Prolog [Revisi]

22.1K 564 9
                                    

Dia yang jadi manda⬆ nama ignya @vionarnthha

***

"Kamu setuju kan nak, papa nikah lagi sama tante virgina?" Ucap pria paruh baya yang sedang bicara dengan anaknya disofa ruang keluarga.

Tampak dari raut wajah lelaki itu sangat khawatir akan keadaan Anaknya, sedangkan anaknya memasang wajah dingin.

"nggak pa, Eca nggak setuju" cewek pemilik nama Eca itu pun menunduk dan berkata dengan nada penuh penekanan, siapa saja yang mendengarnya bisa melihat bahwa ia sangat marah akan keputusan papanya.

Dia Amanda Vanesha Pramesta, keluarganya biasa manggil dia Eca. Dia cewe yang ceria, tapi itu dulu, sekarang ia menjadi pendiam, irit ngomong, setelah apa yang menimpanya sekitar 1 tahun yang lalu. 2 kejadian yang menimpanya saat hari ulangtahunnya. Yang pertama, mamanya yang meninggal dan yang kedua masalah pribadinya bersama seseorang.

"Kenapa nak?" Tanya andika yang mengelus pundaknya, ia bertanya sehati hati mungkin. Namun langsung ditepis oleh eca, Mungkin eca masih ga bisa terima dengan musibah dihari ulang tahunnya.

"Kenapa papa secepat itu melupakan mama? Padahal, mama baru meninggal pa!" Teriak eca dengan tangisnya, merasa tidak kuat menahan sakitnya. Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

Eca menangis sekuat kuatnya, ia masih bingung dengan apa yang menimpanya. Terkadang ia bertanya pada dirinya sendiri, kenapa harus dirinya yang merasakan ini semua?

Tiba tiba pintu kamar terbuka, dan menampakkan sosok wanita. Dia Virgina, sebenarnya Andika dan Virgina sudah menikah, tanpa sepengetahuan Eca. Karena andika khawatir, nanti jika ia izin pasti Eca marah. Ternyata keputusan andika salah, itu yang membuat Eca marah. Seakan akan Eca tidak penting untuknya.

"Eca" panggil Virgina, ia langsung masuk ke kamar Eca Dan duduk disamping Eca yang menangis sambil berbaring di kasur.

"Berhenti panggil gue Eca tante! Panggilan itu dari Mama dan Papa, Lo bukan siapa siapa gue jadi lo ga berhak." ucap Eca dibalik bantal yang tak mau menoleh sedikit pun ke arah Virgina.

Mungkin Eca masih shock dengan keputusan Papanya. Padahal Virgina itu baik, tapi Eca takut dengan 'mama tiri'. Konon, mama tiri itu lebih kejam dari singa yang menerkam mangsanya. Sikap Eca adalah cara dia protes kepada Papanya, ia ketus karna ia tidak mau dibodohi oleh Mama tiri seperti di film film.

"Kenapa Manda gak setuju sama keputusan papa? Hemm, kenapa? Coba cerita sama Mama" Virgina mencoba mengelus punggung Eca, namun ditepis oleh Eca.

"Gue ga suka aja sama yang namanya 'mama tiri', dia jahat!" Ucap Eca ketus.

Sekarang Virgina sudah tau apa alasan sebenarnya, Virgina hanya tersenyum lalu mencoba untuk mengelus kepala Eca. Namun, kali ini Eca tak menolaknya. Suatu kemajuan yang bagus.

"Ga semua mama tiri itu jahat sayang, mama gina bisa kok jadi kaya mama Dina. Namanya aja sama Dina dan Dina" virgina mencoba menghibur Eca, namun Eca tak terhibur sama sekali.

"Tante sama mama itu beda! Mama itu mama kandung, dia baik. Kalo tante itu mama tiri, dimana mana mama tiri itu jahat" Eca masih mengoceh dengan suara sumbangnya akibat menangis.

"Tante bisa kok jadi mama kamu, tante ini baik lo. Kamu ga sayang sama papa kamu? Papa kamu juga berhak bahagia, Mama janji bakalan jadi mama kandung bukan mama tiri." ucap Gina dengan senyumnya, Eca menatapnya persekian detik.

Benar kata Gina, ia tidak boleh egois. Papanya juga berhak bahagia, setelah bergulat dengan pikirannya. Akhirnya Eca beranjak dari tidurnya, ia langsung berjalan menuju tempat Papanya berada. Diikuti oleh Gina, Andika menatap Gina dengan tanda tanya namun hanya dibalas tatapan tak mengerti.

"Eca udah mutusin keputusan Eca" eca kembali duduk disamping papanya, Andika menatapnya dengan senyum andalannya.

"Apa keputusan kamu Ca?"

"Eca setuju papa nikah sama dia" Eca menunjuk Gina, ia tak mau menyebut namanya. Mungkin menunggu waktu, Eca akan menerima semuanya.

"Alhamdulillah, makasih sayang" papanya memeluk Eca, dan Eca hanya menatapnya datar. Ia bisa menerima Papanya untuk menikah lagi, tapi Eca tidak bisa menerima bahwa ia memiliki ibu tiri. Sedangkan Gina, ia hanya bisa tersenyum.

"Yaudah, kamu beres beres ya. Kita pindah ke jakarta sekarang. Biar dibantu mama Gina-

"Gausah, Gue bisa sendiri" Eca langsung pergi ke kamarnya, dan prepare untuk kepindahannya ke Jakarta.

Namun tatapan lirih yang dirasakan Gina, Tapi Gina senang, seenggaknya Eca mau menerimanya sebagai mamanya, Meski ia masih menunggu waktu agar akrab dengan eca.

"Tunggu waktu aja ma, dia bisa nerima kamu" ucap Andika hanya dibalas anggukan oleh Gina.

Holaaa, gue buat cerita tapi ga punya followers, wkwkw. Nasib dahh😂
Ini ceritanya bukan cuma masalah percintaan aja, namun masalah keluarga juga. Biar ga bosen, semoga kalian bisa suka sama ceritanya.

[Revisi : Buat yang baru baca, cerita ini sudah direvisi. Tapi jangan khawatir, intinya sama kok. Cuma bedanya kata kata yang kurang benar aja Aku ganti, buat yang baca dari awal lagi. Terimakasih sudah mau mengikuti cerita Devanda:*]

Devanda [Complated]Where stories live. Discover now