Bab 16

4.8K 274 2
                                    

Kriingg.. Kringg..

Bel istirahat berbunyi, sampe sekarang manda belum selesai mencatat catatat dari bu indah. Sedangkan gita dan angel udah selesai dari tadi, dan sekarang mereka lagi nungguin manda mencatat

"udah belum nda? Gue laper nihh" rengek gita sambil mengelus perutnya

"bentar lagi udahan, dikit lagi nih" ucap manda yang mencatat dengan jurus super cepatnya.

"tinggal berapa nomer lagi nih nda?" sekarang giliran angel yang merengek

"tinggal dikit lagi, nahh udahh. Ayo berangkat" ucap manda sambil memasukkan bukunya didalam laci.

"udah ah ayo cepet, ntar tuh siomay pak ateng abis lagi" gerutu gita sambil menarik tangan kedua sahabatnya.

"ya ampun git, gabakalan abis juga" ucap manda terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang sedang kelaparan itu, pengen gigit gituu.

"lo tau kan sekolah kita itu orangnya rakus semua" ucap gita

"mau sampe kapan nih debatnya? Ga jadi nih ke kantin?" tanya angel kesal, abisnya dari tadi manda sama gita tengkar mulu sampe lupa kalo dia belum jalan ke kantin.

"oiya lupa" ucap gita nyengir kuda

Sesampainya dipintu masuk kelas, seorang cowo datang menghampiri manda dengan sebatang bunga mawar tanpa dibungkus.

"buat manda" cowo tadi menyerahkan bunga kepada manda, manda menerima dengan tatapan kebingungan.

Setelah cowo tadi memberikan bunganya kepada manda, cowo tadi pun langsung pergi tanpa mengatakan sesuatu. Manda menatap kedua temannya dengan tatapan tanda tanya, kedua temannya hanya mengangkat bahu tak mengerti. Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan menuju kantin.

Setelah kurang lebih sepuluh langkah, manda dihentikan lagi dengan adegan seorang cowo memberi setangkai bunga mawar.

"buat manda" ucap cowo tadi, lalu pergi.

"manda lagi?" ucap gita bingung

"lo mau?" tanya angel seperti memberi harapan

"mau" ucap gita penuh harap

"minta sana sama jerry" seketika manda menatap gita penuh pertanyaan.

"mulut lo asal nyablak tai, ayo cpt gue lapar anying" gita menarik tangan kedua temannya sampe ke pintu masuk kantin.

Sama seperti tadi, manda diberi sebatang bunga mawar. Tapi kali ini manda ga tinggal diam, dia menarik lengan cowo itu.

"siapa yang nyuruh?" tanya manda dengan tangan yang masih setia menggenggam lengan cowo tadi

"kalo pngn tau, ke lapangan sekarang. Dia ada disana" cowo tadi pun pergi setelah manda melepaskan genggaman tadi

"lapangan? Perasaan tadi sepi" ucap angel yang mengetuk dagunya berfikir

"kalo mikir jangan pake perasaan, entar baper. Udah lah ayo, aku terlanjur kepo nih. Maunya apa sih tuh anak" manda berlari sambil membawa 3tangkai bunga mawar tadi.

Sesampainya di lapangan, manda tampak bingung. Banyak siswi yang ada dilapangan, manda dengan rasa keponya yang sudah tingkat akut nih. Langsung menerobos lautan manusia, manda tercengang melihat seorang cowo dengan gitarnya diantara manusia yang mengangkat balon bertuliskan I LOVE YOU MANDA masing masing satu balon.

"ada apa sih nda?" tanya gita, kaliini berbisik

"aku juga gatau git, ngapain kak dev disana" sahut manda dengan berbisik.

Satu petikan demi satu petikan menjadi sebuah nada, seketika hening setelah mendengar suara devan bernyanyi dengan senyumnya yang tulus.

Dengarkanlah, wanita puja anku.
Malam ini akan kusampaikan..

"bos, sekarang siang bukan malam" ucap seorang cowo yang memegang balon D dengan suara cempreng nya, siapa lagi kalo bukan vano

"ngerusak suasana aja lo tong" sahut cowo memegang balon huruf A, daniel

"ya monyet" devan mengacak rambutnya frustasi. Manda dkk yang mendengar itu pun terkekeh

"udah intinya aja dev" sahut cowo memegang balon N, jerry

"Oke, Amanda Vanesha Pramesta. Gue orangnya ga bisa romantis, intinya aja oke. Jadi, gue suka Sama Lo. Gue cinta sama lo, dan untuk kedua kalinya 'lo mau ga jadi pacar gue' gue harap lo terima gue, jika lo terima gue ambil bunga itu, jika lo nolak gue lo bisa buang bunga itu" ucap devan yang meletakkan gitarnya dilantai, lalu berjalan menuju manda. Semua bersorak sorak agar manda menerima.

Tanpa Ba Bi Bu, manda membuang bunga itu kebelakang. Seketika lapangan menjadi hening, devan pun menghentikan langkahnya.

"siap siap mental baja" bisik vano kepada jerry dan daniel.

"ga jadi deh traktirannya" ucap daniel lesu.

"udah liat aja, gue yakin nih manda terima devan. Udah lah lo diem" ucap jerry yang serius menatap devan dan manda.

"sebelumnya aku minta maaf-

"iya gue tau" devan balik badan berjalan menuju teman temannya

"aku belum selesai ngomong, maksud aku tuh aku minta maaf karna aku ga mau nerima bunga dari suruhan kak dev, aku maunya bunga dari kak dev langsung" teriak manda kesal, rencana devan untuk kembali keteman temannya pun terhenti. Devan membalikkan badan lalu berlari menuju manda.

"jadi?" tanya devan menggoda

"jadi, aku mau jadi cewe kak dev" bisik manda dengan malunya

"apa? Gadengeer" teriak devan

"JADI AKU MAU JADI CEWE KA DEV, PUAS" teriak manda kesal, devan yang mendengar itu langsung tertawa sambil memeluk manda.

Semua siswi yang berada dilapangan bersorak, ada yang ngerekam, ngefoto, nge-sg, masih banyak lagi.

"jangan lupa peje bos" teriak vano lantang

"lo makan aja terus tong" ucap jerry menggelengkan kepalanya heran.

"ow em jiii, my bebeb devan. Kamu ngapain sih? Ga faedah banget buat kaya gini an, mending kamu ajak balikan aku aja deh" teriak anna sambil melepas pelukan devan dan manda.

"anna, mending lo balik sana sama alex.  Udah punya cowo masih aja gatel" ucapan vano sukses membuat mereka semua tertawa.

"iihhh, lo gausah ikut ikutaann" anna menghentak hentakkan kakinya kesal

"ada apa disini rame rame? Kelasnya udah pindah di lapangan? Ga denger bel masuk? Cepat masuk sekarang, atau ibu suruh kalian lari Keliling lapangan 100 kali" ucap wanita berisi yang berkacak pinggang, itu bu balon alias bu devi.

Sebelum bu devi menyulap muridnya dengan tongkat yang super panjang, mereka semua terbirit birit pergi kekelas masing masing.

"eh eh, kamu devan sama itu sapa sih yang perempuan tadi" ucap bu devi mengingat ngingat nama manda, devan dan manda yang tengah berlari pun menghentikan langkahnya.

"manda buk?" tanya devan berbalik badan sambil menunjuk manda.

"iya manda, kalian berdua yang buat keributan. Jadi, kalian ikut saya ke ruangan saya sekarang" ucap bu devi, lalu bu devi pergi ke ruangannya

"aduhh mampus" manda menepuk jidatnya.

"udah ayo, gausah khawatir. Gue sering kok kaya gini,  tuh orang ngoceh trus abis ngocehh..." devan mengetuk dagunya berfikir

"dihukum" tukas manda

"yahh minimal suruh lari dilapangan, santai aja bebeebb"

"dihh, udah lah ayo. Ntar malah ngamuk tuh guru" manda berjalan menuju ruang bk meninggalkan devan.

"baru aja jadian udah maen tinggal tinggal, jangan tinggalkan akuu mandaa" ucap devan dramatiss.

Yeaayy,, akhirnya diterima juga devaan.
Bintangnya jangan lupa, okee. Kalo bisa komen, biar semangat ngetiknya.

Devanda [Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang