Bab 24

4.2K 238 4
                                    

"Berhubung ini masih ulang tahun kamu, aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Nanti malam aku jemput, oke" ucap devan ketika baru saja mengantarkan Manda pulang sekolah, yaaa ini adalah keesokan harinya saat kejadian kejutan semalam.

Devan tidak memberi kado apapun, namun devan akan memberikan kado spesial itu nanti malam, Manda dibuat penasaran oleh devan.

"Dandan yang cantikk" ucap devan sambil mengacak rambut Manda, devan pun melaju pulang dengan ninja merahnya. Manda pun masuk dengan senyum senyum.

"Assalamualaikum ma" ucap Manda ketika membuka pintu

"Waalaikumsalam, eh udah pulang nda" ucap gina sambil mengulurkan tangannya Manda pun mencium tangan gina.

"Udah ma, oiya nanti malam aku diajak keluar sama kak dev. Boleh ya ma" izin Manda

"Iya mama izin in, tapi jangan larut malem pulangnya"ucap gina sambil mengelus rambut manda. Manda pun mengangguk sambil berjalan menuju kamarnya.

***

"Udah siap?" Tanya devan setelah manda turun dari tangga.

"Udah" ucap manda yang baru saja sampai dibawah.

"Ayo berangkat" ajak devan yang beranjak dari duduknya, tak lupa devan mencium tangan gina yang dari tadi duduk disebelah devan. Setelah pamit, manda dan devan pun pergi.

"Kemana sih kak?" Tanya manda penasaran

"Udah deh ikut aja" ucap devan yang dari tadi tancap gas, sesampainya di tujuan.

"Kok hutan sih?" Tanya manda saat keluar dari mobil

"Ini bukan hutan mandaku sayang, ini taman tapi sepi pengunjung" ucap devan disamping manda.

"Kan aku gatau devanku sayang" ucap manda membuat devan terkekeh.

"Ngomong apa tadi? Coba ulangi sekali lagi. Aku ga denger" ucap devan menggoda.

"Kan aku ga tau devanku bolot" ucap manda sambil tertawa

"Waah parah nih manda" ucap devan

"Ini kemana sih kak?" Tanya manda

"Oiya lupa, kita tuh mau ke rumah pohon" ucap devan setelah sampai didepan tangga menuju rumah pohon.

"Rumah pohon? Aku takut ketinggian kak" ucap manda ketakutan.

"Takut ketinggian kok kamarnya di lantai 2" tanya devan

"Kan beda kak, itu naik tangga ini naik kaya beginian kan serem kalo jatuh gimana?" Tanya manda

"Hushh mulutnya gaboleh gitu, udah ayo naik" ucap devan menarik tangan manda, manda pun menurut. Manda dibantu devan untuk menaiki tangga, setelah sampai. Manda melongo, ini bukan spesial. Tapi sangat spesial.

Ruangan yang tampak sederhana, bahkan sangat sederhana. Namun, tampak istimewa dengan lampu yang tergantung membentuk polaroid, disana terdapat foto devan dan manda, bahkan sampai dirangkai didalam bingkai. Manda hanya bisa berkata 'wahh'.

"Bagus banget" ucap manda takjub

"Suka?" Tanya devan, manda mengangguk antusias

Devanda [Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang