi pilihan tatapan mata nampak sopan dan tidak terlalu terdedah untuk dipakai.
"Yah perempuan pungut! Mana kau!", lantangan suara itu tidak lain tidak bukan datangnya dari Jungkook.
Jihyo tidak mahu keadaan menjadi lebih teruk, jadi dia segera menyusun langkah yang besar ke ruang tamu mencari figura jejaka itu.
Dia berlari anak menuruni tangga.
"Berhenti, tunggu situ", arah Jungkook tiba-tiba.
Jihyo berdiri tegak muskil kenapa di suruh untuk tunggu? Lagian pula, hanya beberapa anak tangga sahaja yang dia perlu ambil untuk sampai ke bawah.
Jihyo terlihat senyuman sinis si suami terukir dan pasti dia ada rancangan "Melutut"
"Apa?"
"Aku kata melutut, sekarang"
Air liur ditegup pahit, dahi masih mengeryit bingung lantaran dia akur melutut menunggu kata-kata dari Jungkook.
"Sekarang merangkak turun", pinggang dicekak menunggu Jihyo yang beriak terkejut.
"Awak, saya—"
"Nampak macam bilik tu akan berpeghuni lah kejap lagi", bibir sengaja dicebikkan beriak comel tetapi hakikatnya itu amatlah menyakitkan hati.
YOU ARE READING
[C] 𝓙𝓮𝓸𝓷'𝓼 𝓹𝓪𝓲𝓷𝓯𝓾𝓵 𝓽𝓸𝓾𝓬𝓱 | Jungkook
FanfictionI'm seriously want to apologies to those who waiting for this story to be completed. I'm ashamed of myself for break our promises that I will try my best to completed this fanfic story. I don't know how to start but I will make sure this story will...