Bab 1 [revisi]

13K 346 3
                                    

Dia yang jadi devan⬆ nama ignya @adeydedey

***

Nama eca diganti jadi manda
Karena, eca kalo dipanggil nama yang lama keingat sama masa lalunya

***

Matahari yang terik kembali muncul menyinari bumi, termasuk kamar Manda. Manda mengerjapkan matanya berkali kali, karna menurutnya ia masih mengumpulkan nyawanya. Setelah nyawanya terkumpul, ia langsung melakukan ritualnya yang lama, selama kurang lebih 1jam. Yaitu, mandi. Biasalah wanita kalo dikamar mandi lama.

Setelah mandi ia bersiap siap, kemudian turun untuk sarapan bersama Andika dan Gina. Saat ia turun, Manda langsung disambut ramah oleh Andika dan Gina. namun hanya direspond datar oleh manda. Andika yang melihat itu, langsung mengalihkan suasana.

"Eca, sini nak. Makan, sama papa" ajak andika yang menyantap roti berselai kacang kesukaan andika.

Tanpa respond, ia langsung duduk di kursi meja makan. Dengan tatapan datar, ia menyantap rotinya. Berulang kali ia diajak ngobrol, namun manda hanya berdehem. Andika kehilangan mandanya yang dulu, manda yang ceria sekarang menjadi manda yang murung, manda yang cerewet sekarang menjadi manda yang irit ngomong dan masih banyak lagi.

"Oh iya ca, enak kan sekolahnya?. Semoga betah ya" andika memberi tahu dengan semangat, namun manda hanya berdehem.

Setelah sarapan pagi yang super duper membosankan menurut manda, akhirnya selesai juga. Lalu, ia bergegas untuk pergi ke sekolah. Gina mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun tak direspond oleh Manda, hanya dilewati saja. Gina yang merasa tak direspond kembali meletakkan tangannya seperti semula, lagi lagi gina tersenyum.

"Hati hati ya pa, man" Gina melambaikan tangannya namun tak direspond lagi oleh Manda, jahat atuh nda nda😂.

***

Ditengah perjalanan, Manda menikmati minuman kaleng yang ia ambil sebelum berangkat sekolah dikulkas rumahnya. Ia menikmati dengan bermain hpnya, sesekali ia diajak ngomong hanya dibalas dengan deheman.

Setelah minumannya habis, Manda membuang asal diluar cendela mobil. Namun, tiba tiba

*pranggg

"Woi, siapa yang lempar nih kaleng. Awas aja lo sampe ketemu" teriak seorang lelaki yang tampak marah, ketika kaleng yang dibuangnya terkena kepala lelaki itu. Kepala Manda pun muncul dibalik jendela mobil untuk melihat siapa dia.

"Aduh, mampus deh Aku" manda menepuk jidatnya, Papanya yang melihat itu langsung menatapnya bingung.

"Kenapa ca?" Ucap lelaki baya yang fokus dengan setirnya.

"Gapapa pa, em. Itu,, ntar telat. Hehe" papanya terkejut, akhir akhir ini. Kata ini yang memecah rekor terpanjang setelah musibah satu tahun lalu, Andika tersenyum langung menambah kecepatan.

Sesampainya disekolah, ternyata gerbang mau ditutup. Untung aja Manda ga kalah cepat sama pak tj. Manda langsung masuk kesekolahnya tanpa pamit atau apapun, padahal ia tadi ngomong lebih dari kata 'hm'.

Dikelas Manda waktunya matematika, ahhh pelajaran yang mematikan menurut Manda. Jalan satu satunya adalah pergi kekamar mandi, itu alasan Manda jika sekolah ketika dia males dikelas. Tapi ntar balik lagi.

Setelah ia izin dan sampai di kamar mandi, ia mencuci mukanya. Lalu ia melihat bayangannya dikaca, setelah itu ia keluar. Tiba tiba.

Devanda [Complated]Where stories live. Discover now